Luna’s Talk #5

luna's talks #5

Anaknya barusan ulang tahun ke-6 kemarin. Sekaligus ulang tahun pernikahan orangtuanya ke-7. Moment yang perfecto untuk kruntelan di rumah bertiga. Quality family time maksudnya. Tapi rencana cuti mendadak batal, gara-gara ada panggilan rapat direksi. Ceritanya pak bos sedang ada keperluan keluarga di Jogja, tapi dari pagi sampe siang nganggur, lalu ngajakin rapat. Ohh.. baiqhuee..

Minggu malemnya, Luna maksa mau tidur di rumah simbah bareng Mbak Cadence sepupunya. Misi bangunin dia pagi-pagi sambil ngasih kado jadi agak lebih effort dikit. Harus bangun dan berangkat lebih pagi, karena harus sekalian ke kantor.

Bawa kado request imbas dari kena racun Youtube. Minta tenda gambar hello kitty. Dan malam ini, dia tidur di kamar dengan tenda terpasang di atas kasurnya. Entah, bakal bertahan sampai kapan. Tapi lumayan juga sih, jadi lebih hangat, karena akhir-akhir ini Jogja dingin sekali. Setiap pagi suhunya 18-19 derajat Celcius.

Udah 6 tahun ini, sungguh wow banget. Makin mendekati usia SD, yang bikin aku grogi. Dan merhatiin Luna yang makin pinter ngeles, seringkali bikin heran. Nalar dan logikanya semakin masuk. Ide kreativitasnya juga sering bikin kubangga. Hahaha… Anak sendirilah, nggak papa dibangga-banggain.

Didikan sering ngajak ke toko stationery beli aneka kertas, pita, lem, glitter, lalu sampai rumah bikin-bikin sesuatu, ternyata membuahkan hasil.

 

[su_highlight background=”#f7d2ee” color=”#e20671″]Bikin Tas[/su_highlight]

Lagi di gereja, ada Pesta Umat yang isinya makan-makan bersama di halaman gereja. Saya kebagian tugas bikin teh satu drink jar besar dan bawa gelas kertas. Ternyata gelas kertasnya ada pegangannya, seperti ini.

L: Ini gelasnya bisa jadi tas loh..
I: Caranya?
L: Cari kertas putih, ditempelin di sini (di bibir gelas), trus digunting. Trus bagian sininya (dekat pegangan gelas) dibolongin. Jadi tas.

Wow! Dapet ide dari mana sih.

Pada kebayang enggak maksudnya Luna? Gelas kertasnya dimiringin dulu, lalu berimajinasilah pegangan gelasnya itu adalah pegangan tas.

[su_highlight background=”#f7d2ee” color=”#e20671″]Bawa Sapu[/su_highlight]

Libur tahun ajaran ini belum ke rumah Eyang sama sekali. Lalu lagi bahas, kapan ya enaknya ke rumah Eyang, karena di sana lagi ada tukang. Pasti debunya enggak nguatin.

L: Besok kalo rumah Eyang aku mau bawa tongkat lilipo (tongkat sulap, penggemar Upin-Ipin pasti relate). Trus aku mau sulap motornya Om jadi sapu.
I: Kok jadi sapu?
L: Iya, sapu kan broom. Kayak motornya Om, broom… broom… (sambil tangan akting lagi ngegas)

Sesuka itu sama kosakata “broom” sampai paling cepet nyantolnya.

[su_highlight background=”#f7d2ee” color=”#e20671″]Bolanya Capek[/su_highlight]

Dia punya bola plastik yang sudah rusak, padahal jarang dimainkan. Mungkin karena jarang dimainkan kali ya, justru jadi bikin cepet rusaknya.

B: Kenapa bolanya udah sobek?
L: Mungkin bolanya capek, kutendangin terus.

Seenggak mikir itu balesnya. x____x

[su_highlight background=”#f7d2ee” color=”#e20671″]Mobilnya Sudah SD[/su_highlight]

Lagi perjalanan kemana, lupa.

L: Pak, mobil depan itu udah SD loh.. Kalo mobilnya kita masih TK
B: Kok bisa?
L: Iya, mobilnya itu kan lebih gede daripada punya kita. Jadi udah SD. Aku kan masih kecil, kayak mobilnya kita. Jadi masih TK.

Baru kali ini mobil ada jenjang pendidikannya. City car = TK, MPV car = SD.

Atau mungkin saking seringnya bilang ke Luna, untuk makan yang banyak biar badannya tinggi, nanti cepet SD. Jadi dia merasa kenapa sekarang belum SD, karena badannya belum tinggi. Padahal lebih karena usia.. -____-

[su_highlight background=”#f7d2ee” color=”#e20671″]Rumahnya Deket Aladdin[/su_highlight]

Entah sampe kapan Aladdin fever ini akan berakhir. Liburan tahun ajaran ini, tiap hari tontonannya Aladdin, atau dengerin Spotify soundtrack Aladdin. Malemnya, nonton behind the scene pembuatan film Aladdin via Youtube.

L: Kok orang-orangnya ini bisa ke sini sih?
I: Orang-orang yang mana?
L: Ini lo.. Orangnya ada banyak, ada di rumahnya Princess Jasmine.
I: Oh, itu orang yang ngerekam film Aladdin.
L: Iya, tapi kok bisa ke sini? Rumahnya deket sama Aladdin po?

Otomatis ketawa, saking enggak tahannya. Tapi trus ditanggapi dengan muka serius.

L: Aku juga mau ke sini. Kita pindah aja rumahnya yang deket sama Aladdin. Biar aku bisa ketemu Aladdin sama Princess Jasmine kayak orang-orangnya ini.

Fix harus mulai mengenalkan profesi dunia sinematografi ke dia, nih..

[su_highlight background=”#f7d2ee” color=”#e20671″]Kok, Belum Mati?[/su_highlight]

Pemahaman tentang konsep kematian, sedikit-sedikit dia tahu. Bahwa meninggal itu bisa karena sakit, kecelakaan di jalan, dan usia tua.

L: Kalo aku sudah besar, ibuk berarti sudah tua?
I: Iya.
L: Tapi aku enggak mau ibuk tua. Nanti ibuk mati. Aku kan sayang ibuk..

Oo.. anakku. Terharu sendiri. Doakan bapak-ibukmu ini punya usia panjang untuk mendampingi dan menemanimu sampai dewasa nanti ya..

Tapi kayaknya tentang tua dan kematian masih jadi pikirannya. Besoknya, diceritain sama simbah.

L: Simbah itu sudah tua?
S: Iya.
L: Kok enggak mati?
S: Nanti kalo Simbah mati gimana?
L: Eh, jangan ding.. Nanti aku sedih.

Naa.. gitu ngerti. Masih bahas-bahas tentang kematian. Emang ya, bibir anak kecil ini susah dikontrol.

-______-

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *