Menjadi Pembelajar Hidup Sejati

Menjadi Pembelajar Hidup

Sore itu, ada chat masuk ke kotak pesan saya, “Mbak Noni, bisa minta tolong untuk mengisi materi mindful living?” Dengan sedikit berkoordinasi dan menyocokkan waktu, saya mengiyakan tawaran ini. Sesungguhnya, setiap mengisi materi, baik itu melalui Whatsapp, Telegram, Zoom, IG Live, ataupun offline, bukan saya yang jadi sok pintar, tetapi saya jadi banyak belajar. Lewat pertanyaan para peserta, lewat materi yang saya susun sendiri, dan lewat pengalaman peserta yang dibagikan saat acara.

Sekitar 3 tahun belakangan ini, saya memang sedang belajar untuk lebih bisa menghayati mindful & minimalist living. Bisa dilihat dari beberapa postingan yang muncul di laman Instagram dan juga blog post ini. Sama seperti mengisi materi, dengan menulis saya jadi belajar lagi dan terus memperbaiki diri.

Keinginan saya mempelajari mindful & minimalist living bukan datang serta merta begitu saja. Ada trigger yang membuat saya overwhelmed dengan semua yang saya jalani selama ini. Dan menjadi ibu yang lebih mindful dan menjalani minimalist parenthood ternyata membuat saya lebih kalem dan tidak overthinking dengan yang terjadi pada saya.

Saya jadi inget, 9 tahun yang lalu, saat saya masih menjadi ibu baru dengan segala kerempongan dan ambisi, saya masih getol-getolnya belajar tentang dunia parenting. Bahkan, sampai-sampai saya disebut parenting blogger. Berbagai event yang berhubungan dengan parenthood saya ikuti.

Gara-gara berbagai tulisan saya itu, atasan meminta saya untuk mengampu satu desk baru di kantor, yaitu buku bergenre Parenting. Sampai saya memutuskan resign sekitar 1 tahun yang lalu, buku-buku parenting dengan topik Montessori masih menjadi buku terbaik yang pernah saya kerjakan dan ada di rak buku best seller di toko buku. Mungkin, beberapa buku tersebut ada yang pernah teman-teman baca.

Senang rasanya, selain saya jadi bisa berkenalan dengan banyak Montessorian, saya juga jadi banyak belajar secara langsung tentang parenting. Sebagian pengalaman tersebut ada yang saya tulis di blog, ada juga di Instagram.

Makin kuat rasanya label itu di diri saya. Noni Rosliyani, parenting blogger & editor.

Tetapi, hidup ini tentang perjalanan. Anak saya bertumbuh, saya pun ikut bertumbuh. Meski sampai sekarang, dunia kids dan parenting masih menjadi dominasi dalam kehidupan saya, tetapi saya menemukan ilmu baru yang menarik untuk dipelajari, yaitu mindful & minimalist living.

Menjadi orang tua selalu lekat dalam kehidupan saya, selama-lamanya. Tetapi saya enggak pengin jadi orang tua yang serba ambisius, kompetitif, dan toxic. Saya ingin jadi ibu yang bisa mendampingi perkembangan anak saya, sebagai pembelajar sejati kehidupan ini. Sebagai pribadi sendiri, saya juga enggak pengin jadi perempuan yang mudah overthinking, reaktif, dan ambisius tapi enggak realistis.

Lewat berbagai bacaan, podcast, video youtube, video TED, dan juga komunitas yang saya ikuti, saya mempelajari semua hal itu. Sudah banyak creator yang menginspirasi hidup saya dan membuat saya jadi seperti ini. Jadi, segala tulisan saya pun adalah olahan pemikiran dan insightful dari mereka.

Mungkin, teman-teman di sini ada yang sedang jenuh dengan daily life selama ini. Merasa hari demi hari berlalu begitu saja. Task demi task berganti seperti robot. Kerja di kantor seperti biasanya. Anter jemput anak juga jadi rutinitas yang gitu-gitu aja.

Hal ini bisa menjadi trigger untuk kita bisa merefleksikan kembali diri kita. Apa sih, yang kita cari dalam hidup ini. Mau jadi orang yang seperti apa? Belajar hal baru di luar rutinitas kita bisa jadi lebih menarik dan bisa membawa spark joy dalam hidup kita.

Paling tidak, itu pada saya. Dan mungkin, kalian bisa coba.

Sebagai orang tua, pasti kita pengin anak-anak kita jadi pribadi yang suka belajar. Menjadikan proses belajar adalah sesuatu yang menyenangkan dan tidak membosankan. Jadi, ketika mendapatkan tantangan baru mereka, akan menikmatinya dengan sukacita dan menyelesaikannya dengan baik, sekalipun mungkin tidak selalu sempurna.

Saya juga pengin anak saya menjadi pembelajar sejati dalam hidupnya. Jadi, saat ini saya menumbuhkan value itu dalam diri saya. Belajar apa pun yang baik dan memberi dampak positif pada diri saya. Dulu belajar parenting, lalu belajar Montessori education, Charlotte Mason education, bahkan tahun lalu saya mengambil kursus bahasa isyarat yang sangat seru. Sampai akhirnya, saya belajar tentang mindful dan minimalist living.

Melihat ibunya selalu bersemangat, semoga itu pun bisa membuatnya jadi orang yang selalu bersemangat juga. Menjadikan belajar adalah proses hidup yang seru, kemudian makin bermakna ketika bisa membagikannya kepada orang-orang di sekitarnya.

 

#MOMAMentor #ProudtobeMOMAMentor

One thought on “Menjadi Pembelajar Hidup Sejati

  1. Suka banget dengan kalimat ini: “Menjadikan belajar adalah proses hidup yang seru, kemudian makin bermakna ketika bisa membagikannya kepada orang-orang di sekitarnya.” Teruslah belajar mbak 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *