Daftar Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Saat Survey Sekolah Anak

daftar pertanyaan yang harus ditanyakan saat survey sekolah anak

Lama banget ternyata saya enggak ngisi blog ini. Karena tiap malam selalu ada aja pekerjaan lain yang harus diselesaikan lebih dulu. Dan setelah sekarang membuka dashboard blog, bersiap-siap menulis. Saya harus kembali mengumpulkan stamina menulis. Ternyata bener, sesuatu yang sebenernya sudah jadi kebiasaan tapi kemudian lama sekali tidak dilakukan, maka butuh tenaga lebih ekstra untuk menjadikan itu kebiasaan lagi.

Dulu saya pernah cerita, kalau saya memilih untuk memasukkan Luna ke TK di usianya 5 tahun saja, supaya nanti masuk SD tepat di usia 7 tahun. Meskipun beberapa teman sepantarannya sudah ada yang sekolah TK, dan beberapa anak lain ada yang masuk SD di usia sekitar 6 tahunan. Tapi saya memilih untuk membiarkannya menikmati kelas Playgroup-nya dulu di daycarenya ini.

Read more

Keuntungan Memasukkan Anak ke Sekolah Dasar Usia 7 Tahun

Keuntungan Memasukkan Anak ke Sekolah Dasar Usia 7 Tahun

Bagi yang ngikutin cerita-cerita pendek saya di instagram @nonirosliyani, pasti udah pada tahu kalau beberapa hari terakhir kemarin saya lagi galau banget. Menjelang pergantian tahun ajaran baru, pembicaraan di circle saya seputar anak sekolah. Dan saya sering banget mendapat pertanyaan dari beberapa teman, tetangga, bahkan keluarga terdekat. Read more

Tentang Biaya Pendidikan Anak

Tentang Biaya Pendidikan Anak

Apaan sih, Noni ngomongin biaya pendidikan. Ngatur biaya rumah tangga aja sering bocornya.

Eh, tapi ni ya.. Sejak punya anak, saya jadi concern banget sama yang namanya ngatur duit. Udah dari dulu sih concern sama duit, cuma beda orientasinya. Dulu duit buat jalan-jalan sendiri, sekarang duit buat biaya kebutuhan anak, nyenengin anak, sambil sesekali nyenengin diri sendiri.

Kalau mau dijembrengin, emang banyak banget ya kebutuhan anak itu. Mulai dari biaya check up saat hamil, biaya melahirkan, beliin anak baju, susu, dan mainan, nyenengin anak meski itu sekadar naik odong-odong, belum lagi biaya kalau anak sakit. Makanya, kalau ada orang pengin punya anak lagi tapi enggak mau sakit pas melahirkan. Saya kebalikan, pengin punya anak lagi tapi pusing bayangin biaya membesarkannya. Read more

Saya Setuju dengan Full Day School

Regular School atau Full Day School

Baru-baru ini menteri pendidikan yang baru, bapak Muhadjir Effendy mewacanakan program Full Day School untuk jenjang pendidikan dasar SD dan SMP. Lalu mendadak, timeline saya rame bahas tentang ini. Bahkan kalau kalian mau iseng search di google dengan keyword “Full Day School”, maka yang keluar di urutan teratas adalah berita-berita tentang hal ini.

Saya jadi ikutan tertarik untuk bahas tentang ini. Karena berbeda dengan kebanyakan ibu-ibu yang bertebaran di timeline, saya adalah ibu yang pro terhadap Full Day School.

Read more

Nostalgia Stationery Zaman Sekolah

nostalgia-stationery-zaman-sekolahCeritanya, kemarin weekend pas lagi nyari sandal baru buat Luna, kita lihat tokonya rame. Banyak anak-anak yang mau beli sepatu & tas baru buat sekolah. Trus, pas jalan ke supermarket, di bagian stationery juga penuh ibu-ibu sama anaknya yang belanja buku tulis dan pensil baru.

Malah pas antri kasir, sempet nyuri dengar ada anak cowok yang ribut minta sampul cokelat yang udah dipegang ibunya diganti, soalnya ada gambar bonekanya. Itu sampul buat anak cewek, katanya. :)))

Trus jadi keinget stationery yang ngehits banget jaman sekolah. Buat murid sekolah, stationery itu menentukan harkat derajat kegiatan belajar. Iya nggak?

1. Buku tulis merek Kiky, yang wangi dan dengan gambar lucu-lucu. Kebanyakan yang punya cewek, karna gambarnya terlalu cute buat cowok.
2. Buku tulis merek Sinar Dunia (Sidu), dengan kata-kata mutiara di footer semua halamannya. Ini buku tulis yang paling unisex.
3. Buku tulis merek M***ge, yang kalo ditulisin pake pulpen bisa tembus ke belakangnya. Atau kalau enggak pelan-pelan menghapus tulisan, bisa sobek halamannya.
4. Pulpen yang satu pulpen isinya ada 3 warna tinta; hitam, biru, merah. Tapi yang dibolehin dipake sama guru cuma yang hitam.
5. Pensil yang ujungnya ada penghapusnya. Read more

Sukseskan Program Magang Yuk!

Sekarang ini,  Magang atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) sudah jadi syarat wajib bagi kebanyakan universitas atau sekolah menengah kejuruan. Kalau dulu setelah bikin TA atau Skripsi, langsung selesai dan lulus. Sekarang ini, itu aja enggak cukup. Mahasiswa atau murid diwajibkan untuk magang / PKL di sebuah perusahaan yang sesuai dengan program studinya.

Bagi yang belajar tentang jurnalistik, ya praktek kerja di surat kabar, majalah, atau perusahaan yang punya majalah (internal) di dalamnya. Bagi yang belajar tentang ekonomi marketing, ya praktek kerja di bidang marketing atau sales. Bagi yang belajar tentang desain grafis, ya praktek kerja di perusahaan yang ada divisi desain grafisnya.

Lalu siapa yang mencari perusahaan untuk tempat magang itu?

Tiap sekolah atau universitas pasti beda-beda. Ada yang dicarikan oleh sekolah/universitasnya, ada pula yang mencari sendiri. Kalau pengalaman saya dulu, semua program magang saya urus sendiri. Mulai dari hunting perusahaan, bikin proposal, sampai lobbying. Pokoknya, kampus tinggal terima beres laporan magang saya. Capek sih, tapi seru loh.. Akhirnya saya menyadari, bahwa di proses inilah tingkat kedewasaan kita dalam bekerja diasah.

Tapi, kali ini saya enggak mau membahas tentang hunting perusahaan untuk magang. Melainkan, bagaimana attitude yang baik selama kita magang. Semua ditulis berdasarkan pengalaman saya magang dan ketika menghandle anak magang di kantor. Read more