Jarang-jarang ya, nulis tentang buku yang sedang saya kerjakan. Tapi kali ini mau cerita behind the scene buku yang baru aja terbit. Sebuah buku parenting yang saya suka, “Real Mom Real Journey” karya Elvina Lim Kusumo (founder IndonesiaMontessori.Com).
Sejak tahun lalu, editor akuisisi di kantor saya sudah memberi kabar bahwa akan ada naskah dari Vina IMC. Saat itu prosesnya masih mandeg di deal-dealan surat perjanjian dan komunikasi yang kurang lancar karena perbedaan waktu yang sangat drastis. Vina dan keluarga yang masih di California, bahkan untuk ketemuan pun susah.
Sampai akhirnya awal tahun 2017 ini dikabarin kalau Vina lagi pulang kampung ke Jakarta. Maka meluncurlah saya dan editor akuisisi ke rumahnya. Berbekal alamat aja, saya dianterin abang gojek yang enggak ngerti daerah rumah Vina. Dengan pede saya minta diturunkan di suatu jalan, trus muter-muter jalan kaki nyari rumahnya tapi enggak ketemu. Lalu pasrah minta share-loc, dan akhirnya ngikutin peta dengan berjalan kaki. -____-
Di sana, kami membahas banyak hal. Mulai dari konsep bukunya, kompetitor, royalti, pasal-pasal dalam surat perjanjian, sampai ke timeline kerja dan rencana terbitnya. Pokoknya semua hal detil dibahas di situ. Kapan lagi sih ketemu sama Vina, ini mumpung pas anaknya lagi di Jakarta, pokoknya semuanya dibahas detil sampai beres. Karena, dalam sebuah hubungan kerja sama pasti deh, ada beberapa hal yang sulit dibahas dengan chatting atau email aja, dan musti dibahas dengan tatap muka.
Sepulang dari sana, grup WA baru muncul di hape saya. Kebiasaan deh ya, satu buku satu grup. Padahal dalam sebulan bisa ngerjain buku lebih dari satu. Lol
Kalau sebelumnya Vina menulis buku praktis (how to) tentang montessori di rumah, kali ini dia lebih ingin berbagi cerita seputar montessori motherhoodnya. Enggak cuma kisahnya, tapi juga kisah mommy-mommy lain di IMC.
Beberapa minggu kemudian, Vina mengirim naskah ke saya via email. Tepatnya, beberapa tulisan dari mommy member IMC. Tulisan itu sangat beragam, ya karena beda orang beda style nulisnya. Jadi di sini, tugas editor adalah menyinkronkan tulisan itu semua, tanpa mengubah spirit yang ada dalam tulisan. Saya ingin, karakter si penulis tetap ada di dalam ceritanya, tapi gayanya tetap nikmat dibaca dan ada benang merahnya dengan tulisan yang lain.
Untuk hal ini, saya dibantu oleh sesama temen blogger yang kebetulan juga merangkap editor portal Rocking Mama, Ranny Affandi. Ini pertama kalinya kami bekerja sama dalam bentuk book editing. Saya sebagai managing editor, membantu dan mengarahkan Ranny untuk mengedit tulisan sesuai dengan konsep yang sudah saya matangkan sebelumnya.
Dan karena deadline buku ini yang cukup ketat, jadi saya membagi tugasnya. Sebagian tulisan kompilasi dari mommies member IMC dikerjakan Ranny. Sebagian tulisan Vina saya kerjakan. Belum lagi saya masih harus membrief ilustrasi ke ilustrator, konsep desain cover, sampai ke brief setting ke setter.
Segala progress detil tentang buku, pasti harus didiskusikan antara editor dan penulis. Penulis boleh banget mengusulkan keinginannya tentang setting, ilustrasi, dan desain cover. Karena ini adalah “anaknya”, jadi penulis harus tahu dan terlibat dalam segala detil perkembangan bukunya.
Ibaratnya, hubungan editor, penulis, dan buku adalah hubungan antara bidan, ibu, dan anak. Editor sebagai bidannya, penulis sebagai ibunya, dan buku sebagai anaknya.
Menjalani proses editing buku ini, hampir setiap hari, setiap jam, saya selalu berkomunikasi dengan Vina. Tentang ilustrasinya yang belum pas-lah, setting yang masih belum sesuai-lah, atau Vina yang galau sehingga merombak tulisannya lagi di injury time. Lol
Ini penyakit penulis yang sering banget saya temui. Menjelang buku akan naik cetak, trus galau dan mengedit sendiri sana-sini. Yang bagian itu kok kayaknya kurang pas ya, trus diubah. Kok kayaknya kalimatnya terlalu vulgar ya, trus diedit sendiri. Atau mungkin, datanya enggak update dan kurang valid, kemudian benerin.
Makanya, penting banget penulis mengecek akhir dengan detil setiap lembar halaman bukunya. Pastikan semuanya benar, sesuai, pas, dan bisa dipertanggungjawabkan ke pembaca. Karena mau enggak mau, setiap lembar buku itu menyangkut nama baik penulisnya.
Sampai akhirnya, di pertengahan Juli kemarin buku “Real Mom Real Journey” launching di Gramedia Central Park. Target peserta yang seharusnya 100 orang, membludak. Banyak ibu-ibu yang tidak dapat kursi sehingga harus berdiri. Dan yang saya takjub, ada loh… bapak-bapak yang dateng dan melemparkan pertanyaan ke Vina. Padahal segmen target market buku ini adalah ibu-ibu.
Selesai acara, saya yang niatnya mau ngobrol bentar sama Vina harus ngalah dengan antrian tandatangan yang mengular dan deretan wartawan yang antri mau interview. Sepertinya mereka sama-sama seperti saya dulu, mumpung Vina lagi di Jakarta. Lol
Anyway, ada yang udah punya buku ini kah? Atau kemarin sempat ikutan POnya?
Isi buku dibagi menjadi 4 bagian:
[su_list icon=”icon: cloud” icon_color=”#e61f16″]
- Elvina’s Journey
- Mommies’ Journey
- Lifehack Montessori at Home
- Montessori Activities Ideas
[/su_list]
Elvina’s Journey, berisi 9kisah motherhood Vina selama mengasuh C, anaknya. Mulai dari bagaimana awal mulanya dia memilih montessori untuk gaya parentingnya. Bagaimana susahnya tinggal di US saat sedang badai salju. Juga bagaimana stresnya dia saat idealisme bertemu kenyataan. Lulusan food science, punya idealisme dan cita-cita menyajikan makanan sehat untuk anaknya. Eh, ternyata anaknya enggak mau makan sama sekali.
Lol. Mendadak inget sama idealisme dulu saat awal-awal punya anak.
Mommies’ Journey, berisi 19 kisah motherhood dari 19 mommies member IMC, termasuk interview dengan Sarwendah. Ada yang bagaimana berjuang hidup di negara asing, menyiapkan berbagai aktivitas montessori untuk anak padahal seharian bekerja di kantor, dan yang paling menyentuh adalah kisah ibu yang merawat anaknya di tengah keterbatasan fisiknya.
Bagian ini banyak kisah yang menyentuh dan mengingatkan kita untuk selalu menjadi ibu yang bisa bersyukur dengan apapun yang kita hadapi saat ini.
Motherhood Lifehack, berisi 4 cerita lifehack montessori Vina selama ini. Tinggal di luar negeri, tanpa ART, tanpa keluarga, jadi apa-apa harus diurus sendiri. Kok ya masih bisa repot-repot nyiapin segala aktivitas montessori untuk anaknya.
Trus jadi semangat, saya yang kerja tanpa direpotkan kewajiban bersih-bersih dan nyuci tiap hari, seharusnya bisa juga dong.. meluangkan waktu beraktivitas bareng Luna.
Montessori Activities Ideas, berisi 10 ide aktivitas montessori yang gampang banget dibuat sendiri di rumah. Termasuk salah satunya ada Jelly Hulk yang melegenda itu. Ohya, di sini diceritakan juga sejarah kenapa bisa dikasih nama Jelly Hulk.
Selama mengerjakan buku ini, saya dapat banyak banget inside positif tentang dunia parenting. Tentang dinamika menjadi ibu yang susah-susah gampang, juga bagaimana kita memahami anak dan menghormati mereka sesuai prinsip montessori. Ngeditnya aja sudah terinspirasi, dan langsung praktik ke anak sendiri.
*anaknya gampang terpengaruh naskah yang lagi diedit* Lol
Pesan akhir dari buku ini yang paling saya suka adalah..
Setiap ibu, apapun profesinya, pilihannya, tanpa memandang agama dan ras, kita adalahseorang ibu yang berharga bagi keluarga kita.