Siang itu, saya dan sahabat lama makan siang bersama. Kami membicarakan banyak hal, mulai dari pekerjaan yang lagi hectic-hecticnya, rencana-rencana masa depan, sampai tentang keluarga.
Tiba-tiba saya terlempar ke masa lalu, saat kami masih bisa janjian keluar tanpa terikat pekerjaan atau digondeli anak dan pasangan. Saat pembicaraan kami masih seputar naksir si anu, si itu, ngambek karena dia begini, begitu, dan pulang tengah malem padahal besok masih harus kuliah tapi ternyata kami masih tetap prima.