Makan atau Minum Susu?

Makan atau Minum Susu

Biasanya anak yang susunya kenceng, makannya susah. Biasanyaaaa… Saya bilang gini karena beberapa anak saudara dan anak temen seperti itu.

Padahal, kebutuhan gizi anak itu kompleks banget dan enggak bisa dipenuhi hanya dengan minum bergelas-gelas susu. Meskipun katanya ada susu yang bisa menggantikan nutrisi sayur dan buah, tapi menurut saya, nutrisi sayur dan buah harus didapat dari sumber aslinya.

Tapi gimana dong… kalo anaknya aja susah makan. Maunya minum susu doang.

Duh.. bingung juga ya..

Read more

Terapi dan Stimulasi untuk Tumbuh Kembang Anak

Terapi dan Stimulasi untuk Tumbuh Kembang Anak

Saya yakin, semua ibu mempercayai bahwa anak adalah titipan Tuhan yang harus dijaga sepenuh hati. Bahkan sampai melepas anak untuk menikah pun, nurani ibu pasti akan terus menjaganya, memastikan dia bahagia dan baik-baik saja bersama keluarga barunya.

Apalagi kalau anak masih benar-benar usia kanak-kanak, pasti ibu akan memastikan semua kebutuhan pokok anaknya terpenuhi. Kerja pagi sampai sore, demi masa depannya yang lebih baik. Melepas karir impian, demi menemaninya sepanjang hari. Bangun pagi buta, demi menyiapkan makanan untuk menjamin asupan gizinya.

Tidak perlulah saya sebutkan satu per satu semua pengorbanan ibu. Karena bentuk pengorbanan setiap ibu pasti berbeda-beda, tapi tujuannya sama. Demi anaknya. Read more

Tangan Kanan atau Tangan Kiri?

Tangan Kanan atau Tangan Kiri?

Yuk, ngobrolin tangan.

Berawal dari saya mengamati Luna yang lagi hobi mewarnai pake spidol, dan dia pegang spidolnya dengan tangan kiri. Saya enggak kidal, jadi pas lihat dia mewarnai dengan tangan kiri, kok kayaknya susah ya.. Padahal sepertinya sih Luna asik-asik aja, toh dia bisa mewarnai dengan tangan kirinya dalam durasi yang lama. Berarti dia nyaman kan..

Hari lainnya pas Luna mewarnai lagi, dia pake tangan kanan. Dan tetep bisa mewarnai dengan lancar, enggak kaku. Hari esoknya lagi, dia mewarnai dengan tangan kiri.

Emang anak ini random maksimal. -___- Read more

Pekerjaan Rumah Tangga untuk Anak 2-3 Tahun

Pekerjaan Rumah Tangga untuk Anak 2-3 Tahun

Mari memberdayakan anak! *lalu digetok sama komnas ham perlindungan anak*

Saat anak memasuki usia 2 tahunan, selamat datang dalam “zona egois” dan “zona sok bisa”. Anak sudah tahu bahwa wanita cantik dan lemah lembut itu adalah ibunya, jadi ketika ibunya sedang menggendong bayi lain atau membantu anak kecil lain, bahkan cuma ngobrol bentarrr.. sama anak lain, dia akan protes dan memeluk ibunya erat-erat. “Ini ibuku!”

Selain itu dia juga merasa sok bisa melakukan segala hal, dari yang remeh temeh sampai yang berbahaya. Misal membuka kaitan gorden, atau.. menggunting sendiri bungkus snacknya. Sering kali ini menyenangkan, karena artinya anak sudah besar, sudah mandiri, dan pelan-pelan bisa kita latih untuk memutuskan keinginannya sendiri.

Tapiiii… di saat genting, buru-buru, dan biasanya itu pagi hari. Semuanya yang “sok bisa” itu ngrepotin.

“Udah, ibuk aja biar cepet.”

“Na ajaaa!!”

*lalu nunggu setahun di depan kamar mandi, sampai dia bisa nglepas kancing bajunya sendiri*

Read more

Saya Sedang Melihat Tuhan

Saya Sedang Melihat Tuhan

Ada yang pernah melihat Tuhan? Berarti kalian membaca tulisan ini dari surga.

Kalian pengin melihat Tuhan? Dipeluk dan curhat sama Dia secara langsung sepertinya nyaman sekali ya..

Coba tarik napas dalam-dalam, berhenti sejenak dari segala rutinitas pekerjaan dan keribetan hidup. Tuhan itu sangat dekat, Tuhan ada di sekitar kita, dan Tuhan bisa dalam wujud apa saja.

Read more

Rumus Memprediksi Tinggi Badan Anak

Rumus Memprediksi Tinggi Badan Anak

Kepikiran nulis ini gara-gara satu film Indonesia yang lagi tayang di bioskop, “Raksasa Dari Jogja”. Film ini berawal dari sebuah novel karya Dwitasari, yang sebelumnya diterbitkan oleh Plot Point, tapi sekarang sudah diambil alih oleh Bentang Pustaka.

Sedikit spoiler ceritanya, yaitu tentang seorang cewek Jakarta yang nglanjutin sekolah di Jogja, trus ketemu sama cowok yang tinggi banget, dan kemudian diberi julukan raksasa. Yaiyalah dibilang raksasa, apalagi kalo ceweknya itu imut, kecil begitu.

Oke skip tentang filmnya, mendingan pada nonton aja di bioskop. Wajib di bioskop lo ya.. Bukan nunggu tayang di TV. Nyumbang pemasukanlah, buat perfilman Indonesia. Gimana perfilman Indonesia mau maju coba, kalo kita-kitanya lebih milih nonton film barat, padahal film Indonesia banyak yang bagus-bagus.

Malah kemana-mana. -____- Lanjut ke intinya ya..

Read more

Jangan Lakukan Ini Ketika Menjenguk Bayi Baru Lahir

Jangan Lakukan Ini Ketika Menjenguk Bayi Baru Lahir

Nengokin bayi itu selalu menyenangkan. Dan lihat bayi kecil, mungil, bikin saya jadi kepengin punya anak lagi. Tapi kalo Luna ditanya, “Luna mau punya adik enggak?” Dijawab dengan tegas, “Mau.”

Tapi aku tauuu itu cuma tipu-tipu. Besok kalo ditanya dia jawabnya “Enggak mauu..”

-_____-

Bulan Maret ini saya lagi hobi nengokin bayi. Tetangga ada beberapa yang lahiran, ditambah saudara sepupu juga barusan punya anak.

Aakk… jadi makin pengin punya bayi lagi. >.< *abaikan*

Eh, nengokin bayi itu ada aturan yang berlaku loh. Enggak ucluk-ucluk dateng, cipika-cipiki sama ibunya, kasih kado, dan chit chat tentang proses kelahirannya, juga tentang bayinya.

Tanpa kita sadari, saat nengokin bayi, kita melakukan kesalahan-kesalahan. Dan enggak dikit, kesalahan itu selain bikin hati si ibu terluka, atau sedihnya bikin si bayi jadi sakit. Contohnya nih ya…. Read more

Drama Menitipkan Anak ke Orangtua

Drama Menitipkan Anak ke Orangtua

Nitipin anak ke orangtua, selalu menyisakan drama tersendiri. Drama yang bikin emaknya pusing, gregetan, sampai ketawa ngekek. Apalagi kami enggak tinggal serumah sama ortu dan sehari-hari Luna selalu di daycare, jadi emang dia lebih terbiasa di sana ketimbang di rumah kakung-utinya.

Pokoknya, kalau saya nitipin anak ke ortu, siap-siap ditelpon atau dilaporin. Entah Luna enggak mau mimik susu dan cranky berat, atau enggak mau bobok siang dan enggak mau mandi kalau enggak dimandiin di dalam bak mesin cuci. Lol

Baca juga: Saat Tarus Tinggal dengan Orangtua/Mertua

Tapi yang namanya eyang yahh… dititipin cucu itu selalu bahagia. Enggak ketemu tiap hari, trus ditengok sama cucunya yang lucu, dan tiba-tiba kita bilang, “nitip anakku bentar ya.. aku mau pergi.” Kemungkinan besar pasti tidak ada penolakan. Karena kata mereka, njagain cucu itu kegiatan yang nyenengin. Mau anak kita lagi aktif-aktifnya, tapi mereka pasti selalu menjaganya dengan tersenyum bahagia.

Waaa… Mama, Ibu, makasihh…

Read more

Jangan Katakan Ini ke Ibu dengan Anak Berbadan Kecil

Jangan Katakan Ini ke Ibu dengan Anak Berbadan Kecil

Berbahagialah kalian yang punya anak gemuk, chubby, dan masuk kategori menggemaskan. Lalu kalian bisa dengan bangga mengklaim bahwa anakku bayi sehat dan menuliskan berat bayi itu di sosial media setiap bulannya. Atau foto-foto bahagia saat anak sedang makan dan lalu komentar, “Oh.. anaknya susah makan sayur ya? Anakku ni makan nggak berhenti-berhenti.. Abis makan nasi sop, trus minta ngemil bolu kukus.”

Selamat ya sist… Cuma bisa menahan iri hati di sini. Kapann… aku bisa posting foto-foto bayi montok yang makan terus tiada henti.

Trus kalian salah? ENGGAKK… Lagipula itu kan akun sosmed kalian. Kami aja yang doyan baperan. Paling kalau lihat langsung skip, scroll cepet ke bawah. Dan kami cuma mau ngucapin selamat, karena berat badan anaknya bisa dibanggakan. Dan turut mendoakan, semoga dengan rajinnya kalian memposting foto menggemaskan anak kalian di sosmed, nantinya akan ada agensi iklan yang tertarik untuk menjadikan bayi kalian sebagai talentnya.

Read more

Memilih Buku Anak

Memilih Buku Anak

Warbiyasak! Tepuk tangan.

Saya yaa.. sesuka-sukanya baca buku, sepengin-penginnya anak ikutan demen sama buku, tapi enggak punya pos untuk belanja buku tiap bulannya. *Langsung gagal mengklaim diri sebagai book enthusiast.*

Soalnyaaa… kadang duit buat beli buku bisa dipake buat traveling atau beli baju. Apalagi bentar lagi Paskah tuh.. Masa 3 hari berturut-turut ke gereja bajunya itu-itu aja. Brb, berarti harus beli 3 baju dikali 3 orang. Bonus mana bonus, kapan turunnya. >.< Read more