Waa.. Saya punya utang cerita sama pembaca blog ini. Rencana ngeblog sih ada, ide ngeblog jelas udah ketancep di otak. Tapi apa daya, punya anak bayi itu rempong ya cyin.. Me time bakal berkurang. Dan giliran anak udah tidur, enggak serta merta saya bisa istirahat atau melakukan hobi, melainkan bersih-bersih rumah yang berantakan. *lap kringet*
Oke, satu-satu…
Di tengah kehectican jadi ibu, 24 April lalu, saya menyempatkan diri untuk berbagi bersama anak-anak lain melalui Kelas Inspirasi Yogyakarta #2.
Kan, ngajarnya di jam-jam kerja, jadi Luna pasti enggak bakal “kehilangan” saya dong… Itu pemikiran saya awal, saat ingin menjajal pengalaman baru. Tapi ternyata, ngajar sehari di Kelas Inspirasi itu butuh persiapan berhari-hari!
Berawal, saya harus meninggalkan Luna dan suami, berduaan doang di rumah, dan di hari Sabtu, untuk briefing sama teman-teman kelompok. Lalu, meninggalkan mereka berdua lagi di hari Minggu, karena saya harus survey SD Banyurejo, sekaligus rapat (lagi) sama teman-teman kelompok.
Lengkap, weekend saya yang biasanya full seharian sama Luna, jadi berkurang karena harus menyiapkan Kelas Inspirasi.
Untung, suami enggak jadi ikutan daftar Kelas Inspirasi Yogyakarta #2 kali itu. Padahal saya udah ngajakin untuk ikutan. Coba kalo dia ikut dan lolos, siapa dong yang jagain Luna?
Trus, beberapa minggu sebelumnya, saya masih harus memikirkan, gimana sih cara njelasin anak-anak ini tentang profesi Editor. Untungnya, Bentang Pustaka punya video lucu tentang proses naskah bisa menjadi buku dan dibaca semua orang. Tapi masak, ya cuma nonton video itu doang sih..
Read more