
Selesai lebaran, undangan nikah mulai berdatangan. Minggu ini nikahnya si A, minggu depan nikahnya si B. Siang kondangan nikahnya si C, malemnya kondangan nikahnya si D. Wah, musti dandan cantik nih.. *tebelin alis*
Ah, siapa bilang nikah itu enggak butuh modal. Jelas butuh banget. Kalaupun enggak pake resepsi pasti ngeluarin modal juga kan. Sekalipun resepsi sederhana, pasang tenda di depan rumah, jelas harus ada modalnya.
Sesudah nikah, para istri-istri itu memutuskan resign dari kantornya. Mau mengabdi pada anak dan suami, katanya. Sambil kerja di rumah, bikin bisnis sendiri, supaya ilmu enggak mati. Mau jadi mompreneurship, kata mereka.
Tapi, bikin bisnis itu pun butuh modal. Bisa aja sih, jadi reseller tanpa perlu nyetok barang. Tapi kalau mau maju, gantian harus kita dong yang jadi supplier. Nah, barangnya? Butuh modal kan?
Duh, menjalani hidup yang kian pelik ini memang butuh modal ya.
Kalau enggak ada modal, ya udah jalan di tempat aja. Masa ya enggak nikah-nikah karena enggak punya duit. Enggak berkembang karena enggak punya modal usaha.
Bisa sih, nabung selama sekian lama. Tapi kalau butuhnya sekarang? Mau kredit ke bank, biasanya kredit itu butuh jaminan, dan itu ribet banget deh kayaknya. Mau pinjem temen atau orangtua, enggak semua mau minjemin atau punya nominal yang kita butuhkan.
Aduh.. masalah kok kian pelik yah..
Di dunia perbankan ada yang namanya Kredit Tanpa Agunan atau KTA. Ini merupakan produk perbankan yang sangat memudahkan kita untuk memperoleh dana pinjaman. Sesuai dengan namanya, KTA diberikan oleh pihak bank tanpa syarat yang mewajibkan calon debitur untuk menyerahkan asetnya sebagai jaminan dan agunan dalam bentuk apapun. Baik itu surat-surat penting seperti surat rumah, BPKB ataupun barang berharga lainnya. Jadi, dana pinjaman bisa diperoleh tanpa harus menjadikan aset yang kita miliki sebagai jaminan untuk mendapatkan fasilitas kredit dana pinjaman yang kita perlukan saat ini.
Read more