Sudah lama saya pengin liburan sekeluarga ke Bali. Luna belum pernah ke Bali, makanya saya pengin banget ajak dia liburan ke pulau terkenal itu. Dan suami saya menjanjikan kami untuk liburan ke Bali, tahun depan. Horee!
Wish it come true, ya..
Bali emang identik banget sama pantai-pantainya yang cantik. Tapi kalau tiap ke Bali mainnya selalu ke pantai terus, lama-lama bisa bosen juga. Padahal ya, di Bali itu ada daerah yang enggak kalah mempesonanya. Dan saya sudah menyimpan satu wishlist itinerary untuk kami ke Bali besok. Yaitu Kintamani.
Terakhir kali saya kesana saat masih mahasiswa. Duhh kangen banget, pengin ke sana lagi.
Tiap saya dengar nama Kintamani, yang langsung kebayang adalah keindahan bunga kintamani dengan warna kuningnya yang mempesona, juga anjing kintamani yang mungil dan berbulu lebat itu. Lucuuu.. Tapi selain itu, saya juga terbayang sebuah kawasan wisata di Bali yang luas dengan hamparan pegunungan dan danau yang luas.
Yes, karena Kintamani adalah daerah wisata Bali yang berada di pegunungan. Jadi jangan dikira Bali, isinya pantai semua ya
Ohya, perjalanan ke Kintamani butuh waktu sekitar 2 jam kalau kita berangkat dari Lovina, Karangasem maupun dari Denpasar.
Dan seketika saat memasuki kawasan Kintamani, maka akan terasa perbedaannya. Panorama yang memukau dengan udara yang bersih, sejuk, membuat perasaan tenang dan damai. Hamparan lembah yang hijau dan tenang membuat perasaan senang dan takjub. Lupa sejenak deh, sama semua deadline kerjaan itu.
Desa Penelokan
Saat memasuki Kintamani, pertama kali yang akan ditemukan adalah Desa Penelokan. Desa ini terletak tepat di pusat dataran tinggi dan pegunungan pulau Bali, sehingga udara di sini sangat sejuk terlebih lagi di malam hari.
Disebut Penelokan karena dalam bahasa Bali, penelokan artinya melihat-lihat. Dan memang di daerah Penelokan ini kebanyakan para wisatawan berhenti untuk menikmati pemandangan Danau Batur dan Gunung Batur.
Dari ketinggian Desa Penelokan ini kita bisa menyaksikan Gunung Batur yang terkadang terlihat jelas masih sering mengeluarkan asap. Emang sih.. sekalipun Gunung Batur termasuk gunung kecil, tapi statusnya masih aktif.
Di bawah Gunung Batur ada pemandangan indah lainnya yaitu Danau Batur. Suatu keunikan dari pasangan gunung dan danau Batur ini adalah bentuk danaunya yang seperti bulan sabit, sehingga oleh wisatawan lokal maupun mancanegara sering dibilang sebagai kaldera yang paling indah di dunia.
Restoran Apung
Salah satu cara menikmati pemandangan indah Gunung Batur dan hamparan Danau Batur di Kintamani adalah sambil menyantap kuliner khas Bali supaya suasana Bali semakin terasa.
Tetapi berbeda dengan restoran di daerah Kintamani yang kebanyakan berada di posisi ketinggian dengan tujuan bisa menikmati hamparan Danau Batur yang luas, nah.. ini Restoran Apung berada di pinggiran Danau Batur. Dinamakan Restoran Apung karena memang letaknya mengapung di atas danau dengan bantuan tong-tong besar.
Tempat ini adalah tempat favorit, karena selain merasakan sensasi yang berbeda dari kebanyakan restoran, pemandangan di sekeliling danau juga sangat menakjubkan. Dari letaknya, Danau Batur memang seolah-olah dilindungi hamparan pegunungan, dan Gunung Batur yang terlihat perkasa dan sangat memanjakan mata itu, makin terasa eksotis dengan angin yang berhembus menimbulkan gelombang sehingga membuat restoran berayun-ayun perlahan.
Restoran Apung ini tidak hanya mempesona dengan pemandangannya, namun kulinernya juga sangat istimewa, memanjakan lidah dan membuat ingin kembali lagi di lain waktu. Kalau kalian ke sini, jangan lupa untuk menikmati menu special ikan bakar nila dan pisang goreng ya.. Beda deh sama ikan bakar dan pisang goreng buatan sendiri. *yaiyalah.. menurut ngana* -___-
Ohya, di area Restoran Apung ini juga terdapat hotel yang terdiri dari beberapa bungalow yang bentuknya menarik dan sangat pas dengan suasana danau Batur. Nah, kalau pengin menginap dengan sensasi berada di tepian danau, maka saya merekomendasikan tempat ini.

Desa Trunyan
Di Kintamani ada sebuah desa tua bernama Desa Trunyan, untuk menuju kesana kita harus menyeberang danau kurang lebih 20 menit. Di desa ini kita kita masih bisa melihat kebudayaan Bali Aga, yaitu peradaban Bali kuno. Di Desa Trunyan adat istiadat asli memang masih sangat kuat diikuti oleh masyarakat turun temurun, salah satunya ritual pengawetan kehidupan yang mereka miliki. Di sana orang-orang yang sudah meninggal sengaja tidak dikuburkan, melainkan diletakan di bawah sebuah pohon begitu saja. Tetapi mayat-mayat tersebut tidak mengeluarkan bau sama sekali, karena bau yang keluar terhisap oleh bau menyan dari pohon tersebut.
Hahaha.. inget deh, dulu pas masih SD ke sini, ngacir meluk mama kenceng banget. Takut kalau rangka itu hidup lagi. Efek kebanyakan baca Ghoosebumps nih.*ketauan angkatan lawas*
Besok kalo kesini sama Luna, musti siap-siap nggendong dia terus.>.<

Pura Batur
Menuju ke arah utara dari Kintamani maka kita akan menuju Desa Batur. Di desa ini terdapat sebuah pura Kahyangan Jagatyang lebih dikenal dengan nama Pura Batur.
Dulunya Pura Batur ini letaknya di bagian barat daya Gunung Batur, namun karena para warganya pindah ke desa bagian atas maka pura ini ikut dipindahkan mengikuti tempat para warga desa. Dan hingga kini tetap berada di sana.

Pura Ulun Danu
Di Bali memang banyak sekali tersebar pura yang terkenal. Salah satunya lagi adalah Pura Ulun Danu Batur yang terdapat di desa Karang Anyar, kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Jika Pura Besakih adalah pura nomor satu terpenting di Pulau Bali, maka Pura Ulun Danu adalah pura nomor kedua.
Coba sekarang ambil uang 50.000 di dompet. Lihat deh.. ada gambar pura cantik kan di salah satu sisinya. Nah, itu dia Pura Ulun Danu.
Tapi setelah dipikir-pikir, main ke Kintamani kayaknya enggak bisa cuma sehari ya.. Lebih baik menginap saja di sini, jadi esok hari masih bisa melanjutkan menikmati pemandangan alam pegunungan Kintamani.
Selain hotel yang ada di Restoran Apung, pasti masih banyak lagi hotel yang sangat dekat dengan tempat wisata Kintamani. Well, karena saya orangnya well-prepared, meski masih tahun depan, saya udah mulai nyicil nyari hotel. Dan memang ternyata banyak hotel yang direkomendasikan di sekitaran Kintamani.
Terbukti pesona Bali telah membius wisatawan mancanegara untuk kembali dan menikmatinya lagi. Begitu pula dengan pesona Kintamani. Jadi kalau kalian ingin liburan ke Pulau Bali, jangan lupa mampir ke Kintamani yaa.. Pemandangannya yang mempesona sungguh membius kita dan rasanya tidak ingin beranjak dari sana.
Bali memang slalu ngangenin mbak, anak2 ku aja ngajakin ke Bali lagi.
Terakhir ke Kintamani waktu SMP
Liat review mak Noni jadi pengeeen
waini… yuk yuk maen2 ke sini ^_^
Selama ini seringnya ke Bali cuma pantai, paling banter jauhan dikit ke Ubud. Bali dimana-mana emang indah yaa. Kapan-kapan pengen nyobain juga ah ke tempat yang antimainstream ini di Bali.
Tooss dulu sama Luna.. Belum pernah ke Bali huhuhuuu.. *krukupanember*