Salah satu yang saya suka ketika bussiness trip adalah bisa jalan-jalan. Dan jobdesc baru di kantor, membuat saya jadi sering pergi ke luar kota. Entah untuk menghadiri sebuah event, tapi sih seringnya untuk meeting. Kalau ditanya gimana perasaannya ninggal anak beberapa hari untuk kerja, jawabannya BIASA AJA. Luna-nya pun juga biasa aja. Lain pas dia masih nenen aktif ya.. Repot banget, karena dia pasti akan kehilangan kenikmatan ngenyot puting ibuknya di malam hari. Tapi kalau udah segede ini mah, dianya justru antusias untuk mengantar dan menjemput saya di Stasiun atau Bandara.
Baca juga: Saat Harus Meninggalkan Anak ke Luar Kota
Dari sekian banyak bussiness trip yang pernah saya lakukan, yang paling menyenangkan adalah ketika harus menghadiri sebuah event, dimana saya enggak ngurusin eventnya, pokoknya tinggal dateng, duduk manis, dan menikmati sepanjang acara. Atau ketika event di luar negeri, hahaha… bisa sekalian jalan-jalan.
Baca juga: Pengalaman Bawa ASIP ke Pesawat
Dan event seru yang harus saya datangi dalam perjalanan kerja kemarin adalah… Big Bad Wolf di Surabaya. Wohooo… Berasa bangga karena bisa hadir di perhelatan akbar dunia perbukuan se-Asia Tenggara ini.
Ngomongin Big Bad Wolf ya… BBW ini pertama kali diselenggarakan di Malaysia tahun 2009, kemudian menyusul di Indonesia pada tahun 2016, dan sebelumnya udah rutin diselenggarakan di negara lain Malaysia, Thailand, dan Sri Lanka. Di Jakarta, BBW digelar di ICE BSD sepanjang hari, 24 jam full non-stop. Kalau di Surabaya, BBW digelar di JX International Convention Exhibition (nama bekennya Jatim Expo), sama-sama 24 jam full.
BBW menjual buku impor berbahasa Inggris, dan banyak pula buku-buku lokal. Mulai dari genre children book, fiksi, non-fiksi, politik, economy, travelling, photography, novel, romance, thriller, horor, cooking, hobby, architecture, religi, dan masih banyak lagi lainnya. Harga-harga buku di BBW diskonnya parah banget, sekitar 70-80% off. Bahkan kemarin saya dapat buku yang harga aslinya 5 poundsterling, dan dijualnya cuma 30.000 rupiah!
Promotor BBW adalah dari Malaysia, dengan bekerja sama dengan penerbit lokal, Mizan Grup. Sebagai bagian dari karyawan Mizan Grup, tentu aku bangga sekaliii… Penerbit-penerbit lokal lain yang pengin gabung di BBW harus lewat Mizan dulu. Meski 80% isinya buku-buku impor, tapi penjualan buku-buku lokal di BBW, omzetnya sama-sama gilak. Worth it banget kalau penerbit lokal bisa masuk dan menjual buku-bukuya di event akbar ini. Bahkan buku-buku Mizan Grup rencana akan diboyong untuk event BBW di negara lain juga.
Dan melihat langsung gimana antusiasnya orang-orang berburu buku di BBW, saya jadi mikir, yakin nih… minat baca masyarakat Indonesia turun? Pengalaman di BBW membuat saya merasa optimis banget dengan industri perbukuan di Indonesia.
Baca juga: Serba-Serbi Royalti Buku
Pemandangan orang mendorong trolinya yang penuh dengan buku-buku menggunung ada banyak sekali. Bahkan enggak cuma 1 troli, ada yang mendorong 2 gunungan troli. Makanya, di salah satu area pojok, ada tempat penitipan. Maksudnya bukan buat nitipin tas atau anak, tapi nitipin troli buku! Kemudian, mereka akan jalan lagi dengan troli kosong dan mengisinya kembali hingga penuh. Sampai di kasir, tinggal dorong deh 2 troli penuh isi buku semua. Buku bacaan, buku cerita, bukan buku tulis.
Awalnya saya pikir, BBW ini akan crowded sekali, uyel-uyelan penuh sesak orang, dan… ngg.. brutal. Mungkin saya tercekoki berita-berita tentang BBW di Jakarta kemarin ya.. Yang bahkan untuk masuk ke area pameran pun harus ngantri panjang. Tapi setelah saya berkesempatan dateng ke BBW di Surabaya, kenyataan sangat berbeda. Bukan berarti enggak rame ya.. Rame banget kok, tapi saya tetep bisa bernapas, bahkan saya sering lihat sepasang orang tua gendong bayinya atau dorong anaknya di stroller.
Berarti aman banget eventnya, andai kita mau dateng bawa anak.
Di tahun 2017 ini, BBW diselenggarakan 2 kali, yaitu di Jakarta dan Surabaya. Karena antusiasnya membludak, banyak orang yang jauh-jauh dari luar kota, sengaja datang demi BBW (termasuk saya). Rumornya, tahun depan BBW sedang melirik untuk menyelenggarakannya juga di kota Jogja. Uyeee… Kan mayan banget, saya bisa buka jastip belanja buku. LOL
Pengalaman kemarin ke BBW Surabaya, jadi catatan pribadi kalau besok dapat kesempatan untuk main lagi ke BBW. Juga bisa jadi catatan bagi kalian, yang mungkin baru pertama kali berkunjung ke BBW. Menurut saya, BBW Jakarta dan Surabaya, serta nanti kalau jadi diselenggarakan di kota lain, semuanya enggak ada bedanya. Sama-sama event gedak, yang isinya buku-buku semua, dan luas areanya gedak banget juga.
Berikut hal-hal yang harus disiapkan kalau kalian berencana datang ke Big Bad Wolf event.
[su_highlight background=”#f7d2f0″ color=”#010101″]Pakai Masker[/su_highlight]
Buku-buku yang dijual di BBW rata-rata terbitan 3-4 tahun yang lalu, kalau beruntung ada pula yang terbitan baru. Buku-buku tersebut dipackage dalam kardus besar berkoli-koli yang kemudian dikirim dengan peti kemas ke berbagai negara. Jadi kebayang enggak, debunya gimana?
Emang enggak terlihat, tapi kalau mau detil dan sedikit lebih peka, sebenernya debu itu bisa dirasakan kalau kita meraba bukunya.
Dan entah mungkin kemarin saya lagi agak sensitif atau gimana.. Tapi setelah 2 jam berada di dalam area pameran, saya bersin-bersin. Setelah keluar, bersinnya berkurang. Besoknya pas saya balik lagi untuk berkunjung ke BBW, bersin-bersinnya kumat lagi dan semakin parah. Huhuhu… Nyesel enggak pake masker.
[su_highlight background=”#f7d2f0″ color=”#010101″]Siapkan Uang Cash atau Debit Mandiri[/su_highlight]
Sponsor utama BBW adalah Mandiri. Jadi pembayaran debit atau credit yang diterima cuma pakai kartu Mandiri. Bahkan di ujung barisan antrian kasir, ada tulisan “Debit BCA” yang dicoret. Bhahahaha… Kenapa harus BCA coba? Kan ada kartu bank lain.
Sebagai mantan nasabah Mandiri, yang sekarang rekening Mandiri-nya kosong mlompong. Saya hanya bisa bayar pakai uang cash. Untungnya bawa lohh.. Soalnya di halaman luar Jatim Expo enggak ada ATM BCA, adanya bank-bank lain yang saya lupa itu apa aja.
Tapi kalau kalian nasabah Mandiri, bisa banget nukerin Fiesta poin dengan voucher belanja. Kan mayan banget lohh.. Pengguna kartu kredit Mandiri juga dapet voucher belanja. Pokoknya, nasabah Mandiri dimanjain banget di BBW. Cumann… voucher yang dibagikan terbatas. Sehari hanya ada beberapa voucher. Cepet-cepetan aja, karena setiap beberapa jam sekali ada pengumuman ketersediaan voucher. Masak, jam 11 voucher belanja dari Debit Mandiri udah abis… tinggal tersisa voucher untuk Credit Card Mandiri.
[su_highlight background=”#f7d2f0″ color=”#010101″]No High Heels, Pake Sepatu Keds aja.. Sendal atau Flat Shoes[/su_highlight]
Area pamerannya luas bangetttt. Yakin mau menyiksa diri dengan pakai high heels? Saya pakai sepatu keds aja, pegelnya kerasa banget, apalagi kalau pakai high heels.
Baca juga: High Heels Are My Guilty Pleasure
[su_highlight background=”#f7d2f0″ color=”#010101″]Bawalah Pendamping, Ketika Pergi Bareng Toddler[/su_highlight]
Apalagi kalau toddlernya lasak kayak Luna yaa.. Yang udah enggak betah duduk di stroller, tapi enggak mungkin digendong terus-terusan.
Kemarin saya lihat ada anak yang teriak-teriak manggil mamanya. Untungnya ketemu, karena mamanya berdiri enggak jauh dari posisi dia teriak. Tapi keesokan harinya, saya denger pengumuman bahwa ada anak yang kehilangan orang tuanya.
Enggak kebayang jadi orang tuanya, pasti panik banget.
[su_highlight background=”#f7d2f0″ color=”#010101″]Buatlah Budget Belanja, dan Segera Keluar Ketika Sudah Hampir Kalap[/su_highlight]
Bahahaha… Saya kemarin berhenti lama banget di depan tumpukan novel-novelnya Enid Blyton. Mau beli kok udah over budget ya.. Udah hampir aja tuh, nyomot satu-dua bukunya. Tapi kemudian dibalikin dan memutuskan untuk harus segera keluar, sebelum semakin kalap.
Lihat troli orang lain yang penuh dengan buku-buku emang bikin efek “kok belanjaanku cuma segini ya..” Tapi kita harus konsisten dengan budget yang udah disiapkan. Biar pulang dari BBW masih bisa jalan-jalan dan makan enak. LOL
Intinya sih, jangan belanja karena hawa nafsu belaka. Jangan asal masukin ke keranjang. Tapi lihat dulu isi bukunya, bagus enggak, sesuai dengan anak enggak, kira-kira anak bakal suka enggak, dll. Karena belanja buku banyak kan buat dibaca beneran, bukan buat gaya-gayaan.
Baca juga: Memilih Buku Anak
Ohya, semua buku yang ada di BBW pasti ada 1 eksemplar yang udah dibuka kemasannya untuk sample. Kalau misal nemu yang masih terbungkus rapi, berarti mungkin kalian menemukan buku itu tidak pada tempat yang semestinya (akibat “dibuang” sembarangan sama orang, dari hasil sortir), atau mungkin buku samplenya udah dibeli orang lain.
Ohya, kemarin saya beruntung karena selalu mengantongi kartu BPJS di dalam dompet. Karena BPJS membuka stand di depan hall BBW, dan menawarkan diskon sebesar 20 ribu per akun keanggotaan BPJS. Caranya download aplikasinya dulu, lalu mereka akan cek berapa akun yang terdaftar dalam keluarga tersebut. Dan berhubung 1 KK di keluarga saya ada 3 orang dengan keanggotaan BPJS yang aktif. Berarti saya dapet voucher 60 ribu rupiah. Mayan bangettt.. Bisa beli 2 buku lohh..
Baca juga: Prosedur Klaim Kacamata dengan BPJS
Selanjutnya, saya jelas pengin lagi berburu buku-buku di BBW. Bukan karena saya kalap dan membeli buku tanpa mikir. Tapi karena buku-buku di BBW memang beneran bagus-bagus dan berkualitas, baik buku impor dan lokalnya.
Ohya, FYI harga buku anak impor di BBW minimal 30 ribu. Selebihnya, ada yang 50 ribu, 75 ribu, 85 ribu, 100 ribu, bahkan ada yang 1 juta! Kalau buku non fiksi impor sekitar 65 ribu sampai 100an ribu rupiah. Sedangkan buku-buku lokal, harganya berkisar 15 ribu, 25 ribu, 50 ribu, dan 85 ribu rupiah.
Kayaknya saya musti nabung dari sekarang deh, untuk belanja buku di BBW tahun depan. BBW terdekat yaitu bulan April di Jakarta. Dan semoga, project saya untuk BBW tahun depan sudah bisa berjalan dan terealisasi yaa..
Sampai ketemu di BBW lagii..
ceoet keluar sebelum kalap, nah ini bener ya, kalau kalap semua dibeli
Terima kasih buat sharingnya ..sangat membanyu
Kalo bayar pake cash, ada maximum payment ga? Soalnya aku denger max 150k kalo bayar pake cash:(