Entah sejak kapan saya jadi penyuka warna merah. Mulai dari perabot rumah, baju, tas, sampai sepatu, seringkali tanpa sadar saya memilih warna merah. Ohya, lipstik juga warnanya merah menyala.
Kalau kata mama sih, saya sudah suka warna merah sejak masih kecil. Dulu saat masih TK, saya pernah ngotot minta sepatu warna merah. Harus merah. Padahal aturannya ke sekolah pakai sepatu warna hitam. Tapi sayanya ngambek enggak mau berangkat sekolah kalau enggak pakai sepatu warna merah. Read more
Beberapa kali saya ditantang sama temen di Path, “What’s in My Bag? Challenge”, tapi selalu saya abaikan.
Trus kok lama-lama mikir, ih.. serunya juga kali ya, mamerin dan jembrengin isi tasnya. Dan sepertinya lebih seru kalau ditulis di blog karena yang baca akan lebih banyak.
Sejak zaman purba, saya tu orang yang suka nyampah di tas. Tiba-tiba nemu tisu bekas, bungkus permen, uang receh, atau flash disk yang sudah dianggap ilang sejak 2 bulan terakhir. T___T
Semuanya muncul aja gituh di tas. Berasa kantong ajaib yah? Padahal kebiasaan nyampah ini bikin repot diri sendiri kalo buru-buru nyari sesuatu yang penting. Seperti… pulpen. Eh, malah nemunya bungkus permen. :)))
Setelah punya anak, kebiasaan ini semakin menjadi. Apalagi ditambah sama surprise yang diberikan sama Luna. Pas lagi kerja, buka tas, trus nemu surprise aneh itu, langsung pingin pulang saat itu juga. Kangen anakk..
Oke, sepertinya ini postingan yang telat banget-nget. Udah lewat 2 bulan, dan baru menuliskan laporan pandangan mata sekarang. *toyor pala sendiri* Dan efeknya, tiap melewati Gendhis Natural Bag Gallery berangkat-pulang kerja membuat saya merasa berhutang cerita tentang kunjungan pertama ke sana bareng teman-teman di KEB. Soo… excited!
Beruntung banget, kali pertama main ke Gendhis Natural Bag, kami disambut oleh ownernya, Bu Ferry Yuliana. Jadilah siang itu kami bersama mendengarkan sharing inspiratifnya tentang bisnis. Cucok banget deh, sama saya yang pingin banget jadi mompreneur.
