Ada yang pernah melihat Tuhan? Berarti kalian membaca tulisan ini dari surga.
Kalian pengin melihat Tuhan? Dipeluk dan curhat sama Dia secara langsung sepertinya nyaman sekali ya..
Coba tarik napas dalam-dalam, berhenti sejenak dari segala rutinitas pekerjaan dan keribetan hidup. Tuhan itu sangat dekat, Tuhan ada di sekitar kita, dan Tuhan bisa dalam wujud apa saja.
Setiap hari saya melihat Tuhan.
Tuhan hadir melalui anak saya. Yang dengan kepolosannya mengoceh tiada henti. Yang dengan ketulusannya membantu ibunya menyapu, meski akhirnya malah membuat kotoran kemana-mana. Yang dengan segala pengertiannya tidak memaksa ibunya untuk main bareng karena ibunya capek sepulang kerja. Yang dengan suara cemprengnya kayak seng digesek menyanyikan 1 album lagu. Yang dengan senyum tanpa dosanya menumpahkan makanan di atas kasur.
Kadang anak membuat saya jengkel. Sehingga saya memilih untuk masuk kamar dantidak peduli dengan tangisannya yang memanggil-manggil. Tapi entah mengapa, saya selalu kembali padanya. Memeluknya dan menciumnya.
Seperti entah berapa kali pula saya bete sama rencana Tuhan yang berbeda dengan rencana saya. Kalaupun berdoa dan beribadah hanya sebuah rutinitas dan ritualitas. Tapi anehnya, Tuhan selalu membuat saya kembali pada-Nya, untuk memeluk-Nya dan menceritakan segala sesak hidup ini.
Di rumah pun sama, anak selalu menjadi peneduh keluarga. Ketika pertengkaran dengan suami sedang membumbung di udara, melihat anak tersenyum dan melihat wajah teduhnya tidur nyenyak, membuat kami berpikir bahwa dia ada karena cinta kami. Maka lenyaplah segala asap emosi itu dan kembali hangat karena cintanya.
Tuhan juga selalu menjadi peneduh hidup ini. Segala penat hidup yang kita bawa pada-Nya pasti akan bisa selesai dengan cara-Nya yang indah dan tepat pada waktu-Nya. Bukankah Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang melebihi kekuatan umat-Nya.
Seringkali anak membuat saya belajar untuk memaafkan. Meski entah berapa kali saya memarahinya, tapi dia tidak pernah menjauh atau bahkan tidak memanggil saya “ibuk”. Tidak pernah sekalipun.
Entah berapa kali pula saya dengan sengaja malas berdoa, tapi Tuhan tidak pernah melupakan saya. Jika saya kembali pada-Nya, pasti pintu maaf selalu terbuka lebar untuk saya.
Dari tubuh mungilnya juga saya selalu melihat keceriaan hidup. Entah 5 menit sebelumnya baru saja jatuh, 1 jam sebelumnya baru saja dimarahi orangtua, atau 1 hari sebelumnya baru saja tantrum karena keinginannya tidak terpenuhi. Tapi semua langsung hilang dan kembali tersenyum, seolah ia membuang ingatan buruk yang menyebalkan itu.
Dan dari dialah saya belajar bahwa Tuhan menginginkan saya selalu tersenyum setiap hari kepada siapapun orang yang saya temui. Tidak peduli betapa buruknya perasaan saya hari itu, tidak peduli betapa jengkelnya saya pada suatu hal. Tapi dengan senyum saya itu, bisa jadi hidup orang lain akan tercerahkan.
Ya, saya melihat Tuhan setiap hari. Tuhan bisa saya peluk dan cium setiap malam. Tidak perlu peristiwa supranatural atau pengalaman magis yang spektakular, karena ketika hati saya suram dan anak datang dengan senyum keceriaan sambil berkata, “Eyuk abuk..” Tuhan itu nyata meneduhkan hati ini sehari-hari.
Terima kasih ya Nak.. sudah hadir di hidup Ibuk, sudah mengajari Ibuk banyak hal tentang hidup. I love you…
Waaa..jadi pengen peluk Ais. My little guardian angel…
Tuhan itu dekat bagi yang menyadarinya.
Yesss.. Tuhan ada dimana-mana, hadir melalui sesiapa..
Bnr bgt mbak, Tuhan iti ada dmn2 sgt dekat sekali dengan kita.
Tuhan memang baik dan slalu ada di dekat kita mbak. Salam buat Luna.
Berkah Dalem
kasih sayang dan cinta dalam keluarga memang mendekatkan kita pada tuhan.
Tuhan ada dimana-mana itu bener banget ya, Mbak. Rasanya teduh kalau kita bisa melihat Tuhan
Tuhan itu selalu ada di setiap hati manusia …
Tuhan sangat dekat dengan kita
Jadi ingat percakapan antara Sunan Kalijaga dengan Syeikh Siti Jenar….
Suatu waktu, bertamulah kanjeng Sunan Kalijaga ke kediaman Syekh Siti Jenar. Setelah saling berucap salam, kanjeng Sunan Kalijaga bertanya dari luar kediaman Sang Syeikh…
“Apakah Syeikh Siti Jenar ada di rumah?”
Lantas Sang Syeikh menjawab, “Tidak ada! Yang ada di rumah adalah Allah Azza Wa Jalla!”
Hmmm… nice post bu
baca postingan ini sambil senyum, sungguh Tuhan pasti sengaja membuat saya terdampar di postingan meneduhkan ini
kita memang harus menyadari, bahwa tuhan ada dimana-mana
yg jelas menjaga dan melindungi kita…
Tuhan mem-pukpuk seorang ibu melalui anaknya
Ulasannya sangat menarik. Senang sekali dapat berkunjung ke laman web yang satu ini. Ayo kita upgrade ilmu internet marketing, SEO dan berbagai macam optimasi sosial media pelejit omset. Langsung saja kunjungi laman web kami ya. Ada kelas online nya juga lho. Terimakasih ^_^
Tuhan itu memang tidak terlihat tapi tuhan itu selalu ada di hati