Simple New Year’s Resolution

simply new year's resolution

Tinggal 16 hari menuju tahun 2019. Lalu jadi nginget-nginget, akhir tahun 2017 kemarin bikin resolusi apa ya, untuk tahun 2018. Kira-kira sudah tercapai belum ya?

Yang paling diinget, tahun 2018 saya ingin mengurangi aktivitas blogging dan ingin meluangkan waktu lebih banyak untuk family time. Tapi ternyata, aktivitas kantor lagi penuh-penuhnya, yang bikin saya harus sering business trip ke luar kota. Family time jadi sangat berharga. Sebisa mungkin saya enggak ambil job blogging di weekend, apalagi weekend di rumah pun udah jarang-jarang.

Besok tahun 2019, sepertinya saya bakal lebih selow. And more family time masih jadi prioritas hidup saya.

*

Tapi selain itu, ada beberapa simple resolution yang pengin saya lakukan. Ingin membuat hidup lebih sehat dan bermanfaat.

[su_highlight background=”#f7d2ee” color=”#e20671″]1. Baca 1 buku per bulan, buku kategori non-bestseller.[/su_highlight]

Bekerja di industri buku, saya jadi tahu buku-buku mana saja yang bestseller mana yang tidak. Mana penulis debut, mana penulis yang sudah senior. Sering kali orang-orang lebih memilih baca buku dari penulis yang bestseller, karena sudah jelas kualitasnya. Ya, itu enggak salah sih..

Tapi gimana dong, nasib penulis-penulis debut. Karya mereka juga patut dihargai, dengan cara kita beli dan baca bukunya. Supaya mereka semangat memperbaiki dan menghasilkan karya lagi.

Tidak ada penulis besar yang tidak mengawali karirnya dengan karya debut.

[su_highlight background=”#f7d2ee” color=”#e20671″]2. Belajar hal baru yang tidak pernah dicoba sebelumnya.[/su_highlight]

Kalo saya, contohnya adalah menjahit dan menggambar.

Saya tu paling susah banget disuruh jahit. Pernah di tahap menyerah dan menganggap bahwa itu bukan kemampuanku. Lagian tidak semua perempuan harus bisa jahit, kan… Padahal sebenernya, belajar hal baru bisa melatih otak kita. Dan belajar hal baru tidak harus goal-nya adalah menjadi seorang yang expert.

Okesip. Kalo gitu, besok mau coba belajar jahit, dimulai dari yang sederhana dulu aja.

[su_highlight background=”#f7d2ee” color=”#e20671″]3. Gabung di online course.[/su_highlight]

Sebenernya ini sudah jadi rencana saya sejak tahun 2018, tapi belum terealisasi karena load pekerjaan dan tugas-tugas “kuliah” yang bikin kesandung-sandung ngerjainnya. Semoga saja saya bisa merealisasikannya di tahun 2019 ini.

Online course seperti bahasa inggris misalnya, cooking, doodling, writing, atau… parenting.

Enggak perlu dateng ke lokasi kursus, yang penting modal koneksi internet lancar. Online course jelas solusi untuk ibu-ibu macam saya.

[su_highlight background=”#f7d2ee” color=”#e20671″]4. Naik tangga, instead of eskalator or lift.[/su_highlight]

Berhubung kantor saya cuma 2 lantai, jadi jelas tiap hari saya bakal naik-turun tangga. Tapi ketika ke sebuah supermarket yang enggak ada eksalatornya, saya harus belajar untuk mengerem keluhan-keluhan, “Duh capek!”, “Duh, tinggi amat sih..”, dan lain-lain.

Bukankah, naik-turun tangga itu olahraga sederhana.

Ohya, tidak hanya itu, tapi termasuk juga resolusi untuk tidak meminta abang Gojek masuk ke dalam kantor, hanya untuk anterin pesenan kita. Coba turun ke bawah, jalan ke depan kantor, ambil pesenan kita. Apa susahnya jalan kaki ke depan kantor dan kena matahari sedikit. Sehat.

[su_highlight background=”#f7d2ee” color=”#e20671″]5. Traveling sama anak dengan bus.[/su_highlight]

Traveling off road naik mobil pribadi sudah cukup sering kami lakukan. Tapi traveling naik bus, wah… ini belum pernah sih.. Selama ini, naik bus cuma kalau nemenin anak piknik sekolah yang cuma di sekitaran kota doang.

Padahal kalau saya denger cerita dari temen-temen yang sering mudik naik bus, fasilitas bus sekarang enak dan nyaman banget. Kaki bisa selonjoran dengan lebih luas, dan yang jelas enggak perlu nyupir sendiri.

Salah satunya adalah Bus Restu Mulya, yang ternyata usianya udah seusia saya. Hahaha… Tapi masih tetap awet beroperasi, bahkan sudah bisa dibooking secara online.

[su_highlight background=”#f7d2ee” color=”#e20671″]6. Main bareng anak 1-2 jam sehari.[/su_highlight]

Ini yang sangat saya rindukan. Karena tahun 2018 kemarin, waktu saya habis untuk pekerjaan. Saya kemarin menebusnya dengan traveling ke Bali dan besok akan ke Malang.

Tapi kan.. anak-anak itu tetap butuh waktu bermain bersama orang tuanya, di luar traveling ya.. Entah itu kita ikut main boardgame bareng dia-lah, atau bebikinan sesuatu bareng dia.

Tidak hanya traveling, bermain bareng anak pun jadi salah satu cara kita untuk bonding dengan mereka.

[su_highlight background=”#f7d2ee” color=”#e20671″]7. Bawa kotak makanan dan tumbler.[/su_highlight]

Buat apa coba kita koleksi kotak bekal tapi enggak pernah dipake. Hahaha.. Masa cuma buat hiasan di dapur aja.

Pelan-pelan saya mau belajar menimalisir penggunaan plastik dengan membawa sendiri kotak makanan dan tumbler air minum, kemana pun perginya. Apalagi kalau nyiapin bekal makan anak loh.. Selama ini, gayanya sih, bawa bekal. Tapi begitu kotak makannya dibuka, isinya wafer dalam kemasan. Yah.. sama aja dong.

[su_highlight background=”#f7d2ee” color=”#e20671″]8. Support local business.[/su_highlight]

Sekarang ini banyak banget local business yang produknya keren-keren. Mulai dari makanan, sampai kosmetik. Kalau mau perhitungan, harganya emang jatuhnya lebih mahal sedikit. Ya karena produk lokal tidak diproduksi secara massal.

Tapi dengan kita membeli produk lokal, kita ikut serta mendukung usahanya, dan memajukan ekonomi negara kita.

Di Jogja, ada beberapa event gathering market yang pesertanya semua local business. Wah, surga banget ini mah..

[su_highlight background=”#f7d2ee” color=”#e20671″]9. Berkebun tanaman herbal.[/su_highlight]

Di rumah, saya cuma punya lahan sepetak, itupun sudah ditutup paving semua. Tapi deretan tanaman dalam polibag ada banyak. Kalau sebelumnya saya cuma nanam tanaman hias, tahun depan mau coba belajar menanam tanaman herbal.

Setelah kemarin cukup berhasil menanam selada dan strawberry. Harusnya tanaman herbal seperti jahe, kencur, kunir, juga berhasil dong ya..

Lumayanlah, kalau ada yang batuk enggak perlu ke pasar beli jahe. Tinggal ambil di depan rumah aja, diolah jadi minuman sehat keluarga.

[su_highlight background=”#f7d2ee” color=”#e20671″]10. Juice or fruit for breakfast.[/su_highlight]

Disadari atau enggak, budaya sarapan kita terpengaruh budaya Amerika sekali. Kita pilih sarapan sandwich atau roti-rotian sebagai pengganti nasi. Padahal di buku Bringing Up Bebe yang saya baca barusan aja, sarapan yang paling sehat adalah buah atau juice tanpa gula/minim gula.

Sandwich, cake, atau hotdog bukan untuk breakfast, tapi makanan tambahan yang tidak perlu dikonsumsi tiap hari. Iya sih, ada sedikit selada, tomat, dan timun di dalemnya. Tapi, ketika semua diolah jadi satu, bukannya itu sejenis junk food ya..

Makanya sih, orang Perancis badannya lebih slim karena sarapannya tiap hari buah. Hahaha..

*

Itu sebagian dari resolusi sederhana saya tahun 2019, dan seharusnya berlanjut sampai tahun-tahun seterusnya. Tantangannya emang di konsisten. Jadi, tulisan ini bisa untuk pengingat bahwa saya pernah merencanakan hal ini dilakukan oleh saya dan keluarga.

Semoga menular ke kalian ya…

24 thoughts on “Simple New Year’s Resolution

  1. Mantab ini mbak, semoga konsisten dan berhasil. kalau aku kayaknya yang nomor 10 itu setuju banget, biar kita-kita kurus hehe

  2. Sebentar, aku mau komen ga penting dulu sebelum berkaitan sama isi post: Mbak Noniiiii, kemana aja? Rasanya udah lama ga liat di list share link WB ahahahahaha

    Nah, sekarang mari bahas tulisan.
    Oh ohhhhh udah makin deket 2019 ternyata ya. Resolusiku tahun ini kacau jauh semua dari rencana. Tapi malah menemukan hal-hal baru yang tak disangka. Belum sempat berpikir untuk tahun depan, mengingat rasanya berantak hidupku sebulan terakhir ini. Tapi yang pasti, aku akan kembali menjahit lagi. Rindu

    Semoga resolusi Mbak Noni untuk 2019 akan dilancarkan semuanya. Semangaaaat

  3. Iyah sebentar lagi pergantian tahun, dan tahun ini saya pun belum bikin resolusi, soalnya tahun-tahun emarin resolusi sering nggak tercapai hehehe…sukses ya mba Noni dengan resolusinya

  4. Keren-keren nih resolusinya, smeoga tercapai ya, kalau saya belum bikin resolusi apa-apa, hehehe soalnya tahun kemarin bikin tapi nggak dilaksanakan sementara tahun sudah mau berganti lagi

  5. Aku udah beli bnyak buku tapi nggak sempat baca, udah daftar kursus menggambar online tapi nggak sempat ngerjain pr

  6. hehe intinya yang no 4 memaksa diir banyak gerak ya mbaaakk 😀
    Waahh aku blm pernah traveling ngajak anak pakai bus, lbh seringnya naik kereta.
    Moga2 semua resolusinya tercapai ya mbak

  7. whahaa.. jadi berasa diingetin bahwa 2018 sbentar lagi berlalu.
    Aku juga harus menyusun resolusi dan perbaikan di tahun baru nanti.
    Nice resolusi mbak, sederhana tapi penuh makna.

Leave a Reply to Dian Ravi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *