Sebenarnya saya tidak pernah punya keinginan untuk menuliskan ini sama sekali. Cuma kalau ditanya, dengan senang hati akan menjelaskannya. Tapi lama-lama capek juga ya menulis dan menceritakan kisah saya, lalu mengirimkannya satu per satu ke setiap email yang masuk. *anaknya malesan*
Berawal dari komen saya di blog post teman, inbox saya kemudian dibanjiri email yang menanyakan “bagaimana caranya menikah beda agama?”
Mereka ternyata ngublek-ublek blog saya, dan saya belum pernah sama sekali menuliskan hal ini. Trus pada usul, mendingan saya bikin postingan ini aja sekalian. Ya udah deh.. Akhirnya ketulis juga sekarang.
Sebelum baca lebih lanjut tulisan ini, saya mau menjelaskan bahwa “beda agama” yang dimaksud di sini adalah agama Kristen dan Katolik. Kayaknya mirip ya? Padahal itu dua agama yang berbeda. Kalau sama, ngapain juga negara ini bahkan dunia membaginya menjadi agama yang berbeda.
Sedikit menjelaskan perbedaannya ya.. Karena banyak orang yang enggak tahu bedanya Kristen dan Katolik. Tahunya hanya, mereka mengimani hal yang sama, hari besarnya sama, dan tempat ibadahnya sama-sama gereja. Padahal sebenarnya secara ritual, doa, iman, pemuka agama, hirarki, gedung gereja, bahkan kitab suci, banyak bedanya loh..
Gambaran yang terlihat dari luar aja ya… Kalau orang Katolik berdoa, harus mengawali dan mengakhirinya dengan membuat tanda salib. Kalau orang Kristen tidak sama sekali. Pemuka agama Katolik biasa disebut Romo, dengan pemimpin tertinggi dunia Sri Paus, dan mereka sudah ditabiskan untuk hidup mengabdi pada Tuhan, salah satu syaratnya tidak menikah. Kalau pemuka agama Kristen biasa disebut Pendeta, sudah ditabiskan juga untuk melayani umat, tapi tetap diperbolehkan menikah. Kalau gereja Katolik kebanyakan bentuk atapnya lancip, runcing ke atas, dan punya menara lonceng. Sedangkan gereja Kristen biasa saja, seperti gedung pada umumnya.
Saya sejak kecil lahir di keluarga penganut Kristen, tapi dulu SD sekolah di yayasan Katolik, dan kebanyakan sahabat juga Katolik. Jadi, tidak pernah merasa janggal dengan ritual Katolik. Dan 4 tahun yang lalu saya menikah dengan seorang penganut Katolik.
Masih ingat, bagaimana ibu saya bingung bagaimana cara kami menikahnya nanti? Kalau secara negara kan harus menikah di salah satu agama saja. Padahal kami berdua penginnya ideal, sah di dua agama. Dan syukurlah.. pendeta dan romo kami saat itu cukup mencerahkan. Kata pendeta saya, “Semua gereja Kristen dan Katolik di Jogja bagian utara sudah pernah rapat bersama, dan salah satu keputusannya adalah mereka tidak boleh menghalangi sama sekali pernikahan umat mereka, sekalipun beda agama.”
Akhirnya, keputusan saat itu adalah kami akan menikah secara Oikumene. Yaitu menikah di salah satu gereja, tetapi tetap sah di semua agama. Dan kami menikah di gereja saya, gereja Kristen, dengan mendatangkan dua pemuka agama, pendeta juga romo. Saat itu yang membuka dan menutup ibadahnya adalah pendeta (sebagai tuan rumah), lalu yang mengisi kotbahnya adalah romo, dan yang memberkati kami berdua adalah pendeta dan romo.

Keren ya kayaknya, berkatnya dobel-dobel. Padahal jadi beban dan tanggung jawab yang besar juga loh.. Enggak cuma ke keluarga besar, tapi juga ke dua agama sekaligus. Kami sudah direstui menjadi sepasang suami istri, berarti kami harus menjaga keutuhan rumah tangga ini selama-lamanya.
Proses yang paling ribet adalah sebelum pemberkatan nikah itu dilangsungkan. Kami harus mendaftarkan menikah di dua gereja, dua agama. Melengkapi surat dan syarat-syaratnya dobel, dua rangkap. Mengikuti sesi pelajaran atau pembekalan pernikahan selama 1 minggu full di Katolik, juga 3 bulan di Kristen. Lalu harus melalui proses evaluasi atau ujian juga di masing-masing agama. Dan setelah menikah, kami punya dua surat nikah. Surat nikah secara Kristen, dan surat nikah secara Katolik. Jadi, sekalipun saya bukan Katolik, dan menikahnya di gereja Kristen, tapi karena prosesnya Oikumene, pernikahan kami ini tercatat di Vatikan loh.. :)))
Bagaimana keabsahan secara negara? Karena negara tidak mengenal pernikahan beda agama.
Saya punya 2 surat nikah secara negara, satu untuk istri, satu untuk suami. Enggak ngerti juga itu baru berlaku semenjak tahun 2012 lalu, atau karena kami menikah beda agama. Tapi sepertinya sih, semua pasang yang menikah punya surat nikah negara 2 juga. Gimana punya kalian?
Di negara, kami tercatat menikah secara Kristen. Ya karena pemberkatan nikah ini dilangsungkan di gereja Kristen, dan yang ribet mengurus pencatatannya ke Catatan Sipil, sekretariat gereja Kristen. Meski sebelumnya masing-masing sekretariat gereja, Kristen dan Katolik, sudah berkoordinasi melengkapi syarat-syaratnya.
Gimana rasanya menikah beda agama?
Hohoho.. Biasa aja. Mungkin karena kami ini pasangan Kristen dan Katolik ya.. Jadi enggak terlalu kerasa bedanya. Juga karena sebelum menikah, kami sudah melalui persiapan panjang untuk saling memahami dan menghargai. Pernah ibadah ke gereja masing-masing, sekalipun ritualnya beda tapi bisa mengikuti dengan baik.
Dari email-email yang masuk ke saya itu, ternyata banyak juga ya bingung dengan pernikahan beda agama Kristen dan Katolik. Tapi semoga tulisan saya ini bisa membantu ya…
Selamat menyiapkan pernikahan! Gbu.
Semoga langgeng terus ya ^_^ berkatnya dobel? Amiin.
Btw setelah menikah pada jalan agama masing-masing atau akhirnya ada yang ngalah?
Wah.. Sama Noni, aku juga oikumene dulu..hehe. Tapi prosesnya nggak sekomplit kalian deh. Karena secara Katolik dan kami nyangkulnya di Jakarta, jadi kursus persiapan Kristen-nya dipersingkat dan dijadwal pisah-pisah. Seru lah pokoknya..hahaha.
Yang nggak putus disyukuri sampai sekarang adalah betapa baik dan kooperatifnya Romo & Ibu Pendeta kami, dari mulai perkara oikumene sampai asimilasi adat Jawanya.
Aku juga nikah beda agama, aku katolik suami kristen. Nikahnya secara katolik. Nggak ngerti dulu kalo ada oikumene ini
Nyontek ah… Hehehe…
Eee… tak kandakke pak guru loo…
Hai, makasih sharingnya, seru banget kayanya ya denger semua persiapan jadi rangkap. Tapi penasaran sedikit, apakah kalian sudah punya anak? Kalau ya, akhirnya dibaptis dan dididik secara agama apakah anaknya? Hehehehe
Halo Sali, anakku ikut Katolik. Dan aku juga sedang dalam proses pindah ke Katolik.
btw.. di jogja ada yg menikahkah beda agamanya katolik sama islam?
ada.. menikah di gereja, nanti agamanya tetap masing2.
Mb noni,salam kenal. Ak dan pasangan juga berencana unt menikah scr oikumene.ak kristen,psnganku katolik.tp kendalanya dr pihak gereja katolik tdk mengizinkan unt diberkati scr oikumene.kebetulan paroki tsb di daerah mlati,sleman.kl titip nikah dgereja katolik lain yg gak di daerah mlati-sleman gt bs gak sih mbak?
Halo mbk Noni,, sangat menginspirasi saya dg cerita nya.. kebetlan tahun depan saya juga merencanakan pernikahan dg calon saya, saya Katolik dan pacar Kristen.. kami berdua sudah sepakat untuk pemberkatan nikah oikumene di gereja Kristen, tapi masalahnya gereja nya pacar saya ini GKPI dan gereja ini adlh gereja keluarga nya pacar saya sebagai orang Batak, kata kakaknya pacar saya tidak bisa menikah secara oikumene di sana, krn kalau menikah di GKPI harus ikut jadi Kristen.. kami berdua sebenarnya tidak harus menikah di GKPI yang penting kami sah secara 2 agama.. tp krn GKPI gereja keluarga yg didirikan Opungnya, jadi dari pihak keluarga calon mengharuskan untuk pemberkatan disana..

Nah, hal ini yang masih menghambat rencana kami untuk menikah krn kami sebenarnya tidak pernah saling memaksa untuk pasangan kami harus pindah agama..
Saya curhat sedikit disini ya mbk Noni
Hai Cesilia,
Ini sih ya.. Kristen itu banyak denominasinya dan masing2 denominasi punya aturannya sendiri2. Agak susah emang jadinya.
Tetap semangat yaa.. Semoga dilancarkan mengurus pernikahannya.
smoga langgeng selalu Ya sampai kakek nenek Non:)
Siang mna Noni, bagaimana dengan tata cara ibdh pemberkatannya, dan bagaimana dengan kesepakatan anak? Boleh mint tlg diemail gak. derni_s[at]yahoo.com
Trima kasih
Ikut mendoakan yang terbaik untuk mba Noni sekeluarga.
Penuh keberkahan dan kebaikan selalu…
Aminn.. Makasih Mba..
Doa yg terbaik juga untukmu & keluarga.
Hmm kak maaf agak melenceng yah , kalau saya beragama buddha dan wanita saya bergama islam ada caranya gak ?
kasi solusi yah kak ?
Kalau mau merrid kristen dan budha. Tapi merrid gereja. Sedangkan calon suami tidak mau dan menolak keras untuk baptis. Apakah tidak bisa cara lain merrid gerja scr kristen tp tidak dibaptis?
Kasih solusi dong
Untuk nikah oikumene ini bagaimana ya?? . Saya harus menggali info di mana?? Apakah sekarang masih berlaku? Mohon infonya
Catatan sipil nya apakah dibolehkan?
mbak kalo saya mau nikah, bukan masalah beda agamanya sih tapi masalah……….. ga ada pasangannya itu lho. Ada solusinya ga ya?
Aku Baru tau perbedaannya Kristen Dan katolik. Tapi dari berita di media online beberapa artist Ada yg Beda agama Kaya Chelsea Sama glen.. pada akhirnya salah satu mengalah untuk masuk k agama pasanngannya.
Halo Kak Noni, boleh fau waktu itu romo katolik nya dari gereja mana? Kebetulan saya ingin menikah oikunene, tapi romo di gereja Banteng tidak bersedia
mohon pencerahannya kak
Hai kak, aku juga menikah dua agama. Suamiku muslim dan aku kristen. Bener tu yang kakak bilang aku juga punya akte nikah sama buku nikah jadi double porsi. Aku diberkati di jambi terus ijab di lampung seru sih keliatannya tapi untuk bisa kesitu harus capek banget dan nguras air mata. Semangat untuk yg masih ngadepin jalan buntu
Selamatt ya.. Apa yg dipertemukan Tuhan, tidak selalu dipisahkan oleh agama.
Halo mb Noni , mau tanya nih …nikah oikumene itu gmn caranya , klo di Surabaya dmn ya …aku kristen calonku islam , yrm kasih
mbak…minta ijin memakai foto romo supri dan pak pendeta untuk edukasi nikah beda agama ya
Halooo mbak Noni..
Tambah pelajaran nih bagi calon² manten. Tak contek ah ben nda oleng nanti pas persiapan hihihi… Kebetulan aku Kristen GKJW dan si mas Katolik, walaupun masih lama paling tidak sampun wonten gambaran nikah campur itu gmn.. ya semoga saja nikah oikumene di Surabaya bisa semudah yg ada di bagian Jogja dan Jateng lainnya..
Matur nuwun mbak infonya..
Berkah Dalem
Hai mba Noni.. makasih ya sharing nya. Sekarang aku dengan pacarku rencana akan melangsungkan pernikahan oikumene di Gereja Katolik. Tolong doakan kami semoga lancar dengan segala persiapan nya.
Jujur mula nya aku bingung dan takut. Tapi setelah baca sharing nya mba Noni, aku jadi ada pandangan hehe
Terima kasih ya mba untuk sharing nya.