[Sponsored Post]
Sore itu saya pulang kerja menenteng beberapa tas. Seperti biasa, Luna menyambut saya di depan teras rumah dan langsung mengambil bawaan saya. Wajahnya tampak sumringah melihat 3 buku warna-warni keluar dari paperbag merah.
Fun Cican!
Tokoh karakter kartun kelinci lucu, karya Wahyu Aditya atau yang lebih akrab disapa Wadit. Seorang animator anak bangsa yang terkenal dengan clothing labelnya KDRI (Kementrian Desain Republik Indonesia) dan founder HelloFest, festival pop culture tahunan.
Tiga buku Cican yang saya bawa ini berjudul:
“Bajak Laut dan Monster Air”
“Kesatria Cican dan Putri Cini”
“Tamasya Keliling Kota”
Hard book
Penulis Wahyu Aditya
Penerbit Halo Cican
Tebal 20 halaman
Pas dengan segmen pembacanya, buku Cican ini memang ditujukan untuk anak usia balita. Kalimatnya ringkas, ceritanya penuh imajinasi khas anak-anak, dan warna-warna pilihannya solid kesukaan anak. Kemampuan Wadit memang tidak perlu diragukan lagi. Bahkan sebelum menciptakan karakter Cican ini, dia melakukan riset dulu.
Buku yang pertama, warna kuning, Bajak Laut dan Monster Air. Menceritakan tentang Cican dan kawan-kawannya yang akan pergi mencari harta karun di sebuah pulau. Mereka berangkat dengan penuh semangat sambil bernyanyi-nyanyi. Hingga tiba-tiba muncul bayangan monster air yang buesarr.. Cican dan teman-temannya mendayung kapal menjauh dari monster itu cepat-cepat. Tapi tiba-tiba monster itu menangis kerass sekali. Wahh… ada apa ya..?
Buku yang kedua, warna hijau, Kesatria Cican dan Putri Cini. Buku Cican favorit Luna. Mungkin karena kisahnya dekat dengan kehidupannya dan pas dengan pas dengan imajinasinya kali ya.. Jadi ini tentang Cican yang diberi tugas menjaga adiknya, Cini, sementara ibu mereka membuat kue. Cican menggambar monster di selembar kertas dan mengajak adiknya berimajinasi bebas. Pura-puranya Cican adalah monster dan adiknya dikejar monster. Cini lari ke kolong kursi yang diimajinasikan itu adalah gua. Lalu Cican mengubah imajinasinya lagi menjadi seorang pangeran yang akan menyelamatkan putri Cini. Mereka bersembunyi di sebuah istana yang juga khayalan mereka. Istananya kira-kira apa ya…
Buku yang ketiga, warna pink, Tamasya Ke Kota. Kalau ini bercerita tentang Cican dan teman-teman sekelasnya yang akan bertamasya keliling kota. Mereka sangat senang dan antusias sekali. Cican dan teman-temannya takjub melihat gedung-gedung di kota yang tinggi dan besar, serta bentuknya yang aneh-aneh. Jalanan di kota juga seru, jalan layang, jalan tol, yang seperti naik roller coaster. Tapi lama-lama Cican mulai gelisah, dia tidak antusias lagi menikmati kota. Padahal teman-temannya begitu bergembira. Wah, Cican kenapa ya…
Serunya buku ini adalah anak enggak cuma diajak berimajinasi dan mendengarkan story telling dari kita, tapi juga beraktivitas seru lainnya. Misalnya, mencari dimana teropong Cican? Mana rute yang harus dilalui untuk pulang sekolah? Mana perlengkapan di rumah yang bisa mendukung imajinasinya?
Lalu di akhir cerita ada kumpulan gambar benda beserta namanya. Bisa dipakai untuk belajar menghapalkan. Biasanya saya tanya ke Luna, “Gunung mana? Monsternya mana? Bu Guru Bebsy mana?” Dan Luna akan menunjuk serta menghapalnya dengan cepat.
Harganya per buku cuma Rp44.000. Investasi yang worth it untuk sebuah buku anak, hardcover, dan berisi cerita anak serta aktivitas. Beberapa teman juga ada yang sudah membelikan buku Fun Cican untuk anaknya, dan reaksi anak-anak mereka sama seperti Luna. Warna-warnanya eyecatching dan langsung jadi favorit anak-anak.
Nantinya Fun Cican tidak hanya dibuat 3 buku saja, tapi banyak buku dengan judul yang lainnya. Tujuannya selain bisa menjadi buku cerita favorit anak-anak balita, juga bisa jadi buku aktivitas anak dengan didampingi orangtua.
Ah, besok berburu Fun Cican seri yang lainnya. Tunggu Luna, ya Cican…
2 thoughts on “Fun Cican, Serunya Bermain dan Belajar Bersama Cican”