Beberapa minggu yang lalu, saya mengunjungi Seoul, Korea Selatan. Negara yang selama ini serial dramanya saya tontonin hampir tiap hari. Tapi bahasa hangeul yang nyerap di otak cuma sebatas “Annyeonghaseyo” dan “Kamsahamida”. Agak setengah enggak nyangka juga akhirnya sampai juga di negeri gingseng itu. Padahal sebelumnya, drama perpanjangan paspor bikin nangis-nangis, dan proses pembuatan VISA-nya bikin saya senam jantung.
Jadi, 1 bulan sebelum schedule berangkat ke Korea, saya baru menyadari kalau masa berlaku paspor saya udah expired. Akibat selama ini selalu menyepelekan. Toh, enggak tiap tahun ke luar negeri juga. Nah, giliran mau ke luar negeri, paspornya udah expired. -____-
Pelajaran #1: Setiap mau ke luar negeri pastikan masa berlaku paspor minimal 6 bulan sebelum expired. Karena meski aktifnya masih 4 atau 5 bulan lagi, dan ngetripnya cuma 1 minggu, tetep aja enggak bakal diizinkan masuk. Kalo nekat masuk, bisa dideportasi loh.. Serem ah..
Saya pikir, bikin paspor di Jogja itu semudah di Jakarta. Kalau baca reviewnya kan, kirim whatsapp aja bisa, tar tinggal datang untuk wawancara dan foto. Ternyata enggak loh.. Tetep harus daftar antrian online dan datang HARUS sesuai tanggal yang dipilih.
Saking kepepetnya karena diburu waktu, saya nekat datang pagi-pagi ke Kantor Imigrasi Bantul tanpa daftar antrian online dulu. Dan tentu saja ditolak.. Apalagi di Kantor Imigrasi Bantul jadwalnya udah full selama 2 minggu. Saya diminta untuk daftar di Kantor Imigrasi Jogja, tapi masalahnya tanggal yang available itu kelamaan. Mana masih harus ngurus VISA juga kan..
Di saat itu saya rasanya pengin ngumpat. Ini kenapa orang Indonesia pada pengin ke luar negeri semua sih.. Kaya semua nih orang Indonesia, gitu ngaku-ngakunya miskin! Duh Gusti, cuma mau ngurus paspor kok ya susah bener.. Enggak semudah dulu yang asal dateng pagi-pagi pasti dapat antrian.
Pelajaran #2: Ngurus paspor WAJIB daftar antrian via online. Meski ditulisnya tiap kantor imigrasi punya jatah antrian manual untuk yang gagap teknologi. Tapi kenyataannya semua harus daftar online. Kemarin ketemu bapak tua yang gagap internet, dan sama petugas dia disuruh pulang untuk daftar online dulu. Duh, kasian juga benernya..
Akhirnya, saya gerilya cari kantor imigrasi di kota lain yang terdekat dengan Jogja. Dapatlah di Kantor Imigrasi Wonosobo, langsung booked. Dua hari sebelum berangkat, iseng nih.. cek Kantor Imigrasi Surakarta ternyata available di jadwal yang lebih cepat. Niatnya cancel yang di Wonosobo, lagian lebih deket ke Solo daripada ke Wonosobo.
Tapii.. ternyata cancel antrian Imigrasi online itu paling cepet cuma boleh 3 hari sebelum jadwalnya. Kayak saya yang mau cancel 2 hari sebelum jadwal, langsung ditolak. :(((
Pelajaran #3: Booking jadwal antrian online imigrasi, enggak bisa asal cepet-cepetan ngetag. Bener-bener pastikan bahwa kalian emang available di tanggal dan jam yang dipilih. Karena 1 NIK cuma bisa untuk 1 jadwal antrian, dan kesempatan revisi schedule cuma bisa maksimal 3 hari sebelum jadwalnya.
Maka, 2 hari kemudian, pukul 5 pagi berangkatlah kami semua menuju Wonosobo. Luna bolos sekolah, suami dan saya ambil cuti kerja. Itung-itung liburanlah.. Lol
Enggak seperti artikel yang pernah saya baca, katanya ngurus paspor bisa sehari doang. Ini prosesnya bener-bener 3 hari, enggak bisa ditawar. Jadi, 3 hari kemudian masih harus balik lagi ke Wonosobo untuk ambil paspor. Ambil paspor boleh diwakilkan. Kalau yang ngambil keluarga cuma bawa KTP aja. Kemarin sih, suami saya jaga-jaga bawa KK, tapi enggak dicek juga ternyata. Kalau yang ngambil bukan keluarga, harus bikin Surat Kuasa, tandatangan di atas materai.
Selanjutnya, masih ada tugas bikin VISA. Berhubung saya di Jogja dan males banget harus bolak-balik Kantor Embassy Korea Selatan. Jadi saya pilih pakai jasa tour agent. Menurut rekomendasi teman-teman, saya pilih Nusantara Tour untuk ngurusin VISA Korea Selatan. Biayanya Rp725.000. Emang lebih mahal emang dibanding ngurus sendiri yang cuma Rp544.000. Tapi mending banget, ketimbang bayarin ongkos ke Jakarta.
Pelajaran #4: Enaknya ngurus VISA via agen adalah mereka udah pengalaman banget, jadi kita bakal dipandu bener-bener sama mereka. Asalkan, kita nurut dan melengkapi semua persyaratan yang mereka sebutkan.
Syarat-syarat mengurus VISA Korea Selatan:
- Paspor yang masih berlaku minimal 8 bulan (baru dan lama).
- Foto berwarna ukuran 4x6cm, 2 lembar. Enggak perlu komposisinya 80% muka seperti yang dibilang mas-mas Phototalk. (kumasih kesal, fotoku jadi gendatz karena ngezoom di muka -___-) Foto yang biasa aja, lepas kacamata, lepas softlens warna-warninya, dan usahakan pakai baju yang berwarna kontras dengan kulit.
- Surat keterangan bekerja dari perusahaan, ditulis dalam bahasa Inggris, enggak perlu maksain pake bahasa Korea.
- Surat undangan (kalau ada).
- Rekening koran bank 3 bulan terakhir. Saya pilih yang rekening aktif payroll gaji bulanan, meski sebenernya duitnya enggak sebanyak di rekening satunya.
- Surat referensi bank asli. Ini kemarin prosesnya 1 hari kerja bank BCA.
- Bukti laporan pajak penghasilan tahunan. Bukan cuma bukti pelaporannya, tapi rincian yang dilaporkannya. Ini ternyata salah satu gunanya SPT.
- Fotokopi KTP, KK, Surat Nikah, Akte lahir.
- Formulir yang sudah diisi lengkap. Bisa didownload di sini.
- Surat izin suami. Bahwa dia yang akan menanggung kita selama di sana dan menjamin enggak akan bertingkah aneh-aneh (seperti bertindak kriminal atau menggoda pria lokal, lol).
- Bookingan reservasi tiket dan konfirmasi hotel.
Jreng..jreng.. padahal saya belum beli tiket. Kirain bisa gitu ya, ngurus VISA tanpa tiket. Yasalam kalau misal VISA enggak approve tapi tiket keburu dibayar.
Tapi apa sih, yang agen enggak bisa. Oleh petugas Nusantara Tour, namanya Pak Oscar yang sabar banget karena kuteror tiap hari, saya disarankan untuk dibuatkan ittinerary tiket yang belum issued. Biayanya nambah Rp100.000, karena ada semacam pinalty fee untuk cancel tiketnya, kalau VISA udah beres.
Manut ajalah.. yang penting VISA segera approved.
Proses mengurus VISA menurut Embassy Korea Selatan itu 5 hari kerja, tanpa ada interview yang mengharuskan kita datang ke kantor Embassy. Tapi kalau lewat agen bakal lebih lama lagi, sekitar 8-10 hari kerja (weekday). Meski denger-denger kalau ada invitation bisa lebih cepet, tapi enggak juga kok. Sama aja.
Apesnya lagi, saat itu bertepatan dengan hari libur Imlek, dan kantor Embassy Korea Selatan liburnya diperpanjang.
Asshhh… baru kali itu ada hari libur dan long weekend, tapi saya kesel banget. Dan yang rayain tahun baru kan China, kenapa Korea musti extend libur lebih lama sih..
Tapi mayanlah, saya bisa nyicil ayem karena sebelum libur status VISA-nya sudah approved. Selama menunggu itu, saya pantau progress VISA-nya di www.visa.go.kr.
Caranya, pilih bahasa inggris di ujung kanan atas, trus pilih “Check Application Status” di sebelah kiri. Masukkan no.paspor, nama dalam format inggris, dan tanggal lahir. Nanti status progress VISA-nya akan muncul.
Sebelumnya saya sempet oncem masukin namanya Noni Rosliyani. Lah, kan yang diminta “dalam format inggris”. Jadi harusnya dibalik namanya “Rosliyani Noni”. Baru muncul deh…
Pelajaran #5: Proses di Embassy Korea Selatan 5 hari tidak bisa ditawar (kecuali apply VISA multiple entry yang bisa 1 hari proses). Sekalipun ada undangan resmi, tapi prosesnya sama aja. Dan 5 hari ini cuma proses sampai status “approved” doang, tapi paspornya belum balik.
Baru sekitar 1-2 hari setelah approved, statusnya berubah jadi “Paspor Returned”. Itu artinya, paspor yang udah ditempelin VISA bisa diambil.
Lama ugak ya….
Drama selanjutnya adalah kapankah VISA itu bakal sampai di Jogja? Sementara saya udah berada di Jakarta 3 hari sebelum schedule berangkat. Takutnya, VISA sampai di Jogja, sedangkan posisi saya udah di Jakarta.
Ternyata, Nusantara Tour ini bekerjasama dengan Dwidaya Tour. Jadi VISA-nya bisa diambil langsung di Jakarta, di kantor pusatnya Dwidaya. Kalau enggak bisa ambil sendiri, bisa digojekin, asal kita sendiri yang order babang gojeknya.
Saya berniat gitu, makanya berhari-hari sebelumnya “neror” Pak Oscar untuk sampein ke agen di Jakarta supaya VISA enggak usah dikirim ke Jogja.
Hari Kamis sore saya berangkat ke Jakarta, dan paginya tiba-tiba ditelpon sama Pak Oscar, Nusantara Tour Jogja. Katanya, orang Dwidaya di Jakarta malah kirim VISA-nya balik ke Jogja, padahal udah berkali-kali dibilangin enggak usah dikirim.
Mampus dahh.. Nyampenya baru besok, padahal posisi saya udah di Jakarta.
“Tapi ini VISAnya udah sampe di Jogja, Mba…”
Whattt… Giranglah saya bukan kepalang. Siang itu langsung meluncur ke kantor Nusantara Tour di Jl. Urip Sumoharjo, Jogja. Mencium-cium VISA yang udah di tangan, bernapas lega karena bisa berangkat Jakarta dengan tenang, dan siap berburu street food yang selama ini cuma ditontonin di Youtube channelnya Ria SW. Lol
Besok kalau mau ngurus VISA bakal balik lagi ke Nusantara Tour. Semoga dengan waktu yang lebih longgar, supaya enggak perlu kejar-kejaran kayak barusan.
Eh, mau kemana lagi yaa tapinya…
Hmmm senangnya bisa ke Korea.
Saya masih nabung terus hahaha
Semoga segera terwujud yaa..
Habis ini ke tempat aku dong Non… hehehehe
Mauuu.. kunabung dulu yaa..
Asikkksss… mari menabung buat wisata ke bawah… ahey
waduh yang baca ikutan deg2an takut bolak balik si paspor
mbak mau tanya nih mereka syaratin min saldo berapa yahhh, aku rencana mau 5 ato 6 hari di korea
Kak mau tanya kalau urus visa di nusantara tour rekening saldo yang mengendap sekitar berapa ya? terimakasih
Maaf, kemarin aku enggak diinfoin sama CS-nya. Tapi pas itu saldoku enggak banyak2 juga kok. Yang penting mutasi 3 bulan terakhirnya jelas keluar-masuknya.
Ada nomor telpon nusantara tour nya ga ya mba?
Japri aku via email yaa
Kak maaf tanya, harus banget pakai SPT ya kak?