Beberapa kali saya ditantang sama temen di Path, “What’s in My Bag? Challenge”, tapi selalu saya abaikan.
Trus kok lama-lama mikir, ih.. serunya juga kali ya, mamerin dan jembrengin isi tasnya. Dan sepertinya lebih seru kalau ditulis di blog karena yang baca akan lebih banyak.
Tas perempuan itu banyak macemnya, yes?
Saya aja entah punya berapa jenis tas. Dari clutch bag, hobo bag, tote bag, sling bag, sampai ransel, punya semua. Dari yang merek impor, lokal, motif polosan, bling-bling, natural bag, sampai batik pun juga ada. Iyaaa.. aku suka banget sama tas.
Tiap tas punya fungsinya sendiri-sendiri. Ada yang cuma bisa dipakai kondangan, ada yang lebih pas dipakai ke gereja aja, ada yang lebih asyik dipakai traveling, ada yang terlihat elegan dipakai kerja.
Dan untuk “What’s in My Bag? Challenge” ini, saya mau bongkar tas kerja saya.
Jreenggg.. Isinya banyak printilannya. Hahaha.
Dompet. Ini wajib banget dibawa, di dalemnya ada KTP, SIM A dan C, ATM, NPWP, STNK motor, kartu belanja, kartu pasien beberapa RS (kebanyakan sih punya Luna), kartu BPJS, kartu game center, dan uang cash (of course!).
Bussiness Card Holder. Ini juga wajib dibawa. Di dalamnya ada kartu nama sebagai editor Bentang Pustaka dan sebagai blogger. Ketika ketemu orang baru, kartu nama bisa jadi salah satu cara untuk memperkenalkan diri. Tinggal sodorin aja salah satu kartu nama ini.
Token. Sebagai pecinta online shopping dan lunch food delivery, wajib banget masukin token ke tas. Karena saya anaknya mager beratmampir ke ATM untuk membayar sesuatu. Dan token sungguhmemanjakan hidupku sekaligus membuatku semakin boros. :)))
Smartphone dan Powerbank. Mending ketinggalan dompet ketimbang ketinggalan handphone. Karena separuh hidupku ada di handphone. Entah udah berapa kali suami nyusulin saya ke kantor, karena handphone ketinggalan di rumah.
Notebook dan Bolpen. Sekalipun sebenarnya sekarang ini nyatet bisa pakai aplikasi Notes di handphone, tapi entah ya.. saya lebih suka mencatat dengan kertas dan bolpen. Selain bisa lebih irit baterai handphone, juga bisa nyatet sambil doodling.
Flashdisk. Semenjak pakai Google Drive, sebenernya saya jarang pakai flashdisk. Tapi enggak semua file bisa dipindah pake Google Drive kan ya..
Tissue Basah. Karena tissue kering relatif lebih mudah didapatkan, seperti di kantor dan di dalam mobil. Jadi saya prefer bawa tissue basah.
Essential Oil. Dibeli satu tahun yang lalu dan awet banget, karena dipakai satu tetes aja aroma dan hangatnya sudah menyebar lama.
Bedak, Matte Lipstick, dan Lipbalm. Tiga senjata make up ini wajib banget dipakai. Kalau enggak pakai, berasa keluar telanjang. Dan lagipula seharian saya di ruang berAC, jadi lipbalm itu penting banget.
Kunci motor atau mobil. Tergantung hari itu saya ngantor naik apa.
Uang receh. Oke, yang terakhir ini mitos dari mama saya tapi saya selalu lakukan. Yaitu meletakkan uang receh di tiap tas (baik itu yang lagi dipakai atau disimpan). Mitosnya, supaya uang itu memanggil “teman-temennya” untuk nemenin dia. Dengan kata lain rejeki berupa uang akan selalu ada. Dan saya melakukan itu, karena merasa uang-uang receh di tas sering menyelamatkan saya ketika harus bayar parkir atau bayar apapun, ketika di dompet isinya uang lembaran semua dan nominalnya gede-gede.
Semua printilan itu muat di dalam tas saya yang berdimensi: panjang 33 cm, lebar 13 cm, tinggi 19 cm, dan panjang tali 120 cm.
Jadi, tiap hari saya ngantor pakai tas kece ini. Tas Mudagaya, asli buatan dalam negeri yang mulai mendunia. Tahun 2017 depan aja,mereka mulai mengekspor produknya ke Malaysia, Brunei Darussalam, dan Vietnam.
Enggak heran orang asing tertarik dengan tas Mudagaya, soalnya motifnya memang khas Indonesia.Seperti Seri Javas yang saya punya ini, ada 10 macam motif lengkap dengan artinya.
- Adhisti: matahari (sansekerta)
- Gandhali: wangi (sansekerta)
- Gatawati: telaga (sansekerta)
- Gharsina: tumbuhan (yunani)
- Jampuk: jenis burung hantu dari Jawa
- Kalawa: nama perempuan Dayak
- Keket: nama barong Bali
- Parama: paling unggul
- Qyara: inti hati (sunda)
- Tengger: bertengger (jawa)
Sedangkan Javas sendiri artinya cekatan.Dan tas saya ini, bermotif Kalawa, berbahan canvas dengan pola bordir.
Dulu saya membeli Tas Mudagaya ini lewat distributor. Jadi saya menghubungi nomor CS Mudagaya di +62-226610444, lalu mereka mengarahkan saya ke distributor terdekat dengan kota saya di Jogja.
Harga tas Mudagaya juga termasuk murah, hanya Rp 155.000.
Kalau tas branded lokal asli aja harganya semurah itu, ngapain sih beli tas branded luar tapi KW.
Koleksi Mudagaya lainnya bisa dilihat di sini:
Balik lagi ke “What’s in My Bag? Challenge”.
Tas kalian isinya apa aja sih? Dan apa yang wajib banget ada di tas kalian?
Penasarannn.. Sekarang gantian saya nantangin kalian di challenge ini.
baguss tasnyaaa luvvv
Ayokk dibelii
Sampai 2x aku nyari mana notebooknya? Hahahaa. Aku juga tipe kemana-mana corat-coret di blocknote biar nggak lupa. Token nggak punya & sengaja karena aku orangnya teledor kalau terlalu banyak printilan. Utk belanja online aku pakai m-banking saja dari hp.
Bahkan aku udah 2x ganti token, karena keblokir dibuat mainan Luna. Tapi tetep aja apply bikin lagi. Hahaha..
wah tantangannya khusus untuk tas cewek yah.
kalau saya sih pakenya ransel doang. isinya juga paling map, notebook dan itu-itu aja.
hahaha.
oh iya mbak kalau kebetulan lagi cari tips fotografi mampir juga dong ke blog saya
gariswarnafoto[dot]com
terima kasih