Akhir tahun kemarin adalah libur natal saya terpanjang. Sudah berencana staycation ke Solo, tapi voucher hotel ternyata sudah expired 2 hari sebelumnya. Dan untuk meredam rasa kecewa karena enggak teliti baca, saya ngotot ngajak liburan ke luar kota, yang jauh sekalian.

Dieng adalah tujuannya. Sudah sejak pertengahan tahun 2016 saya memendam rasa pengin ke sana, akhirnya kesampaian juga di penghujung tahun 2016.

Buat yang belum tahu (seriusan ada yang belum tahu??), Dieng Plateu adalah kawasan wisata gunung vulkanik aktif yang terletak di perbatasan Wonosobo dan Banjarnegara. Sebagian wisata ada di Wonosobo dan sebagian lagi ada di Banjarnegara. Lokasinya tinggi banget, ada di sebelah barat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, yang merupakan gunung tertinggi ketiga di Pulau Jawa.

Jadi kalau kesini bawa mobil pribadi, pastikan kondisi mobil prima dan pengemudinya juga harus lihai. Karena selihai-lihainya suami saya kemarin bawa mobil, saya tetep aja deg-degan. Jalannya yang berkelok-kelok, menanjak tajam, dan sempit saat berpapasan, bikin saya mendadak jadi sangat religius, merapal doa tidak putus-putus.

Tapi tetep aja Dieng itu nagih. Apalagi setelah melihat dan merasakan langsung pemandangan di pegunungan, bikin pengin balik lagi. Sementara di Jogja saya sering mengeluhkan panas yang bisa bikin saya mandi 3 kali sehari, tapi di Dieng saking dinginnya, bikin keringat seperti dipaksa tidak bisa keluar dari pori-pori kulit.

Untungnya banget, sekalipun traveling dadakan, perlengkapan yang kami bawa tidak ada yang terlewat. Sehingga, sekalipun dingin tetap bisa menikmati liburan.

Buat kalian yang rencana traveling ke Dieng atau ke area pegunungan lainnya, saran saya, jangan lupa bawa perlengkapan ini ya..

Jaket/Sweater

Hampir aja kemarin saya lupa bawa jaket. Merasa bahwa saya ini kuat dan betah dingin, rasanya enggak perlu lebay bawa jaket tebal segala. Toh, paling dinginnya seberapa sih..

Setelah dipaksa sama suami buat jaga-jaga, akhirnya bawa juga.

Dan ternyata.. Dieng emang dingin banget. Enggak perlulah nyalain AC mobil. Tinggal buka sedikit jendela, maka udara dinginnya langsung menghempas kulit. Semakin malam, semakin dingin. Apalagi dini hari. Jangan coba-coba keluar menyambut sunrise tanpa jaket/sweater tebal menempel di kulit.

Topi Kupluk

Jangan cuma badan saja yang dihangatkan, kepala dan telinga pun harus ditutup dengan topi. Apalagi kalau bawa bayi dan balita. Wajib banget bawa topi kupluk tebal.

Sarung Tangan

Biarin dibilang lebay. Cuma mau ke gunung kayak mau ke Eropa menyambut salju.

Tapi beneran deh, sarung tangan ini berguna banget ketika dingin udah merasuk ke tulang. Pakai sarung tangan aja masih kerasa dingin banget, apalagi enggak.

Kaos Kaki dan Sepatu Keds

Jangan saltum pakai wedges. Pakai sendal jepit atau flat shoes bisa aja sih. Tapi yang namanya wisata alam di gunung, lebih aman pakai sepatu keds. Biar enggak gampang terpeleset.

Kaos kaki juga penting dipakai saat di hotel. Sekalipun hotelnya tanpa AC, tapi percayalah udaranya dingin sekali, dan bisa bikin kalian malas ke kamar mandi untuk buang air kecil. Nginjek lantai kamar aja dinginnya bisa bikin kaget, apalagi lantai kamar mandi.

Masker

Berhubung Dieng Plateau ini adalah kawasan wisata gunung vukanik aktif, jadi dari parkiran mobil bau belerang sudah menyengat tajam. Disarankan banget pakai masker penutup hidung, terutama untuk anak-anak.

Kalau ternyata kelupaan, tenang aja.. di gerbang masuk area wisata sudah ada beberapa orang yang menjual masker ini, per buahnya 2000 rupiah.

Syal

Badan, kepala, tangan, dan kaki sudah dihangatkan. Sekarang giliran leher yang enggak boleh kelewat dihangatkan. Jangan lupa bawa syal yaa..

Skincare

Di kamus saya, sekalipun lagi traveling, tetep harus tampil cantik. Di tempat wisata pasti ada banyak spot yang sangat instagramable, dan foto bakal makin menarik kalau kita bisa tetap terlihat cantik saat bergaya di sana.

Tapi udara dingin itu bikin kulit gampang kering dan kusam. Jadi saran saya jangan lupa bawa skincare.

Mamak rempong kayak saya yang pengin kelihatan cantik, tapi males ribet bawa banyak perintilan, yang jelas butuh banget skincare yang bisa dipakai semua anggota keluarga. Bawa 1 botol aja, dipakenya rame-rame. Simpel. Enggak bikin berat bawaan.

Sayangnya, enggak semua skincare itu cocok dipakai bapak, ibu, dan anak. Kulit saya cenderung kering, suami berminyak, dan Luna normal. Jarang banget ada skincare dan moisturiser yang bisa dipakai semua anggota keluarga.

Sampai akhirnya nemuin Redwin Sorbolene Moisturiser. Namanya panjang banget yaa..

Sorbolene sendiri adalah jenis krim yang tidak berbau, tidak menyebabkan iritasi, dan bisa digunakan di segala jenis kulit. Karena tidak berbau, makanya suamiku mau pake. Kadang dia ini males pake segala macam produk perawatan kulit, tapi setelah dibujuk sedemikian rupa dan disuruh nyium bahwa Redwin Sorbolene tidak berbau, barulah dia mau pakai.

Jadi, Redwin Sorbolene Moisturiser adalah pelembab Sorbolene yang kaya Vitamin E, mengandung 10% Glycerine & Sorbitol. Glycerine ini salah satu komponen yang punya sifat unik, yaitu bisa menyerap air dari udara dan lingkungan. Sehingga Glycerine berperan untuk melembabkan kulit. Enggak banyak ternyata, produk kecantikan kulit yang menggunakan ekstrak Glycerine. Berarti, Redwin Sorbolene Moisturiser ini istimewa.

Redwin Sorbolene Moisturiser juga dibuat tanpa pewarna dan parabens (bahan pengawet), jadi aman banget dipakai semua jenis kulit, termasuk kulit bayi dan anak-anak. Dan yang paling penting, Redwin Sorbolene telah mendapatkan sertifikat halal dari AFIC (Australian Federation of Islamic Council).

Ngomongin tentang kulit anak yang sensitif, kulit Luna bayi dulu itu sensitif banget. Kena cipratan ASI aja bisa bikin kulitnya bentol jerawatan. Dan pakai diapers kelamaan, di pahanya lansung muncul ruam kulit. Akhirnya, semenjak itu saya jarang kasih Luna perawatan kulit yang aneh-aneh. Kado hampers peralatan mandi dan wangi-wangian, masih utuh semua dan sebagian besar saya pakai sendiri.

Setelah dia agak gedean, baru mulai berani aplikasiin lotion ke tubuhnya. Ditambah dia udah mulai keliatan centil dan ngikutin apa yang saya lakukan. Sering banget pengin pakai lotion saya, tapi selalu berhasil dilarang.

Beda setelah saya pakai Redwin Sorbolene, dia mau ikut-ikutan pakai pun terserah.. Enggak bakal bikin kulitnya merah gatal-gatal. Malah seringkali saya mengingatkannya untuk pakai setelah mandi. Kulit sehat dan lembut berkat Redwin Sorbolene Moisturiser.

Buat kami, Luna boleh bermain apa saja yang dia inginkan. Dia boleh main di bawah teriknya matahari, dia boleh lari-lari di tengah ilalang, dia boleh main lumpur hingga belepotan, dia boleh loncat-loncat kegirangan di bawah derasnya hujan. Karena di situlah tempatnya belajar dan mengeksplore alam.

Tetapi yang pasti, kulitnya tetap harus dijaga karena itu salah satu investasi masa depannya.

Eh, trus apa kabar liburan saya ke Dieng kemarin?

Yang pasti menyenangkan dan bikin saya pengin ke sana lagi. Masih banyak tempat wisata lain yang tidak sempat dieksplore karena Luna udah keburu ngantuk.

Ketika mengajukan proposal ke suami untuk balik lagi ke Dieng di tahunini, dia bilang, “Ayolah.. tahun ini kita eksplore tempat wisata lainnya dulu. Di Indonesia, masih banyak tempat wisata lain yang sama-sama menariknya.”

Iya sih..

Yang pasti, saya ingin mengajak anak-anak traveling ke mana pun kami bisa. Mengenal alam, mencium udara segar, menapak tanah, menyentuh air, menggenggam rumput. Karena di situlah tempatnya belajar mencintai ciptaan Tuhan.