Minum Susu Hamil atau Blackmores Pregnancy?

Minum Susu Hamil atau Blackmores Pregnancy?
Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan pengalaman saya pribadi atas dasar konsultasi dengan dokter kandungan. Tidak bermaksud mengajak ibu-ibu hamil lain untuk melakukan hal yang sama. Jadi, konsultasikan dahulu setiap keputusan kita ke dokter atau bidan masing-masing, ya..

Pertama kali saya hamil adalah di tahun 2013. Persis sepuluh tahun yang lalu. Saat itu, saya masih menggunakan hape Blackberry. Tinggal di rumah yang akses internet masih terbatas. Pakai internet aktif cuma di kantor saja. Akses internet di BB cuma dipakai komunikasi aja, BBM atau Whatsapp.

Tidak ada aplikasi kehamilan. Sosial media cuma Facebook yang isinya teman-teman berbagi foto kebahagiaannya. Tidak ada sama sekali bagi-bagi edukasi tentang kehamilan. Satu-satunya yang bisa saya akses untuk mendapatkan informasi perihal kehamilan ya cuma forum ibu hamil. Saya lupa namanya. Tapi itu saya buka sesekali aja, di kantor. Read more

Ingredients Skincare yang Sebaiknya Dihindari Ibu Hamil

Ingredients Skincare yang Sebaiknya Dihindari Ibu Hamil

Setelah hampir sepuluh tahun, saya kembali diberi kesempatan untuk jadi orang tua baru. Lebih tepatnya orang tua baru rasa lama. Sudah lupa rasanya hamil itu gimana dan apa aja do and dont’s-nya. Saya dipaksa untuk belajar kembali, termasuk urusan per-skincare-an.

Sepuluh tahun yang lalu, saat hamil anak pertama, saya enggak sebegitunya rajin skincare-an. Cuma pakai moisturizer sebelum pakai bedak, lalu sudah tancap berangkat kerja. Semenjak anak lepas balita, mulai lebih aware pakai toner, serum, day cream / night cream, sunscreen, BB cream, dan sebagainya. Meski sebenernya masuk ke kategori minimalist skincare routine karena enggak sampai berlayer-layer, tapi penting juga lho merawat kulit wajah dengan skincare. Read more

Melepas Gelar Batita

Melepas Gelar Batita

Saya sudah tidak punya anak batita lagi. Tepat di hari ini, si mantan batita itu sudah berusia 3 tahun. Dia sudah bisa ngeyel, keras kepala, jago dealing dan lobbying untuk mendapatkan keinginannya, dan sudah jago acting dengan air mata buayanya.

Siapa sih yang menyadari bahwa tiba-tiba dia gede begini. Kayaknya baru kemarin ngeden-ngeden di rumah sakit, sekarang udah ceriwis. Dan yang paling keliatan adalah ketika melihat-lihat album fotonya, dulu dia berambut cepak pendek kayak anak cowok, sekarang panjang lurus berponi. Kalau ganjennya kumat, minta dikucir dua serta sesekali minjem rol rambut ibuknya.

Dulu tidak pernah terbayang bakal punya anak cewek yang secentil ini. Jujur saja, saya mengharapkan anak laki-laki sebagai anak pertama. Tapi Tuhan berkehendak lain, dan saya juga belum kenalan sama kalender cina yang konon katanya manjur itu. Besok kalau sudah program anak kedua, akan saya buktikan kemanjurannya yaa..

Read more

Feeling Ibu Tidak Pernah Salah

fbfad52009ba8896359d6a9213a92baa

Satu setengah bulan lagi, Lunski ultah ke-2. Berarti sudah sekitar 3 tahun yang lalu saya menjalani proses kehamilannya. Rasanya ituu… Jadi pingin hamil lagi. *eh, enggak dulu dink*

Saya hamil tiga bulan setelah menikah. Jelas seneng, excited, dan enggak sabar menanti kelahirannya. Untungnya, Lunski bukan bayi yang rewel saat di kandungan. Jadi trimester pertama bisa terlewati tanpa tantangan yang biasanya dialami bumil-bumil.

Saya enggak anti masuk dapur. Saya jarangggg bangetttt morning sickness. Kalaupun muntah, biasanya itu kalau abis perjalanan jauh. Saya juga enggak pilih-pilih makanan, semuanya dilahap sampai ludes.

Tapiii.. sebanyak apapun saya makan, berat badan saya naiknya enggak signifikan banget. Sampai melahirkan, bb saya cuma naik 8 kilo. Trus yang dimakan lari kemana dong? Ke Lunski. Hahaha.. Makanya, bb Lunski saat di perut naiknya selalu ajaib. Seharusnya baru 1,3 kilo, eh dia udah 1,5 kilo. Seharusnya baru 1,7 kilo, eh dia udah 2 kilo.

Kayaknya cuma kelebihan 2-3 ons ya.. Tapi ternyata itu ngefek banget buat janin ya.. Akhirnya di kehamilan ke 34 minggu, saya disuruh diet. :(((

Enggak hamil aja males banget diet, apalagi pas hamil. Yaoloh, diet saat hamil itu menyiksa!

Read more

Semangat NgASI, Bunda!

Breastmilk vs Formula Nutrition
Breastmilk vs Formula Nutrition

Malam itu, bb saya berdenting, ada notifikasi message FB masuk. Sebuah pesan dari teman kuliah saya yang sekarang sedang hamil 8 bulan dan galau dengan proses kelahirannya besok. Tapi kali ini dia tidak menanyakan tentang proses kelahiran, melainkan menyusui. Satu hal yang sering banget kita lupakan karena sudah terlalu bahagia dengan berita kehamilan dan terlalu sibuk menyiapkan pernak-pernik untuk menyambut kelahirannya besok. Dan hal ini pula, sedikit saya lupakan ketika hamil Luna dulu.

Sekalipun saya ini anak ASI juga (18 bulan ASI full), tapi kesadaran saya untuk menyusui bukan datang dari orangtua melainkan dari dokter bedah. Iya, jadi di usia 20 tahun dulu saya kena Fam, sejenis tumor jinak di dalam payudara. Akhirnya, dioperasilah PD kanan saya untuk diambil benjolan Fam-nya. Setahun berlalu, dan benjolan itu muncul lagi di PD kiri. Ya Tuhan, saat itu saya takut dan sedih banget. Mana waktu itu barusan putus sama mantan pacar, jadi makin berasa terpuruk karena tidak ada yang mendampingi saya menghadapi cobaan ini. Saya takut setelah dioperasi bakal muncul lagi yang lainnya di semua PD saya, terus ini akan merembet ke kanker. Huaaa….

Tapi waktu itu dokter bedah saya bilang gini, “Ini memang sebaiknya diambil, tapi enggak usah buru-buru. Kalaupun diambil juga enggak akan menjamin besok kamu enggak kena lgi. Karena ini muncul akibat hormon yang berlebih. Solusinya, pola makanmu diatur, jangan makan yang berlemak seperti tart yang penuh whipped cream, makanan instan, juga makanan ber-MSG. Dan satu lagi, segeralah menikah lalu hamil dan anak sudah lahir wajib disusui dengan maksimal.” Read more

The Art of (wanna be) Mother

Hope and pray. Itu yang sering diucapkan dokter saya selama kehamilan anak pertama ini. Setelah dibuat nangis oleh 2 dokter lain, akhirnya pilihan saya jatuh kepada dokter ini, dr. Danny Wiguna dari RS Panti Rapih (RSPR).

Kebetulan banget, saya emang ngerasa nyaman dengan rumah sakit langganan keluarga ini, tempat saya dan suami dulu dilahirkan, dan katanya… rumah sakit sayang ibu-anak. So, meski sebelumnya sempet cek-ricek rumah sakit lain, tetep ujung-ujungnya balik juga ke rumah sakit ini.

Tapi sejak awal kontrol kehamilan, saya enggak pernah kontrol di rumah sakit ini. Bukan kenapa-napa, mahalnya itu bo.. Bisa 3x lipat daripada saya priksa di klinik dokternya langsung. Jadi mumpung searah sama jalan pulang, saya selalu kontrol di tempat praktik dr. Danny di Apotek Dina Farma Jl. Godean. Di rumah sakit, saya cuma ambil kelas senam hamil dan hypnobirthing. Itung-itung bekal buat kelancaran lahiran normal.

Saya bersyukur, karena sejak awal hamil, anak ini enggak rewel. Saya enggak sempet mengalami morning sickness yang parah. Muntah-muntah bisa diitung pake 5 jari. Makannya lancar banget. Dan enggak ada ngidam aneh-aneh. Nyaman banget pokoknya.

Sampe di trimester ketiga, satu per satu kabar tidak mengenakkan datang dan bikin pikiran. Read more

Ibu Hamil Favorit

Kesuksesan seorang istri tidak pernah lepas dari peran suami yang senantiasa mendukungnya.

Dokter kandungan saya, dr. Danny Wiguna bilang, “Besok tanggal 21 April, ikutan Lomba Ibu Hamil Sehat dan Cerdas ya di Panti Rapih.” Lalu, dengan semangat ’45 berangkatlah kami ke RS Panti Rapih. Yah.. itung-itung iseng berhadiah, kalau menang ya syukur.. kalo enggak ya bisa buat nambah pengalaman dan pengetahuan.

Berbekal kartu KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang didapat gratis di Puskesmas, KTP, dan biaya pendaftaran Rp30.000. Saya dapet goodie bag dari Prenagen dan saya siap untuk berlaga di ajang pemilihan Ibu Hamil Sehat dan Cerdas 2013. Hohoho….

Ketika masuk ke lti.3 tempat berlangsungnya lomba, saya langsung antri untuk diperiksa oleh seorang bidan. Uhmm.. ini kedua kalinya saya diperiksa bidan, yang pertama di Puskesmas. Alibi doang sih, karna saya cuma pingin dapet gratisan kartu KIA-nya. Hihihi… Dan jujur aja—entah karna saya saat itu sedang dalam kondisi fit atau tidak—diperiksa sama bidan Panti Rapih sentuhan dan tekanan tangannya lebih soft ketimbang bidan Puskesmas, jadi perut saya enggak sakit. Read more

Happy Pregnancy

Menjalani proses kehamilan itu sangat menyenangkan.

Mengetahui perkembangan janin dari minggu ke minggu. Merasakan perubahan tubuh (sekecil apapun), bikin saya takjub sama karya Tuhan. Dulu cuma titik kecil, lalu suara detak jantung terdengar keras, lalu anatomi tubuhnya mulai berkembang lengkap, dan sekarang tendangan serta tonjokan yang semakin keras sering bikin saya kaget dan merasa sakit kecil di perut.

Tapi, semuanya itu harus dinikmati. Bukankah ini seninya hamil? 😉

Kebetulan, saya bukan ibu hamil yang hobi memanfaatkan kondisi hamil ini. Minta selalu dianterin karena hamil. Minta dibeliin ini-itu karena hamil. Minta selalu dipahami karena hormon psikis hamil, dll. Untunglah banget, saya tidak mengalami semua itu. Jadi si bapak lebay itu juga seneng-seneng aja, karena si emak ganjen ini enggak ngidam dan ngrengek abis minta dibeliin ini-itu.

Paling si bapak lebay ini bingung abis, saat saya tiba-tiba nangis saat kangen mama di rumah atau nangis saat ngelus-elus perut dan ngobrol sama si baby ini. Hehehe…. Read more