Biasanya anak yang susunya kenceng, makannya susah. Biasanyaaaa… Saya bilang gini karena beberapa anak saudara dan anak temen seperti itu.
Padahal, kebutuhan gizi anak itu kompleks banget dan enggak bisa dipenuhi hanya dengan minum bergelas-gelas susu. Meskipun katanya ada susu yang bisa menggantikan nutrisi sayur dan buah, tapi menurut saya, nutrisi sayur dan buah harus didapat dari sumber aslinya.
Tapi gimana dong… kalo anaknya aja susah makan. Maunya minum susu doang.
Duh.. bingung juga ya..
Kalau ponakan saya, enggak mau makan dan maunya minum susu, ya dibiarkan aja sama mamanya. Asalkan minimal sehari sekali harus makan. Harus. Nah masalahnya, ponakan saya ini addict banget sama satu merek susu. Susu merek tertentu enggak bisa diganti dengan merek lain. Lama-lama tekor juga kan ya… Lha wong, merek susu kesukaan ini harganya premium. Yang kalau di supermarket ditaruh di rak dan dikunci.
Akhirnya, diam-diam mamanya mencampur susu merek lain dengan merek kesukaannya ini. Dan, masalah selesai. Sampai detik ini dia enggak tau perbuatan mamanya.
Hahahaha… Mbak… kalau besok besar dan kamu baca ini. Kamu boleh komplain ke mamamu.
Beda lagi sama tetangga saya. Di usia 2,5 tahun, botol susu dibuang ibunya. Dan dia sudah enggak minum susu lagi. Harapannya, supaya anaknya kalau laper ya makan, bukan minum susu. Trus sekarang stres yang lain dimulai. Anaknya kalau makan diemut. Duh! Masalah lagi ini.
Baca juga: Saat Anak Susah Makan
Trus ada lagi, anak temen suami. Pertimbangan anak enggak mau makan karna kebanyakan susu, maka dia memilihkan anaknya UHT ketimbang sufor. Tapi setelah anaknya gedean dikit, dengan loyal dia kasih sekotak sufor ke temen-temen yang main ke rumahnya. Dekk… UHT itu mahal, dekk…
*brb trus nyimpen sekardus UHT di rak atas dapur*
Kalau Luna sendiri, saya udah mengenalkan UHT ke dia sejak usia 15 bulan. Sedangkan usia 2 tahun, saya kenalkan sufor. Dan di usia 2,5 tahun, dia minum UHT plus sufor. Di daycare, saya bawakan dia UHT. Tapi saat di rumah, suka-suka dia mau minum apa.
Susu putih, untuk UHT. Susu sapi, untuk sufor madu. Susu cokelat, untuk sufor cokelat.
Random emang seleranya. Semua-mua diminum. Bahkan susu fermentasi aja doyan banget.
Urusan makannya, sebenernya sama sih.. Saya pernah mengalami masa-masa anak susah banget makan. Tiap sabtu-minggu, dia bisa puasa makan, dan cuma minum susu. Mau makan cuma di daycare. Which is itu cuma Senin sampai Jumat. Tapi semenjak dia usia 2,5 tahun, setelah sakit flu plus sariawan, yang suspect Flu Singapura itu. Sekarang selera makannya udah lebih mendingan.
Baca juga: Mengenal Flu Singapura
Setiap hari, paling enggak kalau lagi males makan dia akan makan 2 kali sehari. Kalau lagi plesir aja, dia suka susahmakan. Jadinya kita yang ngalah. Milih menu yang sesuai dengan kesukaannya. Dan memilih waktu jalan-jalan setelah dia makan kenyang di rumah. Repot ya. Lhah, daripada enggak makan?
Tapi kalau lagi doyan-doyannya makan. Pernah dalam waktu 3 jam sebelum tidur malam, dia minum sufor 2 botol dan UHT 1 kotak, lanjut makan nasi 1 mangkuk. Sesuka dan semood-nya dia lah.. Persis sama kayak mood kita orang dewasa, yang kadang lagi suka banget makan, kadang males banget makan.
Balik lagi ke susu dan makan.
Meski menurut saya, susu tidak bisa menggantikan kandungan makanan (sayur dan buah). Tapi saya percaya dengan kandungan susu. Saya tidak bisa membiarkan Luna tumbuh tanpa minum susu (selain ASI). Karena sejak kecil sampe segede ini saya suka banget susu. Hahahaha…
Selain itu, saya juga enggak pede sih sama porsi gizi yang saya berikan sehari-hari ke anak. Meski dia mau makan sayur dan buah, tapi entahlah itu belum cukup. Saya merasa harus ada tambahan gizi dari susu juga. Jadi, setengah mati saya pasti bujukin dia untuk mau makan (sekalipun sambil nonton Youtube) dan rajin kasih dia susu sebelum tidur.
Yang saya heran cuma satu. Makan lahap, minum susu kenceng. Tapi kenapa badan dia segitu-gitu doang? Dia termasuk kecil loh, untuk seusianya. Bukan saya yang bilang, tapi dokter anak. Dan sudah tes TB Paru, negatif. ISK, juga negatif.
Galau.. mamaknya Luna galauu…
Baca juga: Jangan Katakan Ini ke Ibu dengan Anak Berbadan Kecil
Blog ini ditulis sekaligus untuk permohonan doa dari kalian. Besok tanggal 3, tepat jadwal Posyandu-nya. Semoga bobotnya Luna naik ya…
Ketik komen “Amin” buat yang mengamini doa saya.
Kalau sampai enggak naik atau stagnan, saya akan bikin kesimpulan, bahwa berat keringatnya ternyata lebih berat ketimbang lemak dan dagingnya.
alhamdulilah anakku dua2nya gak susah makan, kadang kasihan juga dg ortu yang anaknya susah makan, bikin stres
amiinnn, semoga bobot Luna naik yaaa ^^
Aku waktu kecil kata ortuku juga cuma doyan susu aja
Aamiin.. semoga beratnya Luna naiik..
Kalau Naia malah dulu sempet terapi susu, harus minum susu aja seharian sampai 7-10 kali sehari saran dokter. Bosen dan eneg banget karena susunya maniss, huhuhu. Tapi itu untuk mengejar ketertinggalan beratnya. Yang akhirnya saya stop sendiri, stop ke dokter juga karena kasian liat Naia. Akhirnya sekarang anaknya tetep kecil, hahaha