Kangen Peterpan?

Yes! I’m one of Peterpan’s Fan!

Meski tidak tergabung dalam fansclub Sahabat Peterpan, tapi sebut saja saya ini fans-nya Peterpan a.k.a Noah. Sejak pertama muncul, saya tidak pernah melewatkan untuk membeli kasetnya. Begitu pula saat bukunya terbit. Buku berjudul Kisah Lainnya yang sudah saya dengar gaung promosinya, langsung saja saya buru di Gramedia.

Kisah Lainnya diterbitkan oleh Penerbit KPG dan ditulis oleh para personil Peterpan, yaitu Ariel, Uki, Lukman, Reza, dan David. Buku ini mengisahkan perjalanan mereka di tahun 2010-2012, tahun di saat mereka menghilang dari blantika permusikan. Meski sebenarnya tidak hanya di range tahun itu saja sih, karena mereka juga sedikit flash back tentang bagaimana mereka dulu bisa bertemu dan bagaimana perjuangan mereka meniti karir di permusikan Indonesia.

Shocking moment di tahun 2010 yang menimpa Peterpan terutama Ariel, saya rasa semua orang sudah tahu. Tahun itulah yang pada akhirnya menjadi titik tolak hidup Ariel, yang kemudian berimbas sangat besar pada perjalanan karir personil Peterpan, serta kru-kru di balik layar Peterpan. Di sinilah inti cerita yang ingin dikisahkan oleh mereka. Sebenarnya, selama dua tahun ini mereka semua ke mana sih? Bagaimana mereka menghidupi keluarganya, kalau ladang pangan mereka terpaksa vakum? Nah, semua jawabannya ada di sini. Read more

Kakiku Sayang, Kakiku Malang

Petang ini, di penghujung bulan Agustus, terjadi sebuah tragedi yang menyakitkan. Benar. Sakit. Sampai-sampai membuat saya susah menapakkan kaki kiri untuk berjalan.

Ya. Saya jatuh dari motor. Sebuah kecelakaan tunggal yang membuat saya menggelepar di pinggir jalan dengan kaki kiri ketibanan badan motor.

Ahh… Apes memang.

Baru 1 minggu ini saya aktif sebagai pengendara motor matic. Sebelumnya, ya kadang-kadang saja saya pakai motor jenis itu. Tapi setelah menikah, saya naksir motor suami, jadi saya sabotase motor aitakatta itu untuk aktivitas saya sehari-hari.

Mungkin karena baru adaptasi, apalagi dengan remnya, maka terjadilah tragedi ini.

Read more

Fighting!

Lama enggak update cerita yah..

Maklum, sudah jadi istri.

Keseharian saya sekarang diwarnai dengan aktivitas: bangun tidur – saat teduh bentar – cuci piring – bersih2 rumah – siapin sarapan – siapin bekal maksi saya & suami – siap2 kerja – capcus utk ngantor – pulang ke rumah – cuci piring (again) – masak buat makan malam & besok makan siang – makan malam – istirahat – pillow talk with hubbie sampai ketiduran.

Asik loh menikah itu…. Hidup kami jadi lebih teratur dan sehat. Terbukti dengan berat badan kami yang naik.

Kalau suami sih seneng-seneng aja. Saya yang mulai cenut-cenut, untuk nguranginnya lagi.

Yah… cek-cok ini-itu sih ada. Enggak banyak sih… Tergantung siklusnya. Maksud saya, siklus haid saya. Hahaha….  Read more

#Part5: Rasanya itu?

Rasanya mau menikah itu… Excited! Ya awalnya. Lalu ketika mendekati hari H-nya? Stresful! Serius.

Begini euforia emosi ketika saya (dan mungkin juga kalian nanti), akan menikah:

#1. Bahagia sangat, ketika impian menikah dengan orang yang dicintai, akhirnya direstui oleh orangtua dengan ikatan pernikahan yang sah.

#2. Ribet, saat harus mengurusi semua berkas-berkas administrasinya. Saya jadi rajin bangun pagi untuk pergi ke rumah Pak RT, Pak RW, Pak Dukuh, Kantor Kecamatan, Kelurahan, dan Gereja.

#3. Work out, rajin ngegym setiap sore, setelah tahu bahwa badan ini semakin melar. Saya enggak ingin, kebaya yang saya buat berakhir sia-sia di badan saya. Jadi olahraga ekstra itu jalan keluarnya. Read more

Sukseskan Program Magang Yuk!

Sekarang ini,  Magang atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) sudah jadi syarat wajib bagi kebanyakan universitas atau sekolah menengah kejuruan. Kalau dulu setelah bikin TA atau Skripsi, langsung selesai dan lulus. Sekarang ini, itu aja enggak cukup. Mahasiswa atau murid diwajibkan untuk magang / PKL di sebuah perusahaan yang sesuai dengan program studinya.

Bagi yang belajar tentang jurnalistik, ya praktek kerja di surat kabar, majalah, atau perusahaan yang punya majalah (internal) di dalamnya. Bagi yang belajar tentang ekonomi marketing, ya praktek kerja di bidang marketing atau sales. Bagi yang belajar tentang desain grafis, ya praktek kerja di perusahaan yang ada divisi desain grafisnya.

Lalu siapa yang mencari perusahaan untuk tempat magang itu?

Tiap sekolah atau universitas pasti beda-beda. Ada yang dicarikan oleh sekolah/universitasnya, ada pula yang mencari sendiri. Kalau pengalaman saya dulu, semua program magang saya urus sendiri. Mulai dari hunting perusahaan, bikin proposal, sampai lobbying. Pokoknya, kampus tinggal terima beres laporan magang saya. Capek sih, tapi seru loh.. Akhirnya saya menyadari, bahwa di proses inilah tingkat kedewasaan kita dalam bekerja diasah.

Tapi, kali ini saya enggak mau membahas tentang hunting perusahaan untuk magang. Melainkan, bagaimana attitude yang baik selama kita magang. Semua ditulis berdasarkan pengalaman saya magang dan ketika menghandle anak magang di kantor. Read more

#Part4: Am I The Right Woman?

Kata teman-teman yang sudah menikah, “Menikah itu enggak enak. Tapi enak banget.”

Nah lo! Apa maksudnya coba.

Berhubung satu bulan lagi saya akan menikah, jadi kekhawatiran saya tentang pernikahan itu cukup mengusik. Damn! Ternyata benar kata orang-orang itu. Bahwa ketika detik-detik akan menikah, hati kecilmu akan terusik.

Tapi bedanya, saya tidak bertanya-tanya, “Is he the right guy for me?” Melainkan, “Am I the right woman for him and for our children?” Read more

#Part3: Fun(ny) Click!

Prepare for the wedding day is…. really something. Sesuatuh beud.Many things to do, many things to think. Bikin sering pikun berat untuk hal-hal kecil.So, memopad di BB jadi sahabat untuk mencatat hal-hal yang tiba-tiba keinget pas lagi beraktivitas lain. Supaya enggak kelupaan.

Satu hal yang enggak lupa kami persiapkan adalah… Foto pre-wedding! Yey!!

Dasarnya saya suka difoto dan pacar saya anti foto box yang njepret sendiri pake kaki. Jadinya, kami menggunakan jasa kebaikan sahabat kami, Mas Beni untuk mengabadikan foto pre-wedding ini.

Inilah beberapa hasil fotonya yang belum diretouch oleh sang fotografer. Ya.. saya hanya menambahi list nama kami saja sih.. Foto-foto ini, saya comot langsung dari komputer sang mas fotografer. Hihihi.. kalau pakai jasa pemotretan bukan sahabat, pasti enggak boleh ya.. That what friends are for! Read more

Di mana kamu Mbak Femi?

Mohon doa untuk keselamatan seluruh penumpang pesawat Sukhoi yang hilang kontak di Bogor. Salah satu penumpang dikabarkan, FEMI.

Pesan singkat itu masuk di ponsel saya, saat baru saja badan ini rebah di kasur.

FEMI. Ini Femi Adi Soempeno yang saya kenal itu?

Mbak Femi – begitu saya memanggilnya, kakak angkatan saya di kampus, penulis produktif di penerbit tempat saya bekerja, dan yang saat ini bekerja sebagai wartawan Bloomberg.

Ingatan saya akan dia kembali pada dua tahun silam, saat dia – yang seorang yatim piatu, harus opname di rumah sakit karena sakit tipus. Saat itu Mbak Femi masih bekerja sebagai wartawan tabloid Kontan di Jakarta, dan ketika dokter berkata bahwa dia harus segera opname, dia menolak. Alasannya, mau opname asal di Jogja, kota yang hangat, sehangat sahabat-sahabatnya akan merangkulnya.

Read more

Sudahkah Membaca Buku Hari Ini?

Hari ini, 23 April 2012 adalah Hari Buku & Hak Cipta Sedunia. Di aneka jejaring sosial, banyak yang menulis “Selamat Hari Buku” dalam berbagai versi. Tetapi, pertanyaan besar dalam benak saya muncul. “Benarkah kita telah rajin membaca buku?” Bukan sekadar buku handout sekolah/kuliah yang memang wajib kita baca. Bukan sekadar membaca flyer yang  berisi iklan-iklan aneka produk fashion, elektronik, ataupun gadget. Dan bukan pula sekadar membaca kolom baris iklan di surat kabar untuk mencari mobil dijual, rumah dikontrakkan, dan lowongan pekerjaan.

Satu minggu yang lalu saya sempat mengobrol (tidak banyak) dengan beberapa personil inti sebuah EO Pameran Buku. Sedikit bocoran, di tahun 2012 ini mereka memutuskan untuk cuti sejenak dari aktivitas pameran buku di seluruh Indonesia. Alasannya? Beberapa event pameran buku terakhir ini sangat sepi pengunjung dan omzet yang didapatkan pun tidak banyak. Sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, sebuah gedung expo di Yogyakarta membocorkan grafik pengunjung di berbagai event yang diselenggarakan di sana, nama “Pameran Buku” pun tidak ada di list 10 besar di sana. Di peringkat satu, bertengger pameran komputer & gadget. Dan di peringkat dua, duduk dengan manisnya si pameran fashion & lifestyle.

Sungguh, sangat, amat, MENYEDIHKAN. Read more

#Part2: Forget the Past dan Ready for the Future

Mama sekarang sedang hobi bersih-bersih. Setiap sudut rumah, tidak ada yang luput dari aksi bersih-bersihnya. Kalau boleh dapat penghargaan dari Gubernur, layaklah mama dapat penghargaan Adipura. Mulai dari batas ujung depan halaman rumah, sampai ke ujung belakang garasi. Mulai dari setiap kamar di lantai bawah, sampai ke langit-langit di lantai atas. Kamar saya yang penuh barang-barang (yang menurutnya tidak berguna), juga ikut kena sidak. Beliau merapikan semua buku-buku saya. Perlengkapan make-up. Sampai tumpukan kertas-kertas di laci meja.

“Rumah kita mau kedatangan tamu banyak. Jadi harus bersih semuanya,” begitu kata mama. Read more