#1000BooksForKids: Let’s Lacing

Makin seneng deh melihat perkembangan buku anak sekarang ini. Kalau dulu buku cerita bergambar biasa udah asik banget, sekarang sudah ada pop-up books, soft books, busy books, sticker books, dan lain-lain. Trus karena saya lagi suka sama pop-up books, jadi kemarin beli buku ini. Buku yang enggak cuma tentang story telling, tapi juga mengasah motorik skill dan practical life skill anak.

book-review-lets-lacing

Lets Lacing
Bribax Publishing (Australia)
10 pages
Hard book
Include Pop-up Shoes

Yeay! Ayok Lun, kita belajar memasang tali sepatu sendiri!

Seperti judulnya, buku ini mengajarkan anak untuk lacing. Tapi tidak cuma belajar menali sepatu aja. Setiap halaman punya ragam aktivitas lacing dan ada lubang-lubangnya. Misalnya membuat tali kado, membuat pita di perut kelinci, mengikuti jalur tikus untuk mengambil keju, mengurutkan jumlah bunga (1, 2, 3, 4, dst), dan lain-lain. Jadi selain belajar lacing, anak bisa belajar menghitung dan memahami konsep up and down (naik dan turun).

Eh, banyak juga loh.. toddler yang belum paham konsep naik-turun. Saat turun dibilang naik, saat naik dibilang turun.

Untuk talinya, beli buku ini sudah include tali sepatu. Tapi tali sepatunya cuma satu. Jadi kalau mau make ya harus gantian. Kecuali kalau kita memutuskan untuk beli tali lagi sendiri.

review buku lets lacing

Pop-up shoesnya lucu deh. Sayang cuma satu sisi sepatu aja. Yang satunya ketinggalan di istana pas pesta dansa. #eh

Saking lucunya, Luna maksain kakinya dimasukin ke dalam sepatunya. Tapi kaki dia kan sudah mulai panjang yaa… Jelas enggak muatlah masuk ke dalam pop-up shoes-nya. Akhirnya dia inisiatif sendiri untuk memasukkan kaki boneka pigletnya ke dalamnya.

Abukk… Igetnya ake atu.

Hahahaha… Kemudian dia ketawa happy sendiri.

isi buku lets lacing

Anyway, belajar lacing itu banyak manfaatnya loh.. Selain melatih otot motorik anak, melatih koordinasi mata, tangan, dan jari anak, juga melatih practical life skill anak. Bagaimanapun, lacing dan segala macam tali-temali itu merupakan survival skill. Kayak pas pramuka itu loh.. materi dasarnya tali-temali kan..

Selain itu, lacing juga bisa melatih anak untuk lebih sabar. Karena memasukkan tali ke dalam lubang itu butuh kejelian, ketelatenan, dan kesabaran. Anak se-usia Luna sih masih gampang bosenan. Jadi butuh kesabaran hati juga, kalau dia main 5 menit langsung udahan.

Menurut teori psikologi anak sih, melatih anak lacing bisa dilakukan sejak dia usia 3 tahun. Tapi saya ngasihnya udah semenjak usia 2,5 tahun. Tujuan awalnya bukan untuk dia bisa masang dan nali sepatu sendiri, tapi lebih ke lacing menggunakan atribut lain selain sepatu. Memasukkan tali sesuai perintah yang ada di setiap halaman. Walaupun prakteknya saya sering juga membiarkan dia bebas mau masukin di lubang mana aja. Halaman 1 nyambung ke halaman 2, dan seterusnya, trus halamannya kekunci enggak bisa ditutup. -_____-

Semoga dengan melatih lacing seperti ini otot-otot jari tangannya makin kuat ya, buat mempersiapkan dirinya besok ketika belajar memegang pensil dan menulis.

Yuk, ajak anak main lacing sama Luna!

 

 

6 thoughts on “#1000BooksForKids: Let’s Lacing

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *