P3K Pada Anak Saat Di Rumah

p3k_pada_anak_saat_di_rumah1

Hari Sabtu siang kemarin, seperti biasanya daycare Luna bikin acara parenting. Dan bulan ini topiknya adalah P3K pada anak. Materi dibawakan oleh Ibu Prayansari, S.Kep, Ns.

Penting banget nih. Kecelakaan pada anak bisa banget terjadi di rumah. Enggak mungkin juga kan kita menghilangkan semua benda yang ada di rumah, padahal semua yang ada di sekitar bisa jadi stimulus untuk perkembangan motorik anak.

Seringkali juga, yang bikin kecelakaan pada anak itu justru kita orangtuanya. Lupa mengamankan posisi rawan, atau lupa meletakkan benda tajam di tempat yang mudah teraih anak. Haduhh… Jangan sampe deh ya..

Ini beberapa macam kecelakaan pada anak yang bisa saja terjadi di rumah, serta pertolongan pertamanya.

1. Tertelan benda asing

Benda asing itu bisa macem-macem. Biji-bijian, kelereng, permen, bahkan koin. Jangan coba-coba untuk meraih benda asing tersebut dengan jari. Mungkin awalnya kita mengira, bisa kok diambil pakai jari. Tapi, salah-salah malah bikin benda itu masuk lebih dalam lagi ke tenggorokan dan paling gawatnya bisa menutup saluran pernapasan.

Cara mengeluarkannya adalah melingkarkan tangan kita di perutnya, kedua telapak tangan dikepalkan dan diletakkan di perut atas, lalu sentakkan dengan keras. Kalau masih belum keluar, lakukan lagi.

Cara lainnya adalah, menjepit pipinya dengan tangan kiri, dan jari telunjuk kanan kita masukkan ke lidah dan tekan lidah belakang. Tujuannya untuk membuatnya muntah.

pertolongan_pertama_saat_balita_tersedak
[source pic]
2. Tersedak

Bila anak tiba-tiba tersedak saat makan. Baringkan dia dengan posisi telungkup, dan kepala lebih rendah ketimbang tubuh. Lalu tepuk-tepuk punggung belakang anak dengan telapak tangan kita.

Setelah sudah agak reda, beri air putih supaya diminum dan melancarkan kerongkongannya lagi.

3. Terbentur

Terbentur atau kejeduk ini bisa menimbulkan macam-macam. Salah satunya memar, atau mungkin benjol. Langkah pertama mengatasinya adalah mengompres bagian tubuh yang terbentur itu dengan handuk yang dibasahi air dingin. Tujuannya, untuk mencegah bertambah banyaknya darah yang merembes ke jaringan, serta untuk mengurangi pembengkakan.

Baru setelah itu oleskan luka memar itu dengan obat oles, seperti Trombopop.

Kalau ternyata luka terbenturnya itu menyebabkan retak. Cara mengetahuinya adalah dengan meraba lukanya. Jika berasa seperti pasir, berarti retak. Kalau sudah begitu, segera bawa ke rumah sakit ya.

4. Teriris

Prinsip pertama yang harus dilakukan adalah menghentikan pendarahannya dulu. Yaitu dengan menekan bagian yang mengeluarkan darah itu dengan menggunakan kasa steril atau kain bersih. Lalu bersihkan lukanya dengan air bersih atau dikompres dengan kapas yang dibasahi dengan rivanol. Baru setelah itu obati lukanya dengan obat merah atau betadine.

Ohya, penanganan ini untuk dilakukan pada semua luka terbuka ya.. Misal jatuh atau terbentur yang menyebabkan kulit terbuka dan mengeluarkan darah.

Tapi… Tidak semua anak “baik-baik saja” dengan yang namanya betadine. Wujudnya yang berwarna merah bikin mereka nangisnya makin kejer. Padahal belum juga diobati dan mungkin sakitnya enggak seberapa.

Ada sharing dari orangtua murid, kalau dia menggunakan getah dari daun Yodium. Perih sedikit, tapi luka cepat kering.

Ahh… Jadi inget, di rumah eyangnya Luna kan nanem tanaman ini. Besok kalau pulang mau minta ahh..

Oh iya, bisa juga pakai getah lidah buaya. Mengandung antiseptik yang bisa menyembuhkan luka juga.

pohon_yodium
Pohon Yodium [source pic]
5. Terbakar

Penyebab terbakar itu banyak sekali. Misalnya kena knalpot, pegang panci atau wajan panas, pegang setrika panas, kecipratan minyak panas, atau mungkin ketumpahan air panas.

Luka bakar itu tidak sesimpel yang kita kira. Meski lukanya tidak terbuka tapi bisa menyerang jaringan-jaringan lain di dalam. Makanya, biasanya setelah terbakar justru tidak merasa sakit. Tapi setelah itu kulit akan melepuh dan sakit.

Nah, penanganan pertamanya adalah dengan mengaliri bagian yang terbakar dengan air keran mengalir. Tujuannya, untuk menyamakan suhu bagian itu dengan bagian tubuh keseluruhan. Aliri kurang lebih 20-30 menit.

Kalau ada cincin atau logam di area yang terbakar, segera dilepas. Karena logam tersebut menyimpan panas. Bisa-bisa nanti rasa panasnya enggak hilang-hilang.

Setelah itu baru olesi luka bakar itu dengan salep antiseptik seperti Bioplasenton. Jangan dengan pasta gigi ya.. Di dalam pasta gigi itu mengandung zat-zat kimia macem-macem. Bisa-bisa malah enggak sembuh-sembuh ntar sakitnya.

Kalau nantinya kulit akan melepuh yang berisi air, jangan sekali-kali memecah lepuhan kulitnya. Biarkan kempes sendiri. Kalau pecah, nanti malah akan lebih sakit lagi.

Jangan juga menutup lukanya dengan kain kasa. Karena luka bakar membutuhkan daerah yang kering. Kalau ditutup nanti malah jadi lembab.

Ada sharing dari orangtua murid yang lain. Pengalamannya dulu, ketika anaknya ketumpahan minyak panas, adalah mengolesi lukanya dengan madu propolis. Dan syukurlah lukanya sudah tidak berbekas sekarang.

Kalau yang lain, ada yang mengolesinya dengan minyak tawon. Katanya, lukanya cepet kering dan enggak sampai melepuh. Tapi minyak tawon yang ori loh ya.. Saking banyak peminatnya, sampai keluar KW-nya segala. T_____T

6. Terkilir

Saking aktifnya anak, bisa banget mereka jatuh dan kemudian terkilir. Penanganan pertamanya adalah posisikan bagian tubuh yang terkilir atau lepas sendi tersebut ke posisi anatomisnya. Lalu kompres dengan air dingin untuk mengurangi rasa pembengkakan, dan balut ketat dua lapis untuk mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan. Setelah itu istirahatkan sampai bengkak dan nyerinya hilang.

7. Mimisan

Penyebab mimisan ada banyak. Bisa karena genetik, pembuluh darahnya rentan, atau karena kebiasaan mengorek-orek hidung terlalu dalam.

Menanganinya adalah dengan memangku anak posisi duduk, tapi kepala agak menunduk. Lalu pencet cuping hidung kanan dan kiri bersamaan, dan bernapaslah dengan mulut.

Tidak disarankan kepala diposisikan mendangak ke atas. Karena darahnya nanti malah balik di daran lagi dan enggak bagus untuk paru-paru. Lebih baik biarkan keluar tapi tetap ditangani supaya segera berhenti.

Bisa juga pakai cara tradisional, pakai daun sirih dimasukkan hidung.

8. Pingsan

Penyebab pingsan itu banyak sekali. Bisa karena kelelahan, kondisi fisik kurang fit, kepanasan. Atau mungkin dari faktor psikis, kurang nyaman dan tertekan.

Pertolongan pertama adalah meletakkan tubuh di posisi yang teduh dan nyaman. Priksa jalan napasnya. Jika baik-baik saja, longgarkan bajunya, ikat pinggangnya. Lalu hangatkan badannya. Bisa juga dengan memberinya bau-bauan menyengat seperti minyak kayu putih.

Setelah itu priksa bagian tubuhnya. Siapa tahu ada luka memar atau luka berdarah. Jika ada, lakukan prinsip penanganan pada jenis luka tersebut.

9. Keracunan

Keracunan ini bisa karena makanan atau rentan terhadap sesuatu. Penanganan pertamanya, jika kondisinya masih sadar adalah biarkan dia muntah dan mengeluarkan isi makanannya. Jika tidak muntah, bisa dibuat muntah dengan menekan pangkal lidahnya.

Kalau efeknya membuat mencret, ya biarkan mencret supaya racunnya keluar semua.

Setelah itu baru minumlah air hangat atau bisa juga minum Norit sesuai dosisnya.

10. Tersengat listrik

Segera matikan arus listrik atau memutus aliran listriknya. Kalau tidak aliran itu tidak akan putus dan justru kena kita yang akan menolongnya.

Priksa tubuhnya. Jika ada luka bakar, segera lakukan penanganan dengan prinsip luka bakar. Jika tidak ada, bawa anak ke luar supaya dia bisa menghirup udara bebas, dan bantu dia meredakan tangisnya.

11. Terkena lem yang sangat kuat

Ada kan ya, lem yang sangatttt kuat sekali. Kalau sudah menempel susah lepasnya dan kalau dipaksa bisa mengelupas kulit. Seperti lem alteco.

Cara pertamanya adalah dengan merendamnya dalam minyak goreng dalam jangka waktu yang lama. Lakukan ini dengan telaten setiap hari hingga lemnya lepas sendiri. Penggunaan minyak goreng dinilai lebih efektif ketimbang dicuci pakai air biasa dan dengan sabun.

Waahhh… Kalau dilist banyak banget ya ternyata.

Yang pasti setelah kecelakaan itu terjadi, lebih hati-hatilah, dan singkirkan benda-benda yang potensial membuatnya kecelakaan.

Jika sakitnya masih terus berlanjut, lebih baik langsung ke puskesmas atau rumah sakit ya..

Dan yang paling penting lagi, jangan panik. Orangtua yang panik malah tidak bisa berpikir jernih untuk mengatasinya. Lagipula anak itu butuh ditenangkan oleh orangtua yang tenang, bukan panikan.

Mengutip kalimat terakhir dari Bunda Cici, kepsek daycarenya Luna, “Satu menit pertama setelah kecelakaan itu terjadi adalah waktu yang sangat berharga untuk menentukan akibat selanjutnya. Bisa jadi lukanya membaik atau justru akan lebih buruk.”

Semoga kita bisa jadi orangtua yang lebih sigap lagi ya.. Dan semoga anak-anak kita senantiasa dihindarkan dari segala bentuk kecelakaan.

Amiinn…. 🙂

7 thoughts on “P3K Pada Anak Saat Di Rumah

  1. paling ngeri kalo tersedak dan menelan benda asing.. soalnya harus bisa pake teknik heimlich itu.. :(( tapi makasih lho, ternyata bisa juga dengan cara jepit pipi dan masukkan jari supaya anaknya muntah.. tapi moga-moga aja saya gak perlu praktekkin ini..

  2. Cedera pada kepala, tulang belakang khususnya leher, sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan lumpuh seumur hidup. Jangan menggerakkan kepala dan punggung untuk mencegah bagian tulang belakang terkilir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *