Jumat sore kemarin saya melalui perjalanan pulang kerja dengan sangat mencekam. Oh oke, mungkin lebay. Tapi beneran, asli. Sepanjang jalan tidak ada waktu untuk berimajinasi, saya hanya berdoa tidak henti-henti.
Jadi tiga hari terakhir ini Jogja sedang diberi hujan lebat setiap sore dan malam hari. Bikin sungai-sungai meluap, sehingga warga di sekitaran bantaran sungai harus mulai nyicil dievakuasi. Salah satu efek yang nyebelin adalah… air pam di rumah saya sempet mati setengah hari. Duhh… nasib kalo air beli.
Kantor saya di utara, rumah saya di selatan. Biasanya hujan di rumah saya ada delay-nya. Jadi saya sering beruntung, meninggalkan kantor yang akan turun hujan, tapi sampai rumah masih kering kerontang. Yes, bebas kehujanan. Barulah setengah jam kemudian hujan turun deras di rumah, sedangkan di kantor pasti sudah reda.
Tapi sore itu tidak. Sepanjang jalan saya kehujanan derassss sekaliiii… Sepertinya hujan turun rata derasnya mengguyur semua penjuru kota Jogja. Banyak jalanan tergenang air. Semua kendaraan berjalan pelan. Saya si anak motor pun bermantel basah dan berjalan super pelan. Read more