Ketika yang Dipilih Anak Tidak Diinginkan Orangtua

Ketika yang Dipilih Anak Tidak Diinginkan Orang Tua

Kali ini saya tidak akan cerita tentang diri sendiri, tentang suami, apalagi tentang anak. Gara-gara baca tulisan Tanti Amelia tentang passion, saya jadi pengin cerita sedikit tentang adik saya. Adik yang paling badung, paling bengal, paling rebel, tapi om idola-nya Luna.

Tulisan Tanti bisa dibaca di sini:
Mengubah Hobi Menjadi Rezeki

Di antara ketiga anak mama dan bapak, adik saya ini yang paling rebel. Entah sudah berapa kali mama dipanggil guru BP gara-gara ulahnya. Ketahuan boloslah, ketahuan ngerokok di sekolahlah, bahkan ketahuan minum juga pernah. Lagian dia bego juga waktu itu, minum kok pake seragam sekolah. Lol

Tapi sebelnya, dia ini anak tercerdas dibanding dua saudara lainnya. Kalau saya harus belajar 3 hari 3 malem buat pinter, harus les ini-les itu biar fasih. Dia enggak perlu semuanya. Ibaratnya ditinggal ngeluyur sampe pagi, besoknya di sekolah tetep bisa dapet nilai bagus pas ulangan harian. Read more

Begini Caranya Menciptakan Keluarga yang Sadar Gender

Begini Caranya Menciptakan Keluarga yang Sadar Gender

Mumpung masih gres nih, saya mau berbagi cerita event yang saya hadiri 6 hari yang lalu.

Jadi, sejak sebelum lebaran saya dapat undangan dari Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (KPPA) untuk ikut Pelatihan Pemahaman Kesetaraan Gender bagi Penulis dan Penerbit Buku Ajar Sekolah.

Dari judulnya udah wow banget ya.. Khas pemerintah. Acaranya juga wow. Wow capeknya karena 2 hari dikarantina di Hotel Inna Garuda. Mulai 11-12 Agustus, full day dari jam 8 pagi sampai 10 malam.

Diisi oleh 3 fasilitator, Bu Ikhlilah dari Program Magister Kajian Gender UI, Pak Wawan dari Departemen Agama, dan Bu Ida dari KPPA. Duh… maaf enggak hafal nama lengkapnya. Read more

Menjadi #Relationshipgoal Bagi Anak Kita

Menjadi Relationship Goal Bagi Anak Kita

Lagi-lagi tentang Karin. Semoga kalian tidak bosan melihat timeline bersliweran membahas gadis ABG ini.

Sudah 4 hari terakhir, enggak di kantor, di rumah, di grup whatsapp, bahkan di sosmed, kami membahas Karin tiada henti. Termasuk dengan suami. Tapi bukan tentang “bagaimana menjadi orangtua yang baik, supaya besok anak kami tidak seperti Karin.” Melainkan bagaimana kami berdua bisa menjadi #relationshipgoal bagi anak-anak kami nantinya.

Melihat hubungan Karin Novilda dan Muhammad Gaga yang dijadikan #relationshipgoal bagi anak-anak ABG, tapi sayangnya relationship itu cuma seumur jagung. Lalu, masa iya yang namanya #relationshipgoal itu seperti itu. Pastinya enggaklah..

#relationshipgoal yang baik dan benar itu seharusnya ada di pasangan orangtua kita masing-masing. Kalau orangtua anak-anak kita, ya berarti #relationshipgoal mereka adalah kita.
Read more

Suami dan Istri yang Berdandan

Suami dan Istri yang Berdandan

Harus ya istri itu berdandan?

Enggaakkkk… Kalau enggak suka dandan ya enggak usah dipaksa dandan demi suami. Tapi jangan kaget kalo suami ternyata selingkuh sama perempuan yang lebih muda 9 tahun.

Bhuahahaha… iyaa, kalimat terakhir nyindir status yang lagi viral dan sempet dibahas serentak di blog Icha, Isti, Mak Injul, dan Mba Windi.

 

Kalo suka dandan, ya berdandanlah untuk menyenangkan diri sendiri, dan sisi positif lainnya untuk servis pemandangan indah buat suami. Serius deh! Sekalipun kita merasa dan suami bilang, dia mencintai kita apa adanya. Tapi ada saat-saat kita perlu kasih servis lebih ke dia. Salah satunya dengan berdandan.

Dandan itu enggak mahal, banyak buanget make up murah yang tetep ada label BPOMnya. Tenang… dari uang belanja, kita pasti bisa membuat dapur tetap ngepul, dan gincu tetap tergores indah di bibir.

Read more

Suami Romantis Ituu….

Suami Romantis Ituu....

Tiap baca status suami-suami temen yang romantis dan memuji istrinya di facebook. Aw.. aw.. aw.. Aku mau jugaa digituin sama suami sendiri.. Tapi apa daya, punya suami yang enggak pintar merangkai kata-kata indah, memuji, apalagi beromantis ria.

Sejak kenal dia tahun 2008 dulu, pujian (atau lebih tepatnya rayuan) yang paling saya inget cuma satu, “Kamu Lobow banget hari ini.”

Ituu.. penyanyi solo, Lobow, yang tahun segitu lagi hits dengan singlenya “Kau Cantik Hari Ini.” Garing banget.. Tapi entah waktu itu saya bisa senyum-senyum sendiri, malu-malu gak jelas, trus abis itu jadian. Lol

Selanjutnya setelah pacaran. Duh… da-da bye-bye semua keromantisannya. Apalagi setelah menikah, isinya cuma ejek-ejekan.
Read more

Menikah Beda Agama

Menikah Beda Agama

Sebenarnya saya tidak pernah punya keinginan untuk menuliskan ini sama sekali. Cuma kalau ditanya, dengan senang hati akan menjelaskannya. Tapi lama-lama capek juga ya menulis dan menceritakan kisah saya, lalu mengirimkannya satu per satu ke setiap email yang masuk. *anaknya malesan*

Berawal dari komen saya di blog post teman, inbox saya kemudian dibanjiri email yang menanyakan “bagaimana caranya menikah beda agama?”

Mereka ternyata ngublek-ublek blog saya, dan saya belum pernah sama sekali menuliskan hal ini. Trus pada usul, mendingan saya bikin postingan ini aja sekalian. Ya udah deh.. Akhirnya ketulis juga sekarang. 🙂

Sebelum baca lebih lanjut tulisan ini, saya mau menjelaskan bahwa “beda agama” yang dimaksud di sini adalah agama Kristen dan Katolik. Kayaknya mirip ya? Padahal itu dua agama yang berbeda. Kalau sama, ngapain juga negara ini bahkan dunia membaginya menjadi agama yang berbeda.

Sedikit menjelaskan perbedaannya ya.. Karena banyak orang yang enggak tahu bedanya Kristen dan Katolik. Tahunya hanya, mereka mengimani hal yang sama, hari besarnya sama, dan tempat ibadahnya sama-sama gereja. Padahal sebenarnya secara ritual, doa, iman, pemuka agama, hirarki, gedung gereja, bahkan kitab suci, banyak bedanya loh..

Read more

Caraku Mengapresiasi Diri

caraku-mengapresiasi-diri-sari-husada

Menjadi working mother merupakan kebanggaan tersendiri buat saya. Selain saya menyukai pekerjaannya, bagi saya bekerja itu me time tersendiri. Bisa beraktivitas di luar rumah, tanpa suami dan tanpa anak. Saat istirahat kerja, sesekali saya menghabiskan waktu dengan menonton film, drama korea, membaca buku favorit, atau bahkan pergi belanja ke supermaket di dekat kantor.

Bahagia ketika dengan penghasilan yang saya dapat bisa membantu suami untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Paling bahagia saat melihat mata bulat Luna berbinar menyambut saya yang pulang kerja sambil membawakan mainan baru atau sekadar snack favoritnya. Yes, her smile and her cempreng voice are my stress release! Read more

Merencanakan Liburan Keluarga Tahun Depan

merencanakan-liburan-keluarga-tahun-depan.jpg

Sama seperti blog, setiap pasangan (suami-istri) pasti punya “niche”-nya juga. Misalnya, ibu-bapak mertua saya, suka banget jalan sehat dan nonton konser Koes Plus-an. Dimana pun dan siapa pun yang mengadakan jalan sehat, pasti ikut. Dan jam berapapun konser Koes Plus-an itu berakhir, pasti nonton.

Ada juga temen saya yang sama-sama suka lari. Berdua ikutan running competition di mana pun, sampai ke luar kota, bahkan luar negeri. Trus, ada juga yang sama-sama pecinta kuliner. Tempat kuliner baru pasti enggak luput untuk dikunjungi dan direview bersama. Dan, ada juga yang suka travelling. Seperti Dua Ransel, pasangan Dina dan Ryan yang hobi jalan-jalan keliling dunia.

Saya dan suami baru nikah 3 setengah tahun, belum nemu “niche”-nya apa. Suami yang hobinya musik, ngajak nonton, ya ayok. Saya yang sukanya ke acara seni, ngajak suami ikutan, ya ayok juga.

Dan seakan warisan dari bapak, yang enggak betah diem di rumah lama, saya pun juga begitu. Tiap liburan, bawaannya pengin jalan-jalan aja. Entah di dalam kota, atau keluar kota. Jadi setelah menikah, saya sering membisiki suami untuk meng-acc proposal liburan keluarga.

Tapi bedanya saya dan bapak, saya ini orangnya sangat well planned. Bahkan jauh-jauh bulan sebelum libur, saya sudah merencanakan itinenary liburan dengan matang. Seperti di akhir tahun ini, saya udah lirik tanggal-tanggal merahnya, hitung cutinya, dan survey harga tiket pesawat, kereta, sampai voucher hotelnya.

Ini yang biasa saya lakukan saat merencanakan liburan keluarga tahun depan. Read more

[Book Review] 3 Novel Tentang Keluarga

3 Novel Tentang Keluarga

Dalam beberapa bulan terakhir ini, kebetulan atau entah kenapa, bacaan saya selalu seputar novel kisah keluarga. Sepertinya kisah keluarga lagi jadi tren kisah novel. Lebih klasik. Cinta tidak lekang zaman. Jauh lebih dalam ketimbang cinta cowok sama cewek.

Buku pertama, Happily Ever After karya Winna Efendi. Cerita tentang Lulu, seorang remaja yang kehilangan ayahnya karena sakit kanker. Dalam perjalanan menemani ayahnya pengobatan hingga detik-detik terakhir ayahnya pergi itu, Lulu kenalan sama Eli. Remaja yang juga terkena kanker dan berobat di rumah sakit yang sama dengan ayahnya. Read more