Menciptakan Peluang bersama Tokopedia

tokopedia roadshow jogja

Hari Sabtu kemarin (31 Oktober), saya dan temen-temen KEB kloter Jogja memenuhi undangan Tokopedia Roadshow di Hotel Santika. Awalnya udah heboh di grup; pake dress code apa, dateng jam berapa, jangan lupa bawa kartu nama, tag-in tempat karena agak terlambat, dan macem-macem.

Kenyataannya, acara Tokopedia Roadshow ini ruame buangett. Semua kehebohan yang direncanakan di grup bubar jalan. Mana Santika Hotel Jogja ini parkirannya agak kecil. Ada kalik 15 menit digantungin sama petugas hotel. Hingga akhirnya saya memilih parkir di luar hotel.

Saking ramenya, niat wefie sama mereka kandas. Masih beruntung temen-temen lain ada yang bisa saling ketemu. Lah saya, cuma ketemu sama Mak Diba yang langsung menggeret saya ke meja presensi abjad N. Trus sliweran say hi sama Mak Ima. Udah gitu aja. Mata saya cari temen-temen KEB lain yang pake dress code toska. Tapi enggak nemu. Karena yang pake toska juga banyak. T___T

Dan apesnya, saya enggak dapet kursi. Alamat bakal berdiri 2 jam inih. Mana pake high heels pula. Untungnya panitia insiatif untuk meminta yang muda-muda duduk lesehan di bawah. Trus saya yang merasa muda (karena nggak bawa anak dan di tengah kerumunan mahasiswa), pilihduduk bawah rame-rame. Depan sendiri deket panggung pula.

Keapesan saya ternyata masih mendingan. Karena adabeberapa temen lain yang telat dateng, bener-bener enggak boleh masuk karena tempat udah penuh. *puk-puk virtual*

Semoga ceritaku ini nanti tetep bisa nambah ilmu kalian ya… *muahhh*

tokopedia roadshow.jpg
belum mulai acaranya udah pasang muka kesel karena enggak dapet kursi. :)))))) [source]
Kenapa saya semangat banget dateng acara Tokopedia Roadshow? Karena saya dan Si Bapak pengguna aktif Tokopedia. Sebagai seller yang buka toko online di situ, juga sebagai buyer yang sering melakukan transaksi di situ.

Tokopedia juga merupakan ecommerce pertama yang berhasil menggaet hati saya. Udah sejak tahun 2009 kenal Tokopedia. Sebelum iklannya riwa-riwi di TV dan sebelum reklame iklannya dipasang di setiap perempatan besar. Dan sekarang, setiap kami gonta-ganti hape, aplikasi online shopping Tokopedia selalu yang didownload pertama.

Trus juga, karena pendirinya Tokopedia ini satu almamater sama saya. Yeyyy!! Anak Atmajaya Jogja mana suaranyaa.. *lalu nyanyi hymne atmajaya*

Dia beda 4 tahun angkatan di atas saya sih. Beda jurusan juga, saya di Fisip, dia TI. Tapi gedung kampusnya sebelahan. Dan beda ukm juga, saya anak Marching Band, dia anak PSM. Tapi dua UKM ini selalu bersahabat dan menorehkan prestasi untuk kampus tercinta. *info penting* :)))

 

Acara Tokopedia Roadshow kemarin menghadirkan:
– Leontinus Alpha Edison (COO Tokopedia, sekaligus pendiri Tokopedia yang tadi saya ceritain),
– Soleh Solihun (komika yang terkenal sebagai juri pelit nilai di Celebrity Lipsync Combat),
– Deddy Indrawan (seller sukses Tokopedia, jualan Seprei dan atribut kasur di Jogja, Jaxine). Tempat kami beli seprei katun jepang yang terkenal murah dan lucu-lucu motifnya.

 

Sesuai temanya “Ciptakan Peluangmu”, masing-masing bercerita tentang awal mulanya bisa menciptakan peluang dan sesukses sekarang.

Leon bercerita, setelah lulus kuliah dia sempat bekerja di sebuah forum online (yang sekarang udah tutup). Suatu saat ada seorang perempuan yang curhat di forum tersebut. Dia menuliskan bahwa dirinya ditipu oleh sebuah online shop. Sudah transfer tapi barang enggak dikirim-kirim. Lalu, kepikirlah Leon untuk bikin suatu ecommerce (bahasa kerennya sekarang, bisnis startup), yang bisa melindungi buyer, tapi juga mewadahi seller untuk berjualan.

Jadi, bikin toko online di Tokopedia memang gratis. Digratisin karena Leon enggak mau membebani seller. Belum apa-apa kok udah disuruh bayar. Prinsipnya, kalau mau maju ya maju bareng-bareng. Tokopedia dan online seller membernya sama-sama maju.

Lalu dibangunlah Tokopedia itu pelan-pelan, hingga menjadi sebesar sekarang. Saya inget banget, dulu bikin akun di Tokopedia karena diajakin temen-temen kampus. Waktu itu Tokopedia belum sebesar sekarang. Enggak ada tuh iklannya di TV. Kalau sekarang mah, bayar Chelsea Islan dan Isyana Sarasvati mah kecil…. :))))

Meski udah gede, Tokopedia enggak lupa diri. Dia terus mengajak dan memfasilitasi orang-orang untuk berkembang dan menciptakan peluangnya. Salah satunya di Panti Rehabilitasi Yakkum, Jogja. Itu adalah panti orang-orang difabel. Keterampilan mereka di sana sangat terlatih.Tapi masalahnya, penjualannya masih dalam lingkup kecil. Selama ini mereka pikir, bikin toko online itu bayar. 🙁

Setelah Tokopedia kenalan sama mereka, baru terbukalah info itu. Dan mereka dibuatin toko online langsung sama Tokopedia. Hasilnya penjualan barang-barang kerajinan mereka pun meningkat. Yey!

tokopedia-roadshow-jogja.jpg
Penghargaan untuk perwakilan dari Yakkum Jogja.

Beda lagi ceritanya Deddy. Sebelum kepikir membuka usaha online atribut tempat tidur(seprei, kasur, guling, bantal, bedcover, selimut, dll), Deddy bekerja di sebuah bank nasional sebagai Marketing Senior. Lima tahun bekerja di sana penghasilannya udah lumayan bangetlah. Tapi dia stres berat. Gimana enggak stres coba, kalo tiap tahun target ditingkatkan, tapi kenaikan gajinya enggak signifikan.

Lalu mulailah dia membuka toko online ini dengan nama Jaxine. Awalnya cuma website. Tapi percumalah bikin website bagus-bagus kalo enggak ada yang dateng. Sama seperti kamu bangun toko bagus tapi di tengah hutan, siapa coba yang dateng. Maka mulailah dia main SEO.

Tapi (lagi), main SEO itu capek. Apalagi saat itu dia masih kerja jadi karyawan. Tiap jam 10 malem sampe 2 pagi dia kerja ngurusin toko onlinenya. Letih sekali.

Hingga kenallah dia sama Tokopedia. Kalau bikin toko online di Tokopedia, seller enggak perlu pusing-pusing mikirin SEO. Udah tugasnya Tokopedia-lah untuk mendatangkan pembeli-pembeli. Kita tinggal duduk santai upload foto barang dan terima orderan.

Setelah itu resignlah Deddy dari kantornya dan fokus ngurusin toko online ini bersama istrinya. Enggak cuma buka di Tokopedia, tapi dia masih main di website dan sosial media. Trus sekarang ada toko fisiknya juga. Yang di Jogja kalau mau main langsung ke tokonya ada di Pogung Kidul, daerah sekitaran UGM, tepatnya belakangnya MM UGM atau PMKT UGM. Kan saya pembeli setia sprei jepangnya.. :)))

Gantian Soleh yang sekarang berbagi ceritanya. Berbeda sama kedua pembicara sebelumnya, karena dia terkenal sebagai seorang komika. Dulu, Soleh bekerja sebagai seorang jurnalis. Dia doyan banget nulis dan nulis blog. Enggak disangka dari blognya dia diundang main ke Inggris nonton Maroon 5. Wow!

Trus, dia dulu suka iseng banget upload video lucu-lucunya di Youtube. Enggak disangka bahwa dari dua kesenangannya ini mendatangkan berkah. Sekarang dia dikenal sebagai komika yang lucu, juga udah nulis buku loh.. Salah satu bukunya diterbitkan samakantor saya. Judulnya, “Celoteh Sholeh”. *hahaha, promosi*

 

Intinya obrolan dari ketiga pembicara itu adalah semangat bekerja dan terus menciptakan peluang. Awalnya kita harus mencintai pekerjaan kita, lalu nanti uang itu bakal ngikutin. Kalau kita enggak cinta, ya udah bakal jadi beban terus deh. Malah stres jadinya kalo uangnya enggak dateng-dateng.

Yang suka foto makanan sebelum dimakan, ayo dilanjutinnn.. Siapa tahu besok jadi profesi, food photograph atau food stylist.

Yang suka nyanyi, ayo dilanjutinn.. Bikin cover lagu, upload ke Youtube dan Sound Cloud. Siapa tahu tar bakal tenar kayak Isyana Sarasvati.

Yang suka nulis dan ngeblog, ayo dilanjutinnn.. Siapa tahu rejeki bisa jalan-jalan ke luar negeri.

*aminnn keras*

tokopedia roadshow.jpg
ituuu.. saya lesehan depan sendiri, motret orang wefie. :)))) [source]
tokopedia-roadshow-jogja.jpg
penampakan wefie dari sudut penonton. :))))
tokopedia-roadshow-jogja.jpg
menjawab pertanyaan dari para penanya, eh ada yang curhat juga dink.. curhat ditipu sama buyer karena transaksi di belakang Tokopedia.
tokopedia-roadshow-jogja.jpg
katanya Tokopedia Roadshow di Jogja ini yang paling banyak pesertanya.

6 thoughts on “Menciptakan Peluang bersama Tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *