Uang Belanja 100.000 Seminggu, Emang Cukup?

mengatur uang belanja rumah tangga

Enggak kerasa loh, ini udah akhir bulan atau awal bulan bagi yang udah gajian. Lalu tinggal perpanjang sabar dan tawakal, aturannya 1 minggu lagi THR nangkring di rekening. Yang begini ini.. sering bikinku enggan meninggalkan status karyawan.

Ya Tuhan, biarlah deretan nominal itu tetaplah abadi dan tidak membuatku gatal untuk dipake belanja-belanji. Yakin bisa?? Mengingat selama ini THR dikemanain aja. Lol

*

Di akhir-akhir minggu penghabisan kemarin, suami kasih uang belanja sebesar 100.000. Seratus ribu. Cepekceng. Untuk SEMINGGU. Itu udah termasuk uang bensin motor untuk ngantor, yang biasa sekali ngisi 20.000. Praktis, brati tinggal 80.000 buat makan bertiga setiap hari.

Wagelasehh.. emang bisaa??

Selama ini saya selalu impulsif tiap belanja apapun. Dan kata suami, saya enggak pernah mikir tiap grocery shopping. Enggak perlulah dibawa ke mall atau dipaksa mantengin olshop lama-lama. Cukup bawaku ke Superindo, maka kuakan kalap. Belanja jajanan, macem-macem buah-sayur-susu-daging-ikan-frozen food.

Astagaa ternyata banyak ya..

Lalu setelah itu, mangkrak di kulkas berhari-hari-hari-hari. Sampai kering, sampai busuk, sampai lupa kalau pernah beli dan punya niat mulia untuk masak tapi tak terlaksana.

Pelan-pelan mulai tercerahkan semenjak follow IG @atiit yang slogannya “Zero Waste”. Ternyata selama ini sampah rumah tanggaku kebangetan parahnya. Buang sayur busuk sama aja buang uang dan enggak menghargai ciptaan Tuhan. Buang sayur yang enggak habis dimakan, apa enggak miris di bumi bagian lain banyak orang susah makan. Plak!

Akhirnya sejak itu saya mulai mengubah tatanan isi kulkas. Cari tahu gimana cara menyimpan buah dan sayur biar enggak cepet busuk, dan mendisiplinkan diri untuk masak sendiri.

*

Jatah uang belanja dari suami kemarin benar-benar menguji adrenalin di masa-masa paceqlique ini. Tapi ternyata sampai di penghujung minggu, uang masih sisa 20.000. Wow!

80.000 itu udah buat makan 3x sehari 3 orang di rumah. Sayur, lauk tahu-tempe, krupuk, dan buah. Daebak! Akhirnya kubangga bisa jadi istri berguna yang bisa mengatur pengeluaran rumah tangga. Lol

Pertanyannya, emang beneran 100.000 cukup buat makan seminggu?

Tentu saja bisa adinda tercinta.. Dengan catatan, minyak, beras, bawang putih-merah, gula, garam, kecap, saus, susunya Luna, masih ada stok semua. Jadi ya uang segitu bener-bener buat belanja sayur-lauk-buah-krupuk doang.

Lauknya bukan daging atau ikan. Makan tahu tempe tiap hari, enggak bikin mati juga kan..

mengatur uang belanja rumah tangga
quote yang menusuk relung hatique

Yang saya lakukan benernya enggak spektakuler amat sih.. Cuma butuh konsistensi, kuat iman, dan enggak mudah tergoda jajanan. Gimana mau tergoda, kalau budgetnya dibatasi. Lol

Belanja seminggu sekali

Dulu saya selalu belanja sehari sekali. Belanja hari ini untuk dimasak hari besoknya. Tapi ternyata itu boros. Karena godaan jajan akan lebih sering datang. Hari ini jajan donat, besok jajan jenang, besoknya jajan klepon, besoknya lagi jajan roti pisang. Irit enggak, gendut iya.

Sebisa mungkin belanja di warung sayur atau pasar

Selain harganya jauh lebih murah, juga ikut menyejahterakan ekonomi lingkungan sekitar. Sama kita akan lebih update ghibah pertetanggaan. Atau yang lebih mulia, bisa lebih bersosialisasi dan enggak sok eksklusif. Kan, tetangga adalah keluarga terdekat dan kita harus saling memperhatikan.

Tapi saya masih suka belanja di supermarket kok.. Biasanya sekalian beliin susu Luna sekarton. Dan kan, enggak semua bahan bisa ditemuin di pasar. Lemon, granola, dan saus atau minyak yang aneh-aneh (saus berbeque, minyak wijen, dll) selalu beli di supermarket.

Bikin list menu masak selama 1 minggu

Ini meminimalisir waktu terbuang sia-sia dan kebiasaan bengong di depan tumpukan sayur. Pegang sayur gonta-ganti, ambil-taruh-ambil-taruh. Galau milih sayur apa untuk dimasak apa, semacam galau milih suami yang mana. Ganteng tapi selingkuh, atau enggak ganteng tapi setia.

mengatur uang belanja rumah tangga

Simpan sayur-buah di wadah tertutup

Supaya lebih awet, tidak mudah busuk, dan tetap segar sampai saatnya nanti dimasak. Sayur dan buah itu ciptaan Tuhan yang indah, jadi harus diperlakukan secara bermartabat. Jangan asal buang. Pikir dulu sebelum belanja, yakin bakal dimasak dalam waktu 1 minggu ini? Kalau iya, simpan di wadah terbaiknya.

Di kami, belanja 1 ikat bayam itu ternyata bakal sisa meski udah dimakan 3 orang selama sehari. Jadi sisanya simpan ke container. Percayalah, ini akan berguna saat masa paceqlique tiba. Kemarin saya bisa survive karena ada 2 hari memanfaatkan sisa sayur minggu sebelumya, yang masih bagus. Tinggal tambahin lauk tahu-tempe doang, atau bikin bakwan jagung.

Jadi, 100.000 untuk seminggu jelas bisaa..

Masak sekali untuk sehari

Karena waktu kita terlalu berharga untuk dihabiskan seharian di dalam dapur. Ada suami yang butuh dipijitin atau anak yang minta ditemenin main. Boros gas juga, kalau tiap mau makan baru masak. Kalau penganut aliran harus makan masakan yang hangat, apa gunanya microwave?

Selain itu, sehari masak berkali-kali itu kecenderungannya bakal masak menu makan yang beda-beda. Dan itu bikin lebih boros belanjanya. Sehari makan makanan yang sama, enggak bikin mati juga kan? Kalau bosen, ya tinggal variasiin aja lauknya.

Action

Enggak usah kebanyakan mikir. Langsung aja eksion. Bangun pagi langsung masak. Buka hape langsung browsing cari ide menu masak 1 minggu. Cek duit di rekening langsung bikin budget belanja minggu ini. Jangan sampai berlebih. Dan kalau kepepet harus lebih, arti ambil plafon uang belanja minggu berikutnya.

*

Udah, gitu doang.

Saya bukan financial planner, masih suka bocor alus tiap belanja, dan masih suka kalap tiap awal bulan. Tapi sama-sama masih belajar untuk mengatur pengeluaran rumah tangga mingguan. Karena guilty pleasure saya itu jajan. Dan ternyata ngatasinya adalah kenyangin perutnya dulu sebelum belanja, biar hasrat impulsif jajan teredam.

Gantian share yuk, tips kalian mengatur budget belanja rumah tangga gimana?

17 thoughts on “Uang Belanja 100.000 Seminggu, Emang Cukup?

  1. Salut sih mba, 100rb bisa 7 hari potong uang bensin pula. Kurasa, kalo mba ARt ku aku ksh 100rb utk belanja seminggu, dia lgs stress mungkin :p. Memang sih belum aku coba cara ini, dan jd penasaran mau coba juga. Moga2 aja memang bisa diterapin di pasar jakarta yg kdg2 hrgnya suka naik sendiri. Kmrn aja si mba udh curhat kalo hrg sayu lauk di pasar rawamangun lbh murah drpd di pasar rawasari. Tp kesananya jg lbh jauh dan hrs naik angkot. Sami aja aku bilang.

    Kalo utk urusan belanja sayur dan lauk itu memang aku serahin ke si mbak. Aku lbh milih belanja yg kyk beras, peralatan bulanan dan bumbu kering di supermarket

  2. Noniiiiii klo bapaknya kembar dikasi tahu tempe mukanya kecut kayak jeruk nipis. (Eh pdhl jeruk nipis bagus yah? ) minim telurlah atau ikan keranjang tapi itupun harus ada syaratnya harus yg gede dan utuh! Bedalah sm kita2 org jawa makan tahu tempe sambel lalapan aj udh bahagia. Hehe…..

  3. wah, saya tinggal dikalimantan kayaknya sulit klo 100rb seminggu walau sudah ada bumbu masak, minimal 500rb tetep habis. 😭😭😭😭

  4. Bisa juga di coba Bun… tapi gimana kalo punya suami yang seleranya beda sama kita…otom otom masaknya double…
    Gimana mau ngirit… huhuhuu

  5. Makasih banyak tips n trik nya ya mba,,, sambil ketawa2 pula sy baca blog nya… 😄 stress nya jd berkurang,, trims 🙏

  6. Saya sudah coba 100 RB 1 Minggu sebenarnya bisa saja dengan catatan tidak membeli bumbu hanya lauk dan sayur + buah saja sih cukup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *