Suatu hari, saat sedang memuntjak dan momster sedang merasuki jiwa. Tiba-tiba Luna bilang, “Ibuk jangan marah-marah terus. Nanti cepet tua. Kalau tua itu nanti bisa meninggal. Aku enggak mau Ibuk meninggal, aku kan sayang Ibuk.”

Seketika langsung terdiam. Mikir.

Satu, sebenernya saya juga enggak pengin marah-marah. Dua, saya sayang Luna. Banget. Tiga, saya mau nemenin Luna sampai dia dewasa. Empat, saya enggak mau cepet tua.

Cepet tua itu momok wanita banget. Padahal jelas, proses aging atau menjadi tua akan dialami semua orang. Ya, penginnya sih, pertambahan usia tidak berbanding lurus dengan penampilan. Berarti, selain harus pintar merawat diri dan hati, juga harus bisa mengatur emosi.

*

Dari sisi ibu, artinya saya harus pandai mengolah emosi ini supaya lebih positif. Lagian, marahin anak itu ternyata capek di badan dan hati. Lantas, setelah marahin anak apakah dia akan mengerti dan tidak mengulangi kesalahannya lagi?

Enggak.

Ya udah, berarti saya yang harus mengenali diri dan bersiap-siap sebelum kerasukan momster.

• Cari trigger. Kenapa saya tiba-tiba marah? Enggak melulu semua karena anak yang berulah. Jangan-jangan karena saya laper, banyak pikiran, kangen pacaran, atau butuh me time.
• Cari bantuan. Kalau laper ya makan dulu. Kalau banyak pikiran, yang istirahat dulu. Dan kalau butuh piknik atau me time, ya mintalah bantuan sama orang sekitar untuk menjaga anak sementara kita pergi sejenak.
• Lari ke spiritual. Doa, meditasi. Kita marah pasti bukan karena tanpa alasan, cuma seringkali alasannya itu yang berlebihan. Tapi jangan sampai anak dijadikan tempat pelampiasan.
• Senangkan diri sendiri. Happy mom, raise happy kids. Ibu itu tonggaknya keluarga. Kalau ibunya bahagia, keluarganya pasti bahagia. Senangkan diri sendiri dulu, baru kamu bisa menyenangkan orang lain.

Teorinya begitu. Hhmm kira-kira bisa enggak ya?

Kalau ibu lain bisa, kenapa saya enggak. Yhakann..

Merawat Penampilan Anti Tua

Sekali lagi, saya enggak mau cepet tua. Kalau urusan hati dan emosi sudah ditata, dari sisi penampilan juga harus dijaga.

Mau enggak mau, terima enggak terima. Look tua atau enggaknya seseorang itu ditentukan juga penampilan kita. Gimana cara kita milih baju, gimana cara kita berdandan, gimana cara kita merawat badan dan wajah.

Dulu, sebelum dipinang sama Pangerannya Luna, saya ini hobinya dandan. Mau ke kantor aja, dandannya komplit-plit. Eyeshadow senada sama warna baju. Blush on pink tidak lupa ditempelin ke pipi. Namanya juga masih single yaa Siapa yang tahu kan, ketemu jodohnya hari apa.

Lalu setelah dipinang dan punya anak, tiba-tiba hasrat dandan agak berkurang. Halah, udah laku gini. Udah lihat luar-dalam, depan-belakang.

Ooooo.. anggapan udah laku itu patut diwaspadai ibu-ibu.

Di luar sana, banyak wanita-wanita cantik yang siap menerkam suami kita. Apalagi kalau tahu asset suami kita cukup menggiurkan. Tiba-tiba kesamber setan aja, habis sudah.

Amit-amit.

Mulailah saya kembali berdandan. Bukan semata-mata untuk menyenangkan suami juga sihh.. Toh, dia enggak pernah minta saya untuk dandan. Tapi untuk menyenangkan saya juga. Ternyata melihat penampilan yang cling, bisa bikin hati bahagia juga yaa..

Lalu, kembalilah Ibu Noni menjadi wanita yang hobi dandan.

 

Masalah Kulit Tua

Dandan aja. Cukup?

Cukuplah. Muka jarang banget jerawatan juga. Keriput, belum ada. Eh, tapi apa ini? Kok tiba-tiba muncul ada tahi lalat kecil di muka. Loh, kok besok muncul lagi?

Ternyata itu bukan tahi lalat, tapi flek hitam. Mampus! Akhirnya muka mulus kinyis-kinyis Ibu beranak satu ini dihinggapi flek hitam juga. Padahal ngiranya selama ini yang lebih mudah dihinggapi flek hitam itu adalah orang dengan wajah putih terang dan aktivitasnya banyak di outdoor. Lha, kan aku enggak. Nyatanya kena juga.

Di situ akhirnya saya menyadari, bahwa berada dalam ruangan berAC terus-terusan dan tinggal di negara ramah matahari. Ternyata berpotensi besar membuat kulit wajah kita cepet kusam, kering, keriput, dan flek hitam.

Jadi, dandan aja enggak cukup. Harus dinutrisi, dirawat rutin.

Mulailah saat itu saya hunting skin care. Biar enggak cepet tua.

Anti Aging Treatment di Erha Apothecary

Saat lagi jalan-jalan ke Hartono Mall, mata dan kaki saya berkoordinasi untuk menyuruh otak menuju ke Erha Apothecary. Tempat dijual beberapa produk skin care dari Erha, yang bisa dibeli bebas tanpa resep dokter.

Saat itu, saya nyobain beli paket Erha Age Corrector Serum dan Age Corrector Moisturizer, seharga Rp349.000.

Jadi, menurut Yanni, Marketing Supervisor ERHA saat itu, Age Corrector Serum merupakan high potency anti-aging serum yang terbukti secara klinis mampu mengatasi tanda penuaan seperti kerut dan berkurangnya elastisitas kulit, serta membantu melembapkan dan mengembalikan kecerahan kulit.

Sedangkan Age Corrector Moisturizer adalah pelembap dengan kandungan anti-aging system & self regenerative stem sell untuk merangsang pembentukan sel kulit baru, mencerahkan dan mengurangi kerusakan kulit akibat sinar UV dan radikal bebas.

Makin yakin yha Rajin make-up doang percuma kalau enggak diimbangi sama rutin skincare-an.

Anti Aging Treatment di Erha Clinic

Sebenarnya produk Erha enggak cuma itu aja. Masih ada beberapa rangkaian perawatan anti-aging di Erha Clinic. Misalnya ya, treatment instant yang bisa memperlambat proses penuaan adalah injeksi Botox. Efek Botoxini akan terlihat dalam 24-48 jam dan hasilnya bertahan selama 4 bulan.

Treatment lain yang paling banyak dicari juga adalah Filler. Sebuah treatment instant melalui injeksi untuk mengisi cekungan, bobor, menonjolkan tulang pipi, atau mengaksentuasi rahang.

Selain Botox dan Filler di Erha Clinic, treatment lainnya adalah Laser Photo Rejuvenation. Perawatan ini akan membantu memperbaiki tekstur kulit yang kasar, masalah garis halus, kerutan, dan membantu meratakan warna kulit.

Nah, kalau untuk mengembalikan kekencangan dan elastisitas kulit, Erha menggunakan teknologi baru yaitu HIFU atau High Intensity Focus Ultrasound. Cara kerjanya adalah menyalurkan energi ultrasonik pada kulit, supaya mendorong proses pembentukan jaringan kolagen yang baru, mengencangkan kulit kendur, memperbaiki pori-pori kulit dan kantung mata.

Sebelum pilih mau treatment yang mana, sebaiknya memang konsultasi dulu dengan dokter spesialis kulit di Erha Clinic.

Itu baru urusan kulit yaa.. Padahal masalah penuaan itu enggak cuma kulit aja, masih ada rambut. Yang kalau enggak dirawat bisa cepet botak, atau alasan genetika jadi cepet beruban.

Ternyata, di Erha Apothecary saya juga menemukan beberapa rangkaian produk perawatan rambut dan kulit kepala. Yaitu Erhair Hairgrow Series, seharga Rp277.000.

Berarti emang pas ya, kalau saya menyebut Erha sebagai Erha Skin, Hair & Laser Expert. Lha, produk skin care ada, hair care ada, dan perawatan dengan teknologi terkini juga ada.

Nyobain produk dari Erha Apothecary sudah, dan ternyata itu cukup memberi perubahan di kulit saya. Biar enggak cepet tua. Sekarang, tinggal kapan-kapan menjajal rangkaian treatment di Erha Clinic Dermatologist.

Kalian, sudah ada yang pernah coba Erha juga?