Bulan Desember saya adalah bulan tersibuk sepanjang tahun. Bulan, di mana otak saya diperas karena harus menyusun rencana kerja 2017 dan mempresentasikannya. Bulan, di mana saya berlari bersama waktu karena harus menyelesaikan pekerjaan sebelum tahun berganti. Bulan, di mana ada beberapa event yang harus dihadiri, salah satunya Hari Ibu di daycare Luna. Bulan, di mana saya harus meluangkan waktu untuk mengambil report semesteran Luna di daycare, dan besok-besok pasti akan lebih hectic lagi, karena harus mendampingi anak ujian akhir semester dan ambil rapor. Dan yang pasti, Desember adalah bulan, di mana saya harus menjalani rangkaian panjang persiapan natal.
Tidak ada yang spesial sebenernya dalam persiapan natal saya. Sama seperti hari raya keagamaan lainnya, hanya lebih sibuk dibandingkan bulan-bulan biasanya. Banyak pikiran, karena banyak yang harus dipersiapkan. Dan selain ibadah advent tiap minggu, beberapa hal ini selalu saya lakukan untuk menyambut Natal di bulan Desember.
Mendekor rumah dan memasang pohon natal.
Ini aktivitas yang paling disukai Luna, juga saya dulu ketika masih kecil. Mama selalu membuat kebiasaan, memasang pohon natal bersama-sama. Meski lama-lama, mengumpulkan anak-anaknya semakin susah, karena kalau malem pada keluyuran.
Saat saya pulang kerja kemarin, Luna menarik-narik tangan saya, “Ayo buk… pasang pohon natal.” Dan setelah nurunin pohon natal dari rak atas, dia langsung sibuk menghiasnya dibantu bapak. Sedangkan saya, sibuk rekam IG Stories aja. Udah sering, biar gantian Luna. *alesan, padahal males*
Untuk hiasan pohon natalnya, biasanya saya menggunakan hiasan yang sudah ada dan pernah dipakai tahun lalu. Tapi seringkali saya juga hunting hiasan pohon natal di beberapa supermarket atau online shop. Barang yang disimpan lama di atas lemari atau gudang, biasanya cepat rusak karena mungkin ketekan-tekan dengan barang lainnya. Seperti lampu natal yang berbentuk buah mistletoe, merah kecil-kecil, ada beberapa sudah pecah dan ternyata sudah enggak bisa nyala. Akhirnya saya beli lampu natal baru dan merembet belanja hiasan natal lainnya. :)))) Biasalah bu… niatnya tadi belanja apa, jadinya apa…
Ohya, saya juga memasang wreath sebagai dekorasi rumah yang dipasang di depan pintu. Dulu saya beli wreath kecil, daun imitasi warna hijau, dengan hiasan santa klaus. Tapi semenjak tahu temen kantor jago bikin wreath dari akar wangi dan bunga-bunga kering. Langsung ganti. Wreath ini lebih long lasting, karena enggak ada nuansa natalnya, jadi bisa dipasang di pintu sepanjang tahun. Wreath ini juga lebih Indonesia, karena dibuat dari tanaman kering khas negara tropis.
Membooster stamina keluarga untuk mudik jauh.
Sejauh apa sih emang?? Paling jauh sih, sejauh Jogja – Banyuwangi, jalur darat naik mobil 12 jam. Hahahaha…
Kalau ada yang ngeluh Jogja – Surabaya itu jauh banget, buat saya itu enggak ada apa-apanya ketimbang Jogja – Banyuwangi. Tiap tahun loh, saya selalu pulang ke rumah kakek-nenek saya ini. Meskipun mereka sekarang sudah enggak ada, tapi ritual kumpul keluarga besar selalu ada.
Enggak melulu Banyuwangi sih, kayak tahun ini acaranya ada di Jember. Tapi Banyuwangi-Jember mah sebelas, duabelas jaraknya. Deketan doang.. Dan ini bakal jadi perjalanan terpanjang Luna yang pertama, karena tahun sebelumnya cuma ke Mojokerto. ((((cuma))))
Melihat jaraknya yang super dan ditempuh jalur darat, saya harus membooster stamina keluarga supaya tetep fit saat hari H. Memberikan Luna madu setiap hari, dan jauh-jauh dulu sama es juga krupuk-krupukan yang potensi bisa bikin batuk atau pilek. Supaya sepulang dari mudik ini, tetep bisa fit dan lanjut ke rangkaian tahun baru.
Mengganti playlist dengan lagu-lagu natal.
Kalau sebelumnya lagu top 40 memenuhi playlist, kali ini berganti dengan deretan lagu natal, mulai dari acapella, instrumental, pop, sampai yang gregorian. Biasanya, tiap tahun saya selalu menambah koleksi lagu natal baru. Tahun sebelumnya album Glee dan Michael Buble edisi Christmas, kali ini saya lagi tergila-gila sama Pentatonix, vocal grup acapella asal Amerika. Langsung subscribe channel Youtube-nya.
Dan Desember ini memang jadwal mereka padat, tapi bikin channelnya sering update. Paling favorit lagu “White Winter Hymnal”. Ini, bagus bangettt.
Belanja baju natal baru untuk keluarga.
Ini memang enggak wajib. Kalaupun enggak ada baju baru, natal tetap akan berkesan. Tapi ketika ada rejeki lebih, pastilah yang ingin dibahagiakan pertama adalah keluarga. Salah satunya dengan belanja baju baru untuk natalan.
Untuk baju saya dan suami, udahlah standar yaa… Seputaran dress, blouse, dan kemeja. Tapi untuk Luna, kali ini saya pengin banget beliin dia dress anak Sofia The First. Sebuah gaun lucu warna ungu, yang mirip banget sama gaunnya Sofia.
Selama ini, dress Luna biasa aja dan tidak terlalu ala-ala putri. Kali ini, saya bener-bener pengin beliin Luna gaun yang bisa menyulapnya tampak seperti putri, dengan roknya yang panjang dan mengembang. Dulu.. dress ala putri seperti ini jadi baju favorit saya saat kecil. Entah yaa.. tapi ngerasanya keliatan cantik gitu kalau pakai baju putri.
Dan, saya pengin membuat Luna tampak seperti putri juga di hari natal nanti. Trus berhubung dia fans beratnya Sofia, jadi pilihan dress-nya yang ala-ala Putri Sofia.
Menyiapkan kado natal untuk anak-anak.
Enggak cuma anak sendiri, tapi juga anaknya orang lain. :))))
Ini juga bukan ritual wajib, tapi ketika ada rejeki lebih saya akan berusaha untuk menyiapkannya. Seperti tahun ini, karena Luna sudah lebih ngerti, dia lihat di Youtube pohon natal anak-anak lain kok ada kadonya, tapi di pohon natal Luna enggak ada. Jadilah dia minta kado, supaya bisa ditaruh di bawah pohon natal.
“Kado Sofia, ya buk.. Yang banyak.”
Ngg… Sofia lagi? -____-
Di acara natal keluarga besar juga ada tradisi tukar kado. Jadi saya harus menyiapkan kado untuk mereka juga kan.. Belum lagi acara natal anak di gereja, dimana anak-anak diminta untuk mengumpulkan kado yang nantinya akan dibagikan ke anak-anak panti asuhan. Jadi kado yang saya siapkan ada banyak printilannya.
Trus, yang nyiapin kado natal buat saya siapaaa??
Meskipun Desember jadi bulan tersibuk, tapi selalu dirindukan. Momen kumpul keluarga dan naik mobil bersama ke luar kota, itu sangat menyenangkan. Momen ribut dengan adik-adik ketika memasang hiasan pohon natal, ah.. kangen jadi anak-anak yang mikir bahwa Santa Klaus itu beneran ada. Momen ketika gereja jadi rumah kedua, karena sibuk jadi panitia natal dan latihan koor tiap hari.
Dan kali ini, Desember tetap jadi bulan yang menyenangkan, karena sudah ada Luna yang terus asyik bermain dengan teman-temannya muslimnya di samping pohon natal. Mereka tidak pernah menanyakan, “Luna, agamamu apa?” atau berkata, “Jangan ke rumah Luna karena ada pohon natal di dalamnya.”
Dari anak-anak ini saya belajar, bahwa perbedaan tidak menjadi penghalang untuk tetap berteman dan saling menolong di setiap kesusahan.
selamat menyambut natal bu noni dan kell~
Desember itu memang bulan yg penuh DL terutama karena mau tutup taun anggaran. Semangaaat maknon
Selamat menyambut natal mbak
semangat mbak! Memang desember ini adalah bulan sibuk, termasuk juga bagi aku