Malam ini bulan purnama. Bulan terlihat besar dan cantik. Benar-benar cantik. Eh, emangnya bulan itu positif berjenis kelamin perempuankah? Ada yang sudah pernah mengintip organ-organ kewanitaannya? Atau terlihat dada menonjol sebuah payudara?
Yang saya tahu, bulan itu penuh dengan bekas jerawat di permukaan kulitnya. Ada yang menonjol dan ada yang berlubang. Sungguh menunjukkan sebuah pembelajaran besar bagi manusia yang berpotensi tinggi punya jerawat. Supaya jangan sekali-kali memencet-mencet jerawat, kalau tidak ingin kulit bergelombang seperti bulan.
Eh. Saya kan bukan mau cerita tentang anatomi bulan. Pergi ke sana saja belum pernah. Pesawat yang saya naiki tidak pernah membawa saya terbang sampai ke bulan. Sepertinya maskapai pesawat yang saya naiki berbeda dengan pesawatnya tante Memes.
Bulan purnama yang bulat ini (sejak kapan bulan purnama berbentuk segitiga, dudul) mengingatkan saya pada seseorang. Seseorang yang dalam imajinasi saya berbadan tinggi, gagah, kekar, dan tentunya tampan. Saya harap, bulan purnama malam ini bisa mengantarkan saya pada khayalan itu menjadi sesuatu yang nyata.
Ya, malam ini saya sedang menanti Jacob di kamar saya.
Ada yang tidak mengenal Jacob? Oke.. kalian mungkin hanya bersenang-senang untuk menikmati Clark Keint atau Tobby Parker. Dua orang tokoh superhero zaman dulu yang terus saja melegenda.
Sekarang, coba nikmati hidup dengan menonton Edward Cullen, sang vampir tampan yang anggun, santun, dan dingin. Lalu dalami lagi dengan berkenalan dengan si cantik Bella, manusia yang mudah sekali terkena musibah. Dan lanjut lagi dengan bersahabat dengan Jacob, sang warewolf tampan, gagah, dan berbadan kekar. Menjelaskannya pun sudah membuat saya ingin masuk dalam dunia itu dan memerankan diri menjadi Bella.
Kembali ke bulan purnama. Berhubung bulan purnama merupakan saat yang tepat untuk warewolf atau manusia serigala berubah wujud. Jadi saya benar-benar menanti Jacob hadir sebagai manusia, bukan sebagai serigala. Karena itu menakutkan. Saya tidak suka serigala. Saya lebih suka anjing yang tidak mirip serigala.
Tiba-tiba pintu rumah saya diketuk. Buyar lamunan saya tentang Jacob.
“Halo sayank.. Berangkat sekarang yuk.”
Oh iya, hari ini kan saya janjian dengan pacar saya untuk pergi bersama ke rumahnya. Hari ini kakaknya berulang tahun. Dengan baik hati, calon kakak ipar saya itu mengajak saya untuk makan malam bersama.
Saya berganti baju segera dan meluncur bersama pacar saya yang tampan tapi tidak kekar itu.
Sepertinya, Jacob yang kekar dan gagah itu benar-benar sebuah khayalan tinggi saya. Bagaimana tidak? Bahkan sampai detik ini pun. Sejarah dunia percintaan saya tidak pernah menuliskan tentang cowok kekar dan gagah yang berkesempatan emas menjadi pacar saya. Kalau tidak cowok gendut, ya cowok kurus.
Kasihan ya.. Tapi.. tapi.. pacar saya sekarang, sekalipun kurus, tidak segagah, dan setinggi Jacob, dia tampan melebihi Jacob lho. (rayuan gombal biar dia enggak ngambek)
Kalau emang pingin cari cowok yang tinggi, gagah, kekar, dan tampan, cari saja di kelompok sekolah-sekolah para taruna dong. Itu mungkin pikir kalian. Tunggu dulu. Sejak lahir, sejak bawaan orok, mental saya terbangun untuk tidak mau mencintai orang-orang TNI, Polisi, dan serdadu-serdadunya. Tidak kuat ditinggal-tinggal jauh. Belum lagi, pekerjaan mereka berpeluang besar mengambil nyawa mereka. Aduh.. Belum juga menikah, sudah membayangkan jadi janda. Makasih deh.. Tidak.
Cukup sudah. Saya sudah puas dengan pasangan saya yang (semoga Tuhan berkenan) akan menjadi suami saya. Memang sudah jadi nasib saya yang berbadan kecil ini (baca: imut) untuk berpasangan dengan cowok imut juga (baca: kurus). Namanya juga cinta, kan tidak memandang fisik seseorang.
Tenang. Kegagahan & kekekaran Jacob tetap ada sini. Di rak buku eksklusif, yang menyimpan buku Twilight, New Moon, Eclipse, dan Breaking Dawn, dengan aman, nyaman, dan kondusif. Untuk saya menikmati Jacob, kapanpun saya mau. Saya memang egois. Saya tidak mau berbagai kenikmatan ini. Jacob di rak buku ini, cuma buat saya.
>> Jadi Jacob, apakah kamu juga menikmatinya?