Terakhir kali kami ke Bali di tahun 2018. Saat itu itinerary-nya cukup banyak. Ceritanya bisa dibaca di sini. Nah, kali ini kami pengin mengulang lagi liburan di sana dengan itinerary yang lebih santai, tapi tetap jalan, bukan klumbruk di kamar hotel. Akhirnya, saat liburan sekolah Juli kemarin, berangkatlah kami bertiga ke Bali.
Sebelumya, kami sempat kepikiran untuk bergeser liburan di Gili Trawangan. Jadi, dari Denpasar nyebrang laut lewat Pelabuhan Padang Bai ke Lombok. Tapiiii…. schedule itu berubah setelah merasa bahwa kami masih harus explore Bali lagi. Jadi, bergeserlah tujuannya ke Nusa Penida.
Karena penyebrangan ke Nusa Penida adalah via speed boat dari Pelabuhan Sanur, setelah mendarat di Ngurah Rai pukul 17.00 WITA kami langsung check inhotel transit di Sanur. Dari hotel ke pelabuhan cuma 10 menit jalan kaki.
Liburan kali ini kami pakai tour guide orang setempat karena sama sekali belum pernah ke Nusa Penida. Enggak ada ojek online apalagi taksi, nyetir tidak mungkin karena rutenya curam dan sinyal internet di sana lemah lembut, yang ada tar nyasar. Motoran bertiga juga bye, bikin capek badan karena harus mangku anak usia 9 tahun di tengah.
Jadi, semua itinerary diatur pihak tour guide. Mulai dari tiket penyebrangan, tiket masuk wisata, makan, sampai transportasi mobil. Kecuali hotel, kami pilih sendiri hotel yang sesuai preferensi.
Kami hanya mengeksplore Nusa Penida sisi Barat yang lebih banyak pantainya. Dan salah satu pantai yang paling berkesan adalah Broken Beach yang jalan menuju lokasi bener-bener broken. Tapi, it’s all worthy with this view.
Cukup lama kami di pantai ini. Foto-foto, kehujanan, berteduh sambil ngobrol sama anak setempat yang jualan makanan.
Selanjutnya, pantai lain yang ternyata jauh lebih cantik (menurut saya) adalah Kelingking Beach. Cantik banget, banget. Suka banget view pantai ini. Pasirnya putih bersih sekali, tebing gunungnya berdiri gagah sekali, dan ombaknya memecah tebing dengan warna biru jernihnya. Dan ohya, ada monyet liar juga yang nangkring di sini.
Saya suka banget sama pantai ini. Rasanya pengin turun ke bawah dan main air di sana. Tapi, perjalanan ke bawah jalan kaki selama 1 jam dengan rute yang terjal. Haha.. Kalau terlalu mudah, Kelingking Beach jadi enggak keren lagi dong ah.. saking banyaknya orang main di pantainya.
Pantai lain yang enggak kalah menariknya adalah Crystal Bay. Di sini Luna bisa main air sepuasnya. Bahkan, kalau ada yang mau snorkling juga dipersilahkan. Tapi, kami berdua cuma duduk santai sambil memandangi Luna dari jauh.
Sebenarnya masih ada satu pantai lagi yang seharusnya dikunjungi yaitu Angel Billabong. Tapi.. kami skip pantai ini karena menurut foto-fotonya enggak jauh berbeda dengan Broken Beach. Dan lagipula, Luna sudah ngebet banget pengin check in hotel dan main pantai (lagi) di depan hotelnya.
Kami menginap di area Virgin Beach tepatnya di Nusa Penida sisi Timur. Hotel sederhana dan eksotis yang booking via Airbnb. Yang penting itu, buka pintu pemandangannya langsung pantai. Suka sekaliii.. Sebenarnya kalau awannya cerah bisa lihat Gunung Agung.
Di sekitar hotel ini ada beberapa restoran mulai dari warung makan sederhana, ala restoran menu barat, sampai cafe-cafe biasa. Cuma sayangnya, jalannya gelap dan sepi. Kami menemukan beberapa cafe yang tutup karena pandemi. Sayang sekali, ya…
Keesokan paginya, tiba-tiba ada chat dari kakak ipar yang mengirim sreenshot laporan BMKG. Katanya, ombak bakal tinggi selama beberapa hari ke depan. Hahaha.. Antara kesel tapi ya gimana yaa… Anaknya suka banget sama pantai.
Ternyata bener. Saat buka pintu, air pantainya lebih tinggi dibandingkan kemarin sore. Makin siang bukannya makin surut tapi makin tinggi. Enggak sampai ke hotel sih, cuma ya serem kalau mau berenang di pantai. Untung paginya sudah cukup puas main di pantai jadi bisa balik ke Sanur dengan happy.
Yang tidak disangka adalah perjalanan pulang via speed boat ini berasa lama. Padahal sama-sama cuma 30 menit loh. Haha.. Tapi ombaknya yang bikin lebih lama. Sepanjang perjalanan boat dihantam ombak kencang. Kami berasa diontang-anting. Yang tadinya saya bisa tidur, mendadak melek dan jagain Luna supaya dia enggak mabuk.
Mata saya ngecek emergency pelampung dan mengatur strategi kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Sesekali saya menengok keluar melihat apakah daratan sudah nampak. Lalu menghela nafas ketika daratan Denpasar mulai terlihat. Paling tidak, jika terjadi sesuatu pertolongan seharusnya bisa lebih cepat.
Setelah sampai di daratan, lega. Haha.. Untung enggak pakai drama, Luna merem terus selama perjalanan. Saya tahu dia enggak tidur, tapi pusing dan menahan diri untuk enggak mabuk.
Lalu, kapokkah main ke Nusa Penida? Ohh.. tentu tidak!! Masih ada Nusa Penida sisi Timur yang harus dieksplore lagi keindahannya. Kami jatuh cinta dengan pulau ini. Tunggu ya, suatu saat pasti kembali lagi.
Jadi, apa yang harus dipersiapkan kalau mau liburan ke Nusa Penida?
- Pakai tour guide apalagi kalau liburan bareng keluarga dan ini kali pertama ke sana. Tidak ada car rent yang mau lepas kunci karena jalanan di sana menanjak dan membahayakan untuk orang yang tidak hafal medan.
- Kalau cuma berduaan atau sama rombongan teman, seru juga sewa motor. Biasanya ada paketannya dengan hotel atau homestay-nya.
- Sinyal internet lemah lembut sekali, termasuk sinyal wifi. Kata penduduk setempat, hanya sinyal Telkomsel saja yang lumayan lancar. Jadi, bisa kebayang ya.. kalau kita jalan sendiri, siap-siapgoogle maps-nya mandeg karena hilang sinyal.
- Bawa uang cash yang cukup karena jarang ada ATM. Hanya ada ATM BRI di dekat pelabuhan. Enggak ada Indomaret atau Alfamart untuk tarik tunai ya..
- Bawa bekal camilan yang sudah dibeli di minimarket dekat pelabuhan. Siapa tahu di sekitar hotel enggak ada toko. Karena Nusa Penida kemarin masih tergolong sepi.
- Kalau enggak mau menginap dan langsung balik ke Denpasar, pilihlah penyebrangan pagi sekitar pukul 07.00 dan kembali pukul 17.00. Seharian mengeksplore salah satu sisi Nusa Penida sudah cukup puas, kok.
- Ada banyak anjing liar berkeliaran di sana. Enggak usah takut ya.. Mereka semua jinak sekali. Selama kita enggak manggil, mereka cuma jalan santuy enggak bakal menghampiri kita.
- Jangan lupa, sunblock!
Happy vacation!