#Part4: Am I The Right Woman?

Kata teman-teman yang sudah menikah, “Menikah itu enggak enak. Tapi enak banget.”

Nah lo! Apa maksudnya coba.

Berhubung satu bulan lagi saya akan menikah, jadi kekhawatiran saya tentang pernikahan itu cukup mengusik. Damn! Ternyata benar kata orang-orang itu. Bahwa ketika detik-detik akan menikah, hati kecilmu akan terusik.

Tapi bedanya, saya tidak bertanya-tanya, “Is he the right guy for me?” Melainkan, “Am I the right woman for him and for our children?” Read more

#Part3: Fun(ny) Click!

Prepare for the wedding day is…. really something. Sesuatuh beud.Many things to do, many things to think. Bikin sering pikun berat untuk hal-hal kecil.So, memopad di BB jadi sahabat untuk mencatat hal-hal yang tiba-tiba keinget pas lagi beraktivitas lain. Supaya enggak kelupaan.

Satu hal yang enggak lupa kami persiapkan adalah… Foto pre-wedding! Yey!!

Dasarnya saya suka difoto dan pacar saya anti foto box yang njepret sendiri pake kaki. Jadinya, kami menggunakan jasa kebaikan sahabat kami, Mas Beni untuk mengabadikan foto pre-wedding ini.

Inilah beberapa hasil fotonya yang belum diretouch oleh sang fotografer. Ya.. saya hanya menambahi list nama kami saja sih.. Foto-foto ini, saya comot langsung dari komputer sang mas fotografer. Hihihi.. kalau pakai jasa pemotretan bukan sahabat, pasti enggak boleh ya.. That what friends are for! Read more

Di mana kamu Mbak Femi?

Mohon doa untuk keselamatan seluruh penumpang pesawat Sukhoi yang hilang kontak di Bogor. Salah satu penumpang dikabarkan, FEMI.

Pesan singkat itu masuk di ponsel saya, saat baru saja badan ini rebah di kasur.

FEMI. Ini Femi Adi Soempeno yang saya kenal itu?

Mbak Femi – begitu saya memanggilnya, kakak angkatan saya di kampus, penulis produktif di penerbit tempat saya bekerja, dan yang saat ini bekerja sebagai wartawan Bloomberg.

Ingatan saya akan dia kembali pada dua tahun silam, saat dia – yang seorang yatim piatu, harus opname di rumah sakit karena sakit tipus. Saat itu Mbak Femi masih bekerja sebagai wartawan tabloid Kontan di Jakarta, dan ketika dokter berkata bahwa dia harus segera opname, dia menolak. Alasannya, mau opname asal di Jogja, kota yang hangat, sehangat sahabat-sahabatnya akan merangkulnya.

Read more