Manfaat Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros

Manfaat Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros

Semenjak memutuskan untuk jadi pekerja lepas, saya punya tantangan dengan penghasilan bulanan. Sebelumnya, saya tinggal terima jadi selalu terima gaji yang nominalnya tetap. Mau kerjanya santai atau keras, nominalnya selalu segitu. Tetapi, sekarang penghasilan saya tergantung dengan seberapa keras saya bekerja.

Jujur aja, agak khawatir sih. Karena udah terbiasa santai, takutnya pengeluaran saya lebih besar ketimbang pemasukan. Takut keuangan rumah tangga boncos. Read more

When My Parents Tell Me About Money

 photo ferris wheel quote_zpsbkpcm8rf.jpg

Semua kebiasaan kita, pasti ada kebiasaan orangtua di dalamnya. Bahkan pemilihan merk produk-produk rumah tangga, secara enggak sadar saya pilih yang biasa dibeli mama saya.

Semua karakter kita, pasti ada karakter orangtua di dalamnya. Jadi tiap saya curhat ke Si Bapak, tentang mama yang kadang ngeselin, dia cuma bilang, “Lha kamu itu ya kayak gitu sifatnya. Persis!”

Trus cuma bisa cengengesan. Kalo gitu, berarti saya kesel sama diri sendiri dong. :)))))

Termasuk urusan finansial, saya belajar banyak banget dari orangtua saya. Dari Bapak yang gigih dan pekerja keras, dan dari Mama yang sederhana, hemat, dan pintar atur keuangan.

Melihat saya yang boros dan suka belanja, enggak heran kalau Mama dan Bapak khawatir luar biasa. Gaji pertama dipake foya-foya, traveling ke sana-kemari, beli baju, tas, dan sepatu ter-heitz. Pernah saking khawatirnya, Mama dulu minta saya print buku tabungan, buat cek keuangan saya. :))))

Dan setelah saya menikah, sekalipun mama sudah tidak terlalu cerewet lagi urusan keuangan, tapi mama tetap mewanti-wanti saya untuk mengatur keuangan rumah tangga sebaik mungkin. Sudah punya suami, sudah punya anak, sudah punya keluarga yang lebih besar lagi, sudah punya tetangga yang biaya sosialisasinya lumayan, dan sudah punya tanggung jawab yang lebih besar lagi. Read more