10 Ide Main Anak ala Montessori

Ide Main Anak ala Montessori

Minggu lalu saya pernah nulis tentang Mengenal Metode Montessori. Trus, udah janji juga mau nulis list ide main anak ala Montessori. Kebetulan saya dan Christin, sahabat saya sejak kuliah, emang suka bertukar ide main anak. Bedanya, karena Christin itu stay at home mom, jadi koleksi ide mainnya dia lebih banyak ketimbang saya.

Saya mah main sama Luna ala Montessori, cuma bisa pas weekend aja. Hari-hari lainnya, Luna main di daycare, yang enggak jauh beda, sama juga Montessori style.

Trus biar ketulis rapi dan bisa menginspirasi mamah-mamah muda lain yang suka bingung mau main apa sama anaknya, coba saya jadiin satu ya semua ide main ala Montessori kami.

Ohya, selain ide main ini, saya punya beberapa montessori edutoys rekomendasi. Bisa baca di sini:9 Montessori Edu-toys yang Harus Dimiliki untuk Memulai Aktivitas Montessori di Rumah Rekomendasi Parenting Blogger Noni Rosliyani

Jadi inilah, 10 ide main anak ala Montessori yang dipersembahkan oleh Luna dan Ibuk Noni, serta Elwest dan Mama Christin. *drum roll*

1. Es Krim Warna-Warni

 photo es krim_zpsswuplwls.jpg

Di usianya ke-2 tahun ini, kami punya kurikulum pribadi, yaitu mengenalkan mereka pada warna. Harapannya, Luna dan El bisa hafal sama warna-warna primer. Sampai sekarang Luna paling hapal sama warna hijau. Karena mobilnya Si Bapak, hijau. :)))

Trus, biar main-main warna lebih asik, dikolaborasikan aja sama transaksi jual beli. Kebetulan Luna emang tiap hari saya ajak ke warung buat belanja sayur. Jadi dia udah tahu prinsip jual-beli. Tapi salah satu hobinya dia emang belanja, sih.. Tiap mobil udah diparkir di depan supermarket idola, Superindo. Dia bakal teriak keras, “Horeee.. belanja..” T_____T

Peralatan yang dibutuhkan untuk main ini cuma stik es krim, kertas origami warna-warni, lem, dan gunting. Trus cara mainnya, saya jadi pembeli, Luna jadi penjual. Saya pura-puranya mau beli es krim, sambil bilang “Ibuk mau es krim merah ya..” Nanti Luna yang ambilkan, sampai dia benar kasihes krim merah. Setelah itu, saya bayar pake uang-uangan.

Begitu terus diulang-ulang secara acak. Dan setiap selesai beli es krim, saya pura-pura makan es krimnya sambil bilang, “Enakk..” Dan dia pun niruin, “Enyakk…”

 

2. Kelapa Parut Suka-Suka

 photo kelapa.parut_zpsh6xjaggo.jpg

Selain mengenal warna, kurikulum pribadi kami adalah mengasah syaraf sensoriknya. Salah satu caranya, main sensory play. Kemarin udah saya tulis, gunanya sensory play itu untuk apa. Salah satunya sih, biar anak enggak gampang jijik.

Eh, enggak semua anak itu berani megang apa aja loh. Ada beberapa anak yang megang atau nginjek yang kenyal-kenyal, licin-licin, kasar-kasar, atau berbulu, ngerasa jijik dan enggak berani. Luna dulu takut nginjek karpet, karena teksturnya berbulu. Tapi pelan-pelan dilatih, sekarang udah berani.

Nah, kalo kelapa parut ini buat mengenalkan tekstur kasar. Meremas parutan kelapa, lalu ampasnya buat menggosok lantai. Kemampuan sensorik dan motoriknya akan terasah. Otot-otot jari lebih kuat dan dia bisa berkreasi bebas kelapa parutnya buat main apa. Luna sih seperti biasa, dipake main masak-masakan.

Ohiya, yang dipake kelapa parut sisa ya.. Santannya udah kita pake untuk masak.

 

3. Stiker Lepas-Tempel

 photo stiker_zpswrxmtz1g.jpg

Kebiasaan saya, kalo beliin Luna buku enggak pernah lihat petunjuk untuk usia berapa tahun. Ada beberapa buku yang ada tulisannya”untuk anak 3 tahun ke atas”. Tapi buat saya sih enggak masalah, karena toh saya yang bacain ceritanya.

Buku-buku untuk 3 tahun ke atas itu biasanya berbonus stiker. Dan ketimbang stikernya nganggur enggak diapa-apain, ya udah deh dibuat main-main aja. Dilepas-tempel di buku stikernya dia. Seru lagi kalo kita bisa bikin cerita dari stiker itu.

Poin plusnya main ini, adalah melatih otot jari-jarinya, sehingga ketika dia besok mulai belajar menulis, tangannya akan lebih kuat memegang pensil atau menjumput benda-benda kecil lainnya. Ketimbang ngajarin anak menulis di usia dini, mending main lepas-tempel stiker aja yuk.

 

4. Meronce Kalung

 photo IMG_20150920_133757_zps5xutccmv.jpg

Ini nih, aktivitas kesukaan Luna. Kalo dipikir-pikir, ngapain sih anak kecil diajarin meronce. Salah-salah tar dimakan manik-maniknya. Duh, serem. Tapi, semua permainan anak kan memang harus dalam pengawasan orangtua, sekalipun itu cuma main playdoh.

Meronce tuh bisa dengan apa aja loh. Enggak harus dengan manik-manik kecil atau besar dan benang atau tali, tapi bisa juga dengan spagethi dan sedotan seperti ide Mama El ini.

 photo meronce sedotan_zpsris95txy.jpg

Tujuannya, melatih kemampuan motoriknya anak dalam memegang benda yang kecil. Dan juga melatih konsentrasi serta kesabaran anak.

Anak itu kan mudah banget teralihkan ya.. Dan level kesabarannya masih rendah. Pengalaman saya sama Luna, dia bakal bisa anteng banget kalo lagi meronce. Ketika susah enggak bisa-bisa masukin manik-manik ke benang, dia tetep calm down. Trus setelah berhasil, dia bakal sumringah bahagia. Dengan catatan, enggak lagi ngantuk. :))))

Kalo kita apresiasi keberhasilan anak, dia pasti bakal makin semangat untuk melanjutkan aktivitasnya.

 

5. Menyusun Puzzle

 photo FB_IMG_1444899747694_zps9h7uqrzo.jpg

Saya pernah nulis manfaat main puzzle, di sini. Untungnya, Luna dan El sama-sama suka main puzzle. Tapi, kalo tiap hari dibeliin puzzle, lumayan juga kan ya di dompet. Makanya, kita bikin puzzle sederhana sendiri.

Kalo Mama El bikin puzzle bagian-bagian tubuh, sedangkan saya bikin puzzle aneka buah. Tujuan sama, mengenalkan anak pada bagian-bagian tubuh, dan aneka macam buah.

 photo puzzle buah_zpsjlgrpkwj.jpg

Nah, biar seru, saya tambahin lagi nih. Puzzle yang akan disusun itu ditempel di selembar kertas warna-warni, saya sih memanfaatkan sisa origami yang ada. Lagi-lagi sensory play dikenalkan di sini, karena anak jadi kenal sama tekstur yang lengket-lengket.

 

6. Pom-Pom dan Bebek Sembunyi

 photo pom-pom sembunyi_zpspztdvnis.jpg
Pom-Pom Sembunyi
 photo FB_IMG_1444897651654_zpsfjmzzokd.jpg
Rescue The Bebek

Ini pilihan permainan yang simpel banget ketika kita enggak punya peralatan yang macem-macem. Tinggal modal mangkuk, pom-pom (bisa diganti bola), dan bebek (bisa diganti mainan lainnya).

Sembunyiin aja pom-pom dan bebeknya dalam mangkuk, trus biarkan dia mencari di mana mangkuk yang menyembunyikan mainannya.

Yakin deh, anak bakal seneng banget mainan ini. Dia akan bersemangat mencari mangkuk yang menyembunyikan mainannya. Seperti El yang sumringah ketika berhasil menyelamatkan bebek yang tersembunyi. “Yeee.. Kwekk.. kwekk..”

Sepertinya sederhana ya, tapi permainan ini bisa melatih daya ingatnya. “Tadi pom-pomnya disembunyikan di mangkuk mana ya sama Mama?”

 

7. Basah dan Kering

 photo basah kering_zpstdyycj3f.jpg

Ide permainan ini juga sederhana banget. Cuma modal kapas dan air. Kalau enggak punya kapas bisa diganti tisu kok.

Trus, minta anak untuk memisahkan kapas kering dan basah ke mangkok yang berbeda. Di sini, kita bisa mengenalkan anak pada konsep basah dan kering. Trus juga belajar mensortir.

Anak mana sih yang enggak suka mainan air. Tapi, belum tentu mereka mengenal bedanya basah dan kering loh.. Makanya Mama El ngajak El mainan ini. Dan El pun menyambutnya dengan antusias, “Wah, air..”

 

8. Stik Warna-Warni

 photo stik warna-warni_zpsmgiiqtoa.jpg

Ayo kita manfaatkan peralatan rumah tangga yang ada. Stik es krim yang sisa dan kardus biskuit bisa dibuat main seru-seruan, seperti ide Mama El. Dia menyulap kardus biskuit jadi alas untuk ditusuk-tusuk stik es krim.

Dia sudah membuat pola (lubang-lubang) yang akan ditusuk oleh stik es krim. Dan tugasnya El adalah mengelompokkan stik berdasarkan warnanya. Merah dengan merah, hijau dengan hijau, dan seterusnya.

Poin plusnya, bisa mengenalkan warna, juga melatih kekuatan otot tangan. Eh, nusukin stik es krim ke kardus itu enggak semudah ketika dilakukan orang dewasa loh..

Tapi sayang, El cuma mau menyelesaikan beberapa stik aja. Setelah itu langsung kabur lari. Hahaha.. Ya udah sih, nggak pa-pa. Jangan dipaksa, hanya demi difoto trus upload Instagram, ya Bund.. Karena “follow the child” itu prinsipnya Montessori.

 

9. Flubby Jelly

 photo flubby jelly_zpsrbrmfesb.jpg

Yuk, sensory play lagi. Kali ini kita kenalkan tekstur kenyal ke anak. Kalau cara Mama El adalah membuat jelly biasa, dan memasukkan animal figure di dalamnya.

El diajak untuk memegang dan menyelamatkan binatang itu dari perangkap jelly. Tapi sayang, El masih agak jijik pegang tekstur yang kenyal-kenyal.

It’s oke El.. Next time kita main lagi ya.. Kali ini, biar Luna aja yang selamatkan binatangnya. *sambil ngunyah jelly* :)))

10. Menuang dan Menyendok

 photo FB_IMG_1444899660196_zpsmwlrtemc.jpg

Main yang mengasah syaraf motorik dan sensorik kan udah ya.. Kali ini terapin metode practical life skills yuk.. Mama El mengajak El menyendoki biji kacang hijau dengan sendok dan memindahkannya ke dalam toples lain. Tapi sayang, cuma bertahan dua sendok saja.

Ya udah nggak pa-pa, lalu El diajak untuk menuangkan biji kacang hijau itu langsung ke toples yang lain. Sambil Mamanya tetep cerewet, hati-hati ya.. pelan-pelan ya.. So typical. Hahaha..

Atau yang terakhir, memindahkannya dengan corong. Nah, ada banyak cara ya ternyata prinsip memindahkan itu. Yang pasti semua skill ini bakal berguna buat kehidupannya dia kelak.

 

Masih ada banyak ide main lagi dari kami. Dijamin di rumah sama anak enggak bakalan drama atau bete. :)))))

 

Jangan lupa follow ide main kami di sini ya:

@christinsuryani | @nonirosliyani

25 thoughts on “10 Ide Main Anak ala Montessori

  1. wah bisa sy praktekin nih di rumah. yg puzzle, kita udah pernah bikin sendiri pake gambar yg ditempel di dus bekas tus dipotong2, ntar anak inggal nyusun puzzlenya. lebih irit 🙂

  2. El itu cowok ya? Anak cowok memang gak setelaten anak cewek kalo main2 gitu. Makanya kadang aku suka ‘mutung’ nyiapin mainan macem2 sama Ais, bikinnya lama, maininnya cuma bentar..terus habis itu malah ‘dialihfungsikan’. Mupeng ih pgn bisa explore ide Montessori, secara udah punya bukunya tapi prakteknya masih jarang2…

  3. Asik2, ide2nya bisa diconteek.. Saya juga montessori ala ala gitu deh di rumah. Tapi kalo anaknya belom mau ya main yang lain deh, kalo udah tertarik bakal antusias banget soalnya. Follow the child kan, hehe
    TFS loooh

  4. Dulu main dengan ponakan, kelapanya aku warnain dengan pewarna makanan Mak ^^ terus printkan gambar dan mereka “mewarnain” dengan kelapa itu. Dan ia ada salah satu ponakanku yang jijikan, gak suka pegang yang lengket-lengket (lem) karena lihat keseruan kakak-kakaknya akhirnya mau ikutan main juga.

Leave a Reply to diba Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *