10 Ide Kencan Ayah dan Anak

10 Ide Kencan Ayah dan Anak

Suatu hari, pagi saat saya baru saja sampai kantor, suami saya kirim whatsapp dan bilang yang intinya adalah Luna hari itu enggak masuk daycare. Dia juga lagi enggak ada pekerjaan yang dikejar deadline, jadi mau ngajak Luna pergi berdua seharian. Mereka mau berenang berdua.

Wuaa.. mau juga. *brb lalu ijin kerja setengah hari* *tapi boong*

Awalnya saya mikir, seriusan ini? Ngajak anak usia 2,5 tahun jalan berdua itu enggak segampang anak 6 tahun loh. Mereka masih sok bisa, padahal enggak bisa. Jalan bertiga aja kadang suka kerepotan sendiri, apalagi jalan cuma berdua. Tapi suami saya menenangkan dengan bilang, Luna mah sekarang udah gampang anaknya, enggak gampang cranky juga kalo diajak ke tempat-tempat baru atau ketemu orang baru.

Yasudh.. Sok, silakan. Dan sementara saya mendekam di gedung kantor, mereka berdua asyik main otok (istilah Luna yang artinya perosotan) setinggi 5 meter, berkali-kali. Cuma bisa manyun aja dikirimin fotonya.
Read more

When My Parents Tell Me About Money

 photo ferris wheel quote_zpsbkpcm8rf.jpg

Semua kebiasaan kita, pasti ada kebiasaan orangtua di dalamnya. Bahkan pemilihan merk produk-produk rumah tangga, secara enggak sadar saya pilih yang biasa dibeli mama saya.

Semua karakter kita, pasti ada karakter orangtua di dalamnya. Jadi tiap saya curhat ke Si Bapak, tentang mama yang kadang ngeselin, dia cuma bilang, “Lha kamu itu ya kayak gitu sifatnya. Persis!”

Trus cuma bisa cengengesan. Kalo gitu, berarti saya kesel sama diri sendiri dong. :)))))

Termasuk urusan finansial, saya belajar banyak banget dari orangtua saya. Dari Bapak yang gigih dan pekerja keras, dan dari Mama yang sederhana, hemat, dan pintar atur keuangan.

Melihat saya yang boros dan suka belanja, enggak heran kalau Mama dan Bapak khawatir luar biasa. Gaji pertama dipake foya-foya, traveling ke sana-kemari, beli baju, tas, dan sepatu ter-heitz. Pernah saking khawatirnya, Mama dulu minta saya print buku tabungan, buat cek keuangan saya. :))))

Dan setelah saya menikah, sekalipun mama sudah tidak terlalu cerewet lagi urusan keuangan, tapi mama tetap mewanti-wanti saya untuk mengatur keuangan rumah tangga sebaik mungkin. Sudah punya suami, sudah punya anak, sudah punya keluarga yang lebih besar lagi, sudah punya tetangga yang biaya sosialisasinya lumayan, dan sudah punya tanggung jawab yang lebih besar lagi. Read more

Jangan Panggil Saya Bunda

IMG_20131130_114317Geng pumping kantor saya beranggotakan 3 orang; saya, Dila, dan Ani. Kami pumping di mushola kantor 2x, jam 11 dan 14.30. Di luar jam2 crowded orang sholat.

Enggak seru kalo selama pumping kami cuma diem2an. Dan kalo udah begitu, pasti salah satu dari kami akan berceletuk, “Ada cerita apa nih?”, “Ayo dong kalian cerita sesuatu.”

Cerita2 Geng Pumping memang selalu beragam. Mulai dari obrolan absurd, enggak penting, curhatan, gosip, tapi enggak dikit juga yang infomatif-inspiratif.

Nah kalo siang ini, pembicaraan kami agak enggak penting. Yaitu tentang panggilan orangtua oleh anak.

Saya manggil orangtua saya, Mama dan Bapak. Tapi saya mau membahasakan Luna untuk manggil kami orangtuanya, Ibuk dan Bapak. Alasannya, karena enggak mau ikut-ikut tren manggil Ayah-Bunda (bahasa kerennya, anti-mainstream #halah!), dan enggak mau terlalu kekotaan, manggil Papa-Mama. Apalagi keminggris, Mommy-Daddy. Kami cuma keluarga kecil yang tinggal di desa dan meniti karir di kota. #oposih? Read more