Beberapa minggu terakhir ini, kerjaan kantor lagi banyak-banyaknya. Seharian kerja kok ya enggak kelar-kelar juga. Selesai satu, tapi yang lain udah antri diselesaikan. Kalau mau diabaikan barang sebentar, tapi deadline berjalan cepat.

Trus malemnya sering ngelonin Luna dan bablas ketiduran sampe pagi. Mau melek untuk sekadar nonton atau asik-asikan sama suami udah enggak kuat matanya.

Makanya, weekend jadi waktunya untuk santai. Salah satunya dengan pulang ke rumah orangtua, membiarkan Luna bermain puas sama mereka, sementara saya hibernasi. Bangun-bangun, udah ada makanan komplit di meja, tanpa perlu repot-repot masak. Emang bener deh, pulang ke rumah orangtua itu bisa jadi termanjakan (ya cucunya, juga anaknya). Tapi tetep enggak mau kalau keseharian tinggal sama orangtua. Lol

Weekend minggu lalu, kami pulang ke rumah orangtua (mertua saya) di daerah Piyungan, di bawah kaki bukit Gunungkidul.

Kalau dari arah timur (Candi Prambanan), Jl. Piyungan sering banget dijadikan jalur alternatif menghindari macet di arteri Jl. Jogja-Solo. Dulunya sih saya enggak pernah ngerti jalur ini. Kalau dilepas di sini, pasti deh ilang. Lol. Tapi semenjak dapet orang sini, otomatis jadi pelan-pelan ngerti daerah sini.

Berhubung daerah Prambanan itu banyak banget tersebar candi-candi, ternyata di deket rumah orangtua ada candi juga. Saya tahunya cuma Candi Ratu Boko yang terkenal itu, tapi suami bilang ada candi yang lagi ngehits juga, namanya Candi Ijo. Lokasinya jauh lebih deket, ketimbang kami ke Candi Ratu Boko.

Karna penasaran, saya ngajak dia untuk anterin ke Candi Ijo, lengkap sama kakak ipar saya dan keluarganya.

Candi Ijo merupakan candi bercorak Hindu. Fyi, semua candi di Jogja bercorak Hindu. Kalau Candi Borobudur itu bukan di Jogja ya.. tapi Magelang, Jawa Tengah.

Baca juga: Jalan-Jalan ke Candi Sambisari

Lokasinya, sekitar 4 km dari Candi Ratu Boko. Jadi kalau dari arah Prambanan, cari rute ke Candi Ratu Boko, setelah itu ikutin jalanutamanya. Itu artinya kita sedang berjalan di Jl. Piyungan. Lalu sekitar 4 km setelah Candi Ratu Boko, ada jalan belok ke kiri. Tenang, ada penandanya kok bahwa itu rute menuju Candi Ijo.

Pastikan saat ke sini kendaraan dalam keadaan fit, karena rutenya lama-lama sangat menanjak. Jalannya juga makin lama makin jelek.

Pantesan jalannya menanjak. Ternyata, Candi Ijo adalah candi tertinggi di Yogyakarta, dengan ketinggian 425 meter di atas permukaan laut. Berada di lereng bukit yang dikenal dengan nama “Gumuk Ijo”, makanya diberi nama “Candi Ijo”.

Dari sini, kita bisa lihat pemandangan kota Jogja yang terhampar di bawah sana. Termasuk melihat landasan Bandara Adi Sucipto. Jadi kita bisa lihat pesawat yang akan take off atau sedang landing. Kalau sudah sorean, lampu-lampu di landasan itu juga terlihat jelas. Tapi.. dengan catatan, kalau enggak ada kabut yang nutupin.

Sayangnya kemarin saya kurang beruntung, karena pemandangan indah itu ketutup kabut. Ya soalnya dateng udah sorean juga sih.. Jam 5 sore baru sampe, padahal jam 6 udah tutup. Ini gara-gara nungguin 2 bocil bangun dari tidur siangnya. -___-

Ohya, tiket masuk Candi Ijo ini GRATIS. Pengunjung cuma diminta menulis di buku tamu, abis itu langsung melenggang menikmati pemandangan. Jepret-jepret di segala penjuru yang layak diupload ke instagram.

Asal dilarang keraspacaran sambil grepe-grepe di sini ya… Ada tauk… yang kemarin begitu, trus langsung digiring ke ruang satpam. Huahahaha…Lagiann… kayak kurang tempat aja.

Namanya juga candi ya… jadi kalau bawa anak yang aktifnya kayak belut lepas, perlu bangetmata kita awas mengawasi mereka. Karena bentuk candi itu banyak berundak-undak dan berbukit-bukit. Lihat rumput dan tanah lapang, bawaan mereka pengin guling-guling. Lihat tangga, bawaannya pengin turun sendiri tanpa dipegangin. -___-

Tapi, Candi Ijo ini layak banget dikunjungi saat kalian main ke Jogja.

Banyak loh… tempat wisata undercover yang tersebar di segala penjuru Jogja. Seperti Tebing Breksi yang rutenya sama dengan Candi Ijo, dan lokasinya sebelumnya Candi Ijo. Ini juga tempat wisata undercover yang lagi ngehits, semacam GWK-nya Jogja gitu deh.. Tapi kemarin enggak sempat mampir, karena udah kemaleman. Besok kalau pulang lagi, mau sempetin main ah.. Tunggu share-nya ya..

Yang terakhir ini foto bonus, karna udah baca sampe selesai. Lol.

Cu.. di Jogja.