Seharusnya tulisan ini diposting sebulan yang lalu, tapi karena saya (sok) sibuk dan hampir tidak pernah menyentuh blog, jadinya baru sempet ceritain sekarang. Bahkan seharusnya tulisan ini diupload kemarin Senin, tapi untuk menulis pun aku dikalahkan sama kasur. Huhuhu… Oh kasur, kenapa kamu posesif sekalii.. *tenggak kopi*
*
Libur 17 Agustus kemarin termasuk long weekend. Tanggal merah jatuh di hari Kamis, dan saya sengaja ambil cuti di hari Jumatnya, untuk liburan bareng keluarga. Awalnya mau ke Magelang, trus suami ngajak ganti haluan ke Solo. Tapi di Solo ngapain ya? Kami udah seribu kali main ke Solo, seribu kali jatuh cinta dengan kota ini, dan sampai bingung mau kemana lagi kalau ke Solo. Masak ujung-ujungnya mall lagi.
Suami ngasih tahu bahwa di Solo ada wisata Bis Tingkat. Dia tahu karena dikasih tahu temennya juga sih.. Lalu saya dikasih nomor Whatsapp petugas tiketnya, untuk memastikan apakah ada schedule bis yang akan jalan pada hari saya mau ke sana, sekalian juga booking seat-nya. Jadi sampai sana, kami datang dengan kepastian seat. Bawa anak kecil loh.. udah dikasih tahu bahwa akan pergi ke tempat A, dia pasti akan nagih terus, terus, dan terus, sampai benar terealisasi.
Baca juga: Why I Love Solo, and You Should Too
Sebenernya, kami udah seribu kali keliling kota Solo. Naik mobil pernah, motoran pernah, bahkan naik becak pernah. Tapi yang istimewa kali ini dan membuat saya bersemangat sekali akan staycation di sana adalah karena saya akan mengenalkan transportasi BIS TINGKAT ke seorang anak 4 tahun. Dan ini akan jadi pengalaman pertamanya naik Bis Tingkat!
Anyway, saya kecil dulu pernah naik Bis Tingkat. Bertiga, sama mama dan almarhum mbah putri. Terlintas di ingatan, saya naik turun tangga, trus ditegur mama untuk duduk anteng aja. LOL. Ketauan, lasaknya Luna nurun dari siapa.
Karena pengalaman kecil itu, makanya saya pengin memberikan pengalaman yang sama ke Luna. Pokoknya, selagi masih kecil, saya akan berusaha memberinya banyak pengalaman sebisa dan semampu saya. Pengalaman menyenangkan yang dulu pernah saya rasakan waktu kecil, Luna juga harus merasakannya, syukur-syukur jauh lebih menyenangkan. Kalau enggak bisa pengalaman langsung, bisa juga lewat buku. Makanya, koleksi buku Luna random dan enggak terklasifikasi.
Baca juga: Memilih Buku Anak
Saya enggak pengin yang diingatnya besok cuma mall aja. Dunia terlalu luas untuk dibatasi mall. Meski sebenernya saya juga sering ngajak dia ngemall sih.. dan mall adalah tempat favorit kami. Bahkan liburan ke Solo ini rencananya mau ngemall, tapi gagal. Saya sendiri yang tidak sengaja menggagalkan, karena nemu tempat main asyik, gratis, dan Luna suka.
Okesip, packing sudah, tinggal meluncur ke Solo. Sebelumnya, saya sudah diberitahu oleh petugas bahwa start perjalanan Bis Tingkat ini dimulai dari Kantor Dinas Perhubungan di dekat Stadion Manahan. Di sana, kami bisa memarkir mobil, gratis, dan nanti finish route-nya pun juga di tempat ini. Karena garasinya Bis Tingkat ada di kantor ini. Bis Tingkat adalah salah satu wisata transportasi Solo yang dikelola oleh Dinas Perhubungan Solo.
Karena baru akan berangkat pukul 15.00, sampai di Solo kami mengisi amunisi dulu di Richeese Factory dulu. Gemes deh, kapan sih Richeese masuk ke Jogja. Jadi harus jauh-jauh ke Solo atau Semarang untuk ngerasain seporsi Fire Wings yang nikmat ini. *semoga blogpostnya dibaca sama pengelola Richeese Factory trus dikabulkan*
Sesampainya di Kantor Dinas Perhubungan Kota Solo, kami sudah ditunggu oleh Bis Tingkat yang mesinnya sudah dinyalakan. Bergegas saya membayar [su_highlight background=”#f7d2f6″ color=”#e20625″]tiket Bis Tingkat Solo seharga Rp20.000/orang[/su_highlight], yang loketnya ada di dalam bangunan kantor. Di meja loket, sudah ada daftar penumpang yang booking seat.Tips #1 saya, kalau kalian juga mau ngajak anak naik Bis Tingkat di Solo, mending booking dulu via Whatsapp. [su_highlight background=”#f7d2f6″ color=”#e20625″]CP pemesanan tiket Bis Tingkat Solo: Indri 085642005156[/su_highlight].
Selain dikasih tiket, kami juga dikasih selembar flyer tentang macam-macam wisata transportasi di Solo. Dari situ saya baru tahu. Oalahh.. ternyata bis tingkat ini punya nama, yaitu Werkudara. Diambil dari tokoh pewayangan yang ceritanya silakan cari tahu sendiri.Tapi pengambilan nama Werkudara adalah karena sosoknya yang tinggi besar, seperti bis tingkat ini.
Karena pas saya dateng, lantai atas bis tingkat sudah penuh, akhirnya terpaksa kami harus duduk di lantai bawah. Tapi kata petugasnya, nanti separo perjalanan, tepatnya di Kebun Binatang Jurug, akan ditukar posisi duduknya. Gantian yang di atas pindah ke bawah, dan yang di bawah pindah ke atas.
Perjalanan keliling kota Solo ini memakan waktu sekitar 1 jam. Di tengah perjalanan, bis tingkat berhenti sebentar di Kantor Bank Indonesia. Yang mau foto-foto bisaa.. yang mau jajan-jajan bisa.
Rasanya naik bis tingkat dan duduk di atas ituu…. ngeri-ngeri sedap. LOL. Soalnya saya baru tahu kalau di lantai atas, tidak ada jendela kaca. Hanya dibatasi pagar-pagar dengan tirai plastik yang digulung ke atas. Saya serem aja kalau ada yang jatuh dari atas. Makanya Luna diwanti-wanti banget enggak boleh lasak di lantai atas.
Kota Solo itu jalannya termasuk kecil-kecil, dengan pohon-pohon yang rimbun dan besar. Jadi, saat bis tingkat melewati pohon itu, ranting dan daun-daunnya ketabrak, masuk ke dalam bis. Kan ceyemmm… Kepala penumpang pada miring-miring menghindari ranting pohonnya. Tips #2 saya, kalau naik bis tingkat dan duduk di lantai atas, pilihlah kursi di sisi kanan. Karena pohon-pohon itu kan ada di sebelah kiri. Jadi amanlah.. enggak perlu miring-miringin kepala tiap ngelewatin pohon rimbun.
Dan setelah saya pindah posisi duduk di sebelah kanan, terjadi peristiwa menarik. Yaitu bisnya nabrak kabel (sepertinya kabel reklame) yang melintang di tengah-tengah jalan. Untungnya, kabel itu tidak menyambar orang, cuma jatuh dan mengenai sisi samping bangunan warung. Kernet bis sempat mengecek sebentar, tapi lalu mengomando sopir untuk melanjutkan perjalanan.
Sebenernya kalau kejadian ini, yang saya heran adalah yang masang kabel itu. Karena bis tingkat ini sudah beroperasi selama 6 tahun, dengan rute yang sama. Seharusnya, kalau tahu rutenya bakal di jalan itu, ada aturan bahwa semua kabel dibuat lebih tinggi lagi.
Selama perjalanan, kami dipandu oleh tour guide dengan microphone-nya di samping kursi sopir. Dia mengenalkan bangunan-bangunan bersejarah dan terkenal di Solo, termasuk sekolah-sekolahnya Pak Jokowi. LOL. Mungkin ini part enggak penting. Tapi saya ngerti, mereka begitu bangga, putra daerahnya sekarang jadi pemimpin bangsa.
Dan saya berdecak kagum dengan Dinas Pariwisata Kota Solo yang bener-bener menggarap wisata transportasi kota ini. Enggak cuma Bis Tingkat Werkudara aja, melainkan juga ada Sepur Kluthuk Jaladara dan Railbus Batara Kresna.
Awalnya saya sudah hampir naik Sepur Kluthuk, tapi setelah tahu harganya mayan mehong, akhirnya diurungkan. Mungkin kapan-kapan, kalau ada rejeki lebih harus dicoba. Sepur Kluthuk ini mahal karena termasuk lokomotif uap kuno djaman doeloe. Rute kelilingnya bisa ngelewatin tengah-tengah kota, dan mobil-mobil harus ngalah. Persis seperti trem.
Kalau Railbus Batara Kresna ini kereta api buatan anak bangsa, yang berjalan dengan rute Solo-Sukoharjo, harga tiketnya normal, dan bisa dibeli di Stasiun Purwosari.
Ohya, pengalaman naik Bis Tingkat, sempet saya videokan di sini loh… Tepuk tangan dong buat aku, bisa istiqomah ngedit videonya. LOL
Saya merekomendasikan banget, buat kalian yang punya anak usia balita, terutama cowok yang biasanya tertarik dengan segala macam transportasi, untuk mencoba naik Bis Tingkat. Pengalaman ini bener-bener akan terekam dengan baik di memorinya. Seru dan menyenangkan (di luar ranting pohon masuk ke dalam bis).
Dan salah satu efek setelah saya ngajak Luna naik bis tingkat adalah.. setiap dia lihat bis AKAP kelas eksekutif (rumah saya di jalur AKAP, anyway, makanya sering liat bis), dia selalu bilang, “Itu Bis Tingkat.”
Iya, tingkat satu buat bagasi koper-koper penumpang, tingkat dua buat kursi penumpang. LOL.
Di kota kalian, adakah wisata transportasi yang menarik?
Matching sama blouse nya ehehehe. Kapan-kapan mau cobain juga aaahhhh.
#familygoals
Bis tingkat? Wouwww, ingat dulu di surabaya ada bis damri yang tingkat. Asyik tuh bisa keliling naik bis tingkat
ih seru banget. aku belum kesampaian nih naik ini. di malang kabarnya juga ada lho. anyway kalo mau berhenti di tempat wisata bisa ga sih? yang sepur juga pgn euy
Wa,asik banget. Kapan2 pingin liburan ke solo ah
wah asyik ay sambl lihat2 kota solo dari kereta
Saya yang tinggal di Solo malah belum pernah nyoba. Jadi pengen malu.
Asik banget ternyata ya, bisa jadi pilihan piknik, nih.
Seru nih buat jadi salah satu aktivitas yang bisa dicoba di Yogya. Oh iya, di daerah mana gitu (aku lupa) bus tingkat bagian atasnya udah gak boleh kebuka karena terlalu berbahaya. Dan dicerita Mbak juga kedengerannya berbahaya ya. ? semoga ada solusinya.
Aku pernah nyoba di jkt.. Beda keknya mbak. Di sini tingkat 2 nya ketutup dan ga ada kesempatan foto2… Ga ada tour guide jg… Paling dibagi tiket n ditegur kalau ga duduk
Malu ih sebagai orang solo dr pihak suami, aku blm prnh naik bis tingkat ini atopun sepur2nya … Tiap ksana slalu pake mobil di rumah mertua soalnya -_-, jd ga kepikiran wisata naik bis tingkat. Tp tgl 28 bsk aku ke solo, cm tanpa anak2 :p. Percuma juga mau naik.. Krn biasanya mereka yg heboh pgn ngerasain naik ini :D.
Hulala asyik pisan euy, malah jadi ingat bis di Harry Potter. Salfok sama Luna Lunsky imut pisan teh hihi
Pingin coba, di kotaku Makassar belum ada.
Saya pernah naik bus wisata ini, antriannya penuh saat itu tapi pas sdh keliling enak, menarik dan puas. Hehehe