Kembaran dengan Anak

Review Sepatu The Warna

[sponsored post]

Enggak ngerti dari mana asal-muasalnya, Luna ini suka banget warna pink. Segala-gala pilihnya warna pink. Tas, sepatu, baju, mainan, piring, sendok. Bahkan andai saja dikabulkan, dia bakal punya kamar sendiri yang warna temboknya pink.

Apa jangan-jangan karena printilan perabotnya sejak bayi kebanyakan pink ya. Lha, habis kebanyakan adanya pink. Warna kan, ada gendernya pink itu cewek, biru itu cowok.

Baca juga: Begini Caranya, Menciptakan Keluarga yang Sadar Gender

Sebulan yang lalu, dia beli sepatu keds yang ada lampunya, tapi 3 minggu kemudian lampunya mati. Saking excited kayaknya. Di luar, di dalem rumah, pake sepatu terus, dan loncat-loncat. Cepet matinya deh.

Tapi, udah mati gini, sepatu keds baru ini tetap jadi favoritnya. Karena… warnanya pink!

Dulu pas beli, dia bener-bener ngotot minta yang warna pink. Mau ada warna lain yang lebih menarik, pokoknya harus sepatu itu yang warnanya pink. Jadi, lampu udah mati, sepatu pink tetap di hati.

Lalu tiba-tiba kepikiran, eh.. kayaknya seru juga ya, kalau kembaran sepatu sama anak. Bukan modelnya, tapi warnanya. Saya menantang diri untuk pakai sepatu pink, padahal selama ini tiap pilih sepatu selalu yang warnanya cokelat muda atau biru tua, yang lebih netral. Sekali-kali, ikutan anak ah.. Mumpung punya anak perempuan, yang bisa diajak kembaran untuk centil-centilan.

Dan akhirnya, datanglah sepatu pink pesenan saya dari The Warna. Sepatu etnik, yang mengolah kain-kain tradisional tanah air. Seperti sepatu baru saya yang berwarna pink-silver ini, terbuat dari kain songket dan kulit sintetis.

Review Sepatu The Warna

Lagi-lagi The Warna.

Inget kan, beberapa bulan yang lalu, pesanan sepatu The Warna saya juga datang. Kalau yang dulu motifnya megamendung + blue jeans, kali ini songket silver + kulit sintetis pink.

Nambah lagi koleksi sepatu. Makin penuh dah, raknya. Sementara itu, belum juga ngusung rak sepatu yang lebih besar dari rumah mertua. Lol

Baca juga:Salahkah Aku Punya Sepatu Lebih dari Satu

Kenapa juga sih, pilih The Warna mulu, kayak enggak ada merk sepatu etnik lainnya.

Ada banyak memang, tapi sepatu etnik yang di hati cuma The Warna. Kayak Luna yang selalu pilih sepatu warna pink, saya pun ketika lagi nyari sepatu etnik, pasti lihat-lihatnya katalog The Warna.

Tiap hari saya beraktivitas pake sepatu The Warna. Ke kantor, ke gereja, ke mall, selalu pakai sepatu The Warna itu. Sebagai pecinta highheels, pakai flatshoes asik juga yaa.. Nyaman, tidak menyiksa, enggak ribet, dan bisa lebih lincah. Apalagi mamak yang punya anak lasak kayak akuu..

Makanya, ketika nyari sepatu flatshoes, pilihnya The Warna lagi. Yang udah jelas, sepatunya nyaman buat segala aktivitas. Lari di tangga, ngejar anak yang lasak di mall, berjalan cepat di gereja yang lantainya licin, dsb.

Dan lapisan busa tipis di dalam sepatunya itu loh.. yang paling bikin nyaman.

Saya itu aslinya betah banget pake sepatu seharian. Kalau di kantor, biasanya pada ganti sendal jepit saat beraktivitas di sekitaran meja kerja. Saya bisa sepanjang hari pake sepatu terus. Baru ganti sandal saat ngerasa, kok kakiku kringetan ya.. Sumpah, itu enggak nyaman banget.

Nah, lapisan busa tipis di dalam sepatu The Warna ini ternyata bisa menyerap kringat kaki, jadi bikin kaki lebih nyaman. Ditambah lagi, empuknya bikin kaki enggak mudah sakit ketika dipakai aktivitas berjalan cepat.

Review Sepatu The Warna

Lapisan busa di dalam sepatu itu krusial buat saya, si produsen kringet kaki.

Karena saya sering nemu sepatu model bagus, harga mayan, dipake sekali nyaman, tapi enggak ada lapisan busanya. Langsung aja kulit sintesis gitu.

Yakin deh, kalau nemu sepatu model begini, harus ada pengorbanan yang dibayarkan, yaitu kaki lecet karena kegesek-gesek lapisan kulitnya, atau kaki jadi gampang bau karena keringat kaki tidak terserap di lapisan dalam sepatu.

Review Sepatu The Warna

Akhirnya deh ya, punya sepatu yang warnanya kembaran sama anak. Model boleh beda, tapi warnanya samaan. Kusenang, Luna pun senang. Karena punya barang yang kembaran sama ibuknya, dan itu adalah barang kesukaannya.

Asal kemudian enggak dipaksa untuk kembaran sepatu gambar Princess Elsa & Anna aja deh, ya… Lol

*This is a sponsored blogpost. All opinions are expressed my own. Thank you for supporting product that support this blog.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *