Nostalgia Transportasi Dunia di Museum Angkut

 photo helikopter museum angkut_zpsxboymscl.jpg

Masih dalam rangka liburan akhir tahun saya kemarin ke Malang. Sebelumnya saya sudah cerita tentang Jatim Park 2, dengan Batu Secret Zoo dan Museum Satwa-nya. Kali ini saya mau cerita kunjungan ke tempat lainnya… Museum Angkut.

Ohya, plis jangan salah sebut ya… Namanya Museum Angkut, bukan Museum Angkot. Beda arti itu soalnya. Hahaha….

Sebenernya, kunjungan ke tempat ini enggak direncanakan. Awalnya saya yang kepengin, karena kata temen yang punya anak juga, “Luna pasti seneng deh main ke sini.” Tapi suami saya enggak tertarik. Trus di saat saya enggak tertarik ke sana, eh.. gantian dia yang kepengin gara-gara denger cerita temennya dan lihat foto-fotonya saat di sana.

Akhirnya, kami ngajakin Bapak saya untuk mampir ke sana juga. Bapak kan pecinta otomotif tuh… pasti bakal puas banget deh kalo di sana. Gitu iming-iming kami.

Museum Angkut

Sesuai dengan namanya, museum ini memamerkan berbagai macam kendaraan keren dari seluruh dunia. Dari mulai mobil paling kecil, mobil tua, sampai mobil listrik yang dulu pernah kecelakaan pas dinaiki sama Pak Dahlan Iskan. Trus ada juga becak, sepeda berbagai roda, motor, bemo, dan buanyak lagi.

Museum ini dikembangkan oleh Jawa Timur Park Group, pengembang yang sama dengan Jatim Park. Sudah dibuka sejak 9 Maret 2014, dan ada di area yang berdekatan dengan Jatim Park 1 dan Jatim Park 2. Jadi rugi banget kalau ke Kota Batu, tapi enggak mampir ke tempat-tempat keren ini.

Apalagi kalau punya anak cowok yang doyan main mobil-mobilan. Museum Angkutperlu jadi itinenary wajib kalau ke Malang.

 photo koleksi sepeda museum angkut_zpsz8d1plqk.jpg

 photo sepeda antik museum angkut_zpsdtdf9xp9.jpg

Tiket dan Jam Buka

Museum Angkut buka setiap hari pukul 12.00-20.00.

Berhubung di area luar museum angkut ada Float Market atau Pasar Apung yang jual aneka makanan dan souvenir. Jadi bisa banget tuh, sepulang dari Jatim Park, kita makan di sini sekalian, baru setelah itu masuk ke museum.

Selain float market dan museum angkut sendiri, di area ini juga ada Museum Topeng (D’Topeng). Tapi lagi-lagi saya enggak sempet ke sana, karena waktunya mepet banget. Sore saya harus sudah berangkat ke Surabaya.

Harga tiket masuk museum ini adalah:
Weekdays: Rp60.000
Weekends: Rp80.000

Mau beli tiket terusan ke Museum Topeng juga? Ini harga tiketnya:
Weekdays: Rp70.000
Weekends: Rp90.000

Untuk anak tinggi di bawah 85 centi, gratis.

Dan kalau kalian bawa kamera DSLR, handycam, atau kamera digital, harus bayar tiket sendiri sebesar Rp30.000. Tapi kalau kamera handphone, gratis.

Trus, masuk ke area museum ini tidak boleh bawa makanan dan minuman ya… Karena takut ngotorin area. Tapi kemarin saya sempat memohon untuk boleh bawa susu dan air putihnya Luna. Ya jelas dibolehin lahh…

 photo bajaj museum angkut_zps5wyeknue.jpg

 photo robot transformer museum angkut_zpscdsl554r.jpg

Ada apa aja di Museum Angkut?

Masuk ke area museum ini, kita disuguhi aneka koleksi motor tua, mobil klasik, dan kereta kencana. Eh, ada motornya Bapak dulu pas masih ngapelin Mama juga. Sama mobilnya mbah kakung saya yang rangkanya masih dari kayu. Langsung deh, berbinar-binar mata Bapak saya. Berasa nostalgia.

Tuh kann…. ngajak orangtua main ke sini itu enggak rugi. Asalkan mereka masih kuat untuk menempuh perjalanan panjang menikmati area lainnya. Eh tapi, ada fasilitas kursi roda kok. Jadi tenang aja…

Makin ke atas kita disuguhi pesawat terbang asli. Boleh masuk dan melihat langsung kabin dan cockpitnya, tapi harus bayar sebesar Rp15.000. Saya sih enggak masuk.

Kayaknya Museum Angkut ini luasnya biasa aja ya, tapi setelah kita masuk, luas bangett. Rasanya enggak habis-habis area yang disuguhkan ke kita. Mulai dari Gangster Town, Kota Batavia, Zona Eropa (Italy, Inggris, Jerman, Perancis, negara-negara yang karya otomotifnya terkenal ke seluruh dunia), Istana Buckhingham dengan taman bunganya yang cantik, juga Zona Las Vegas, dan Hollywood.

Enggak cuma menyuguhkan berbagai koleksi alat transportasi, tapi juga pertunjukan. Ada Parade Gangster Town, Parade Super Hero Costume, dan Parade Movie Star Studio.

 photo gangster town museum angkut_zps9dmadwly.jpg

 photo mobil gangster town museum angkut_zpsticvg1h5.jpg

 photo mobil antik museum angkut_zpsszlo6rdi.jpg

 photo allard 1991 museum angkut_zpsqusduhra.jpg

 photo tucuxi museum angkut_zpswh6ndnly.jpg

 photo stasiun jakarta kota museum angkut_zpsrbz7jinz.jpg

Jadi, meski namanya museum, tapi area ini terdiri dari indoor dan outdoor. Untungnya kemarin enggak hujan, jadi kami tetap bisa menikmati di area outdoor dengan tenang. Kalau hujan, tenang… di Museum Angkut jual jas hujan juga kok. Tapi kalau enggak mau beli, ya bawalah sendiri jas hujan di tas kalian.

Kemarin Bapak saya sempet ngobrol sebentar dengan petugas di sana. Bapak penasaran dari mana pihak pengelola mendapatkan koleksi alat transportasi sebanyak ini? Katanya, semua mobil antik di sini punya kolektor. Kalau kesimpulan Mama, kolektor antar kolektor saling menyumbangkan koleksinya untuk dipamerkan.

Trus semua kendaraan keadaannya prima, karena semua mesinnya dipanasin setiap minggu sekali. Kecuali ada satu mobil (lupa namanya), karena kuncinya hilang.

Main ke Museum Angkut bener-bener nyenengin dan bikin kaki gempor. Tapi, kapan-kapan mau main sana lagiii….

Museum Angkut
Jl Sultan Agung
Kota Batu, Jawa Timur
www.museumangkut.com

6 thoughts on “Nostalgia Transportasi Dunia di Museum Angkut

  1. Wah! deket sama Jatim park ya? Dulu pas ke sana blum ada nih hiks …

    Tapi emang keren ya, barang2nya hasil perkumpulan dari para kolektor!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *