
Ini ide suami saya. Membelikan Aluna sebuah celengan, dan mengajarinya untuk menabung. Uangnya dari kami tentunya, dan hanya recehan 500 ke atas. Jika penuh nanti rencananya untuk membeli scooter atau mungkin sepeda.
Sebenarnya, bisa saja kami membelikannya sekarang. Tanpa perlu susah-susah Aluna masukin recehan demi recehan. Tapi dengan mengajaknya untuk menabung dulu, sepertinya bisa sedikit mengajari prinsip keuangan ke dia. Bahwa sesuatu tidak bisa didapatkan secara instan, harus bekerja dulu, bahkan harus menabung.
Berhubung Aluna masih 19 bulan, dan belum bisa saya suruh nyapu, ngepel, nyuci piring. Jadi saya ajarin aja dia untuk nabung dulu.
Padahal memasukkan logam ke dalam lubang kecil bagi anak seusia Aluna mungkin saja susah. Tapi, setau saya mengajari anak menjumput itu baik untuk merangsang otot-otot jari mereka. Sehingga nantinya mereka akan lebih siap untuk memegang pensil dan belajar menulis. Dan berhubung memegang logam dan memasukkannya ke lubang itu prinsipnya mirip seperti menjumput, jadi dapat dobel manfaat kan…
Asalkan.. ini dilakukan di bawah pengawasan orangtua. Karena sekalipun di seusia ini Aluna udah enggak apa-apa dimasukkin mulut, tapi demi mencegah terjadi hal yang tidak-tidak, lebih baik tetap diawasi.
Aluna ini suka sekali menabung. Setiap berhasil memasukkan logamnya ke celengan, dia akan akan tepuk tangan, senang. Setelah itu, menunjuk dompet saya dan minta recehan lagi. Padahal, uang recehan saya sudah abis-bis.. Kalau sudah begitu, saya cuma kasih pengertian saja, “Uangnya ibuk abis, besok lagi ya ibuk cariin uang logam buat ditabung.” Lalu Aluna akan mengerti dan enggak minta recehan lagi.
Hasil googling sana-sini. Ternyata mengajari anak menabung sejak dini itu punya banyak keuntungan lhoh.. Seperti sikap mandiri, tidak tergantung pada orang lain, dan bisa belajar memenuhi kebutuhannya sendiri kelak di kemudian hari.
Tanpa bermaksud menggurui, cuma berbagi info yang saya dapat dari hasil googling dan pengalaman orangtua dulu. Cara gampang mengajari anak menabung ituh…
1. Membelikan celengan
Ini cara paling gampang banget. Celengan yang unyu-unyu juga gampang dibeli di supermarket atau stationery store. Kalau saya dulu, membiarkan Aluna memilih sendiri celengannya. Dan dia memilih bentuk pelikan warna kuning ini.
2. Menjanjikan sesuatu
Aluna suka banget naik sepeda dan scooter. Kalau sudah main ke rumah simbahnya, dia bakal ketemu sama sepupunya yang punya sepeda dan scooter. Haduh, dia bakal main itu terus-terusan. Padahal ya sebenarnya dia belum bisa ngenjot sendiri. Ini yang saya janjiin ke dia. Setelah celengan penuh besok, kita belikan sepeda atau scooter. Dan saya pun ikut belajar menahan diri untuk enggak membelikannya sekarang. Meski saya suka gemas dan kasian lihat Aluna cuma bisa mupeng tiap lihat sepeda. Rasanya pingin beliin sekarang juga. Uhh.. sabar.. sabar.. bentar lagi celengan itu juga penuh kok.
3. Buka tabungan di bank
Ini mungkin baru bisa dipraktikkan kalau anak saya sudah besar nanti. Membukakan rekening untuknya di bank dan mengajaknya untuk rajin menabung di bank. Kalau uang kertas yang jumlahnya besar ditabung di bank. Sedang uang koin recehan ditabung di celengan. Seru deh kayaknya nabung di bank, apalagi sekarang di bank sudah punya fasilitas rekening junior dengan fasilitas dan hadiah-hadiah imut buat mereka.
4. Sisihkan uang saku

Jadi inget kejadian ini beberapa tahun silam. Saya pingin banget beli photobook The Moffats saat mereka konser di Philipina tahun 1998. Harganya Rp15.000. Dan itu harga yang muahal buat anak SMP kayak saya. Tapi orangtua keukeuh enggak mau beliin. Selain karena ekonomi keluarga lagi angot-angotan (lagi krismon cuiy!), juga karena mereka merasa itu enggak ada manfaatnya buat saya. Akhirnya saya nabung selama 3 minggu! Tiga minggu, man! Nyisihin uang saku untuk beli photobook yang ternyata emang enggak ada manfaatnya, kecuali memuaskan hasrat diehard kimcil fans yang cuma sesaat ini. Hahaha.
5. Berikan contoh
Teori-teori prinsip keuangan itu akan jadi omong kosong kalau kita sendiri enggak melakukannya dan memberikan contoh langsung ke anak. Salah satunya mengajak anak ke bank. Menjelaskan siapa itu teller, membiarkannya melihat kita mengisi formulir, dan lain sebagainya.
Sepertinya seru ya! Ah, nggak sabar nunggu Aluna besar. Sehingga poin 3, 4, 5 bisa saya coba praktikkan.
nice posting!
memang hrusnya begitu ya, input bagus utk mendidik anak.
dewi parenting :)), good job moms
Menabung memang baiknya diajarkan sejak kecil, agar anak tahu rasanya menahan diri, seperti yg Mak bilang. Semoga nanti kalau saya punya anak, saya bisa menerapkan tips2 ini, amiin
Sama mba..anakku dr umur setahun udh aku beliin celengan, yg dia isi ama logam ato kertas.. termasuk uang lebaran angpau, masuk kesana semua
Aku pgn ajarin ke dia kalo uang itu ga begitu aja ada… kdg fylly aku suruh kerja dulu spy bisa dpt uang utk dicelengin… ga usah berat2, misalnya mijitin kaki maminya ;p ga usah lama2, palingan jg 5 menit hihihihi…anak kecil umur 2.5 thn tenaganya jg ga kerasa mijitinnya mba, tp intinya, dia hrs tau, bahwa dia hrs kerja spy dpt uang 