Seminggu yang lalu Luna ngeluh mulutnya sakit. Kadang ditunjuknya geraham kanan, kadang kiri. Awalnya, kami ngira itu karena gigi geraham yang mau tumbuh. Tapi berhubung sudah 2 hari dia mengeluhkan masalah yang sama dan itu bikin dia susah makan, kami jadi khawatir ada sesuatu dengan giginya. Akhirnya, Rabu siang kemarin kami bawa Luna ke klinik gigi ter-kids friendly di Jogja: Peri Gigi.
Pas diperiksa sama tante dokter, ternyata Luna bukan sakit gigi tapi sariawan. Posisi sariawannya vital banget, di bawah lidah. Enggak heran kalo dia jadi susah makan.
Sedih rasanya, dia bilang minta makan tapi tiap ngunyah langsung nangis karena kesakitan. :(((
Ditambah malemnya badan sempat panas. Bukan demam tinggi sih, karena masih di kisaran 37-38. Tapi tetep aja sedih hati ini bund..
Pas cerita sama temen, juga pamit ke bundanya di daycare. Mereka nanya, “Bukan flu singapura kan?” Karena lagi musim kering, katanya Flu Singapura sedang mewabah.
Hah? Apaan tuh Flu Singapura? Luna belum pernah ke Singapura. Dan dalam waktu dekat terakhir ini, kami enggak ada yang barusan pulang dari Singapura. Bagaimana mungkin?? *kemudian lebay*
Trus, langsung deh cari tahu informasi tentang penyakit ini.

Dalam bahasa medis, Flu Singapura dikenal dengan Hand, Footh, and Mouth Disease (HFMD) atau Penyakit Kaki, Tangan, dan Mulut (KTM). Sejarahnya, pada tahun 2000-an pernah terjadi ledakan penyakit ini di Singapura, hingga lebih dari 2600 kasus dan beberapa mengakibatkan kematian. Karena kejadian heboh itu, maka terkenalah penyakit ini dengan nama Flu Singapura.
Flu Singapura umumnya menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun (kadang sampai 10 tahun). Tapi biasanya tidak pada orang dewasa, karena daya imun tubuhnya yang sudah baik.
Penularan virus ini melalui kontak langsung dari orang ke orang, melalui air liur, tinja, dan cairan tubuh lainnya. Sedangkan penularan tidak langsung bisa melalui barang-barang yang terkontaminasi cairan tubuh, seperti handuk, baju, peralatan makan. Beberapa hewan seperti kecoa dan lalat juga dapat menjadi faktor pembawa penyakit ini.
Gejala umum penyakit Flu Singapura:
- Anak demam dengan suhu tubuh 38-39 derajat celcius, disertai rewel dan lesu, kadang juga pilek.
- Anak yang lebih besar biasanya akan mengeluh sakit tenggorokan. Sedangkan anak bayi mungkin akan menolak ASI atau tidak mau minum apalagi makan, karena sakit saat menelan.
- Satu atau dua hari kemudian, muncul bintik-bintik merah yang kemudian menjadi luka atau lecet di mulut (bibir dan pipi bagian dalam, langit-langit dan tenggorokan), mirip sariawan kecil-kecil dan banyak.
- Muncul juga ruam berupa bintik-bintik merah datar atau timbul berisi cairan atau lepuhan, dan kadang yang pecah bisa menjadi lecet. Ruam ini biasanya muncul di telapak tangan, telapak kaki, atau di lutut, siku, bokong, dan daerah genital.
Tapi, beberapa anak yang terinfeksi virus Flu Singapura ini mungkin tidak mendapatkan semua gejala penyakit. Sebagian mungkin hanya mengalami di mulut saja atau lepuhan pada kulit.

Good news-nya, seperti penyakit virus lainnya, Flu Singapura ini akan membaik sendiri dalam waktu 7-10 hari.
Tapi-tapi-tapi, jika anak terkena Flu Singapura tetap harus diberikan pengobatan intensif:
- Beri cairan atau minuman dingin untuk membantu meredakan sakit tenggorokan. Juga supaya dia tidak dehidrasi.
- Tidak memberikan makanan atau minuman yang asam atau pedas, seperti kerupuk, keripik atau gorengan. Karena makanan itu bisa bikin sariawannya makin sakit.
- Beri parasetamol untuk meredakan nyeri dan demam.
- Tidak memberikan aspirin.
- Tidak memberikan antibiotik, karena penyebab penyakit ini adalah virus bukan bakteri.
Dan langsung bawa ke dokter kalau anak mengalami hal ini. Karena siapa tahu dia perlu perawatan khusus.
- Demam tinggi di atas 39 derajat celcius.
- Demam tidak turun-turun.
- Denyut jantung cepat.
- Anak tidak mau makan, muntah, diare sehingga kurang cairan (dehidrasi). Pada bayi, anak tidak mau menyusu ASI.
- Lemah dan kesadaran menurun.
- Anak mengeluh nyeri pada leher, lengan, dan kaki.
- Anak mengalami kejang.

Sampai saat ini, belum bisa dipastikan juga Luna positif kena flu singapura atau tidak. Semoga aja enggak ya.. *mohon doanya*
Pas cek-cek tubuh, syukurlah tidak ada ruam di telapak kaki dan tangan. Tapi sariawan yang kami lihat memang ada dua, di bawah lidah dan dinding pipi dalam. Untuk yang di bawah lidah sudah sembuh dalam waktu 3 hari. Sedang saat kami menemukan sariawan kedua di dinding pipi dalam, dia sudah doyan makan dan ngemil tiada henti.
Tapi beberapa hari kemudian demam lagi dan keluar batuk-pileknya. :((( Semoga aja itu cuma flu biasa. Masih terus dalam pengawasan nih..
Anaknya sih udah segar-bugar. Polah kesana-sini enggak kenal capek. Makan juga udah mau banyak. Minum apalagi. Dan sekarang sudah enggak demam lagi.
Entah apapun sakitnya Luna ini, berjaga-jaga mencegah Flu Singapura penting banget. Dan yang perlu kita lakukan adalah:
- Jaga daya tahan tubuh (sistem imun) dengan makan bergizi, perbanyak vitamin dari sayuran dan buah-buahan. *langsung sendokin madu ke Luna dan gelontori buah*
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. *trus anaknya malah jadi mainan air >.<*
- Tutup rongga mulut dan hidung ketika bersin dan batuk.
- Rajin membersihkan benda-benda yang sering disentuh termasuk mainan anak.
- Menghindari menggunakan alat-alat yang sama dengan penderita.
- Hindari penggunaan fasilitas umum yang berisiko terjadi penularan.
Flu Singapura ini belum ada vaksinnya, tapi pencegahan tadi dirasa efektif untuk meminimalisir penularan.
Penyakit zaman sekarang aneh-aneh deh… Semoga anak kita semua sehat-sehat ya.. Dan kita juga bisa terus update sama perkembangan penyakit masa kini. Jadi penanganannya bisa lebih sigap.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Flu_Singapura
http://carasehatmengobati.blogspot.co.id/2014/04/gejala-penyebab-pengobatan-flu-singapura.html
http://www.tabloid-nakita.com/read/2266/mengenal-flu-singapura
Semoga cepat sembuh Luna sayang. Bungsu saya waktu usia 3 tahun pernah kena HFMD, kasihan krn sariawannya banyak sampai sulit unt minum.
Wah pilek memang ngeselin, apalagi solusinya dengan obat tapi ada alat penyedot ingus bayi mungkin bisa jadi solusi alternatif menghindarkan obat
Jangan sampai terkena flu singapura deh aduh
Makasih Infonya