#MyLifeAsEditor 1: Kejutan dari Strawberry

A4_STRAWBERRY SURPRISEGimana rasanya, kalau buku yang kamu konsep bakal difilmkan dan dimainkan oleh artis idola? Seneng banget!

Itu yang saya rasakan, ketika tahu buku The Strawberry Surprise karya Desi Puspitasari, akan difilmkan oleh Starvision, dan dimainkan oleh Reza Rahardian dan Acha Septriasa.

“Ih, Non.. Kamu kan cuma editornya, yang nulis itu kan Desi.”

Etapi, tahukah kalian bagaimana proses karya ini bisa menjadi novel, jika tanpa saya meminta Desi untuk menulis serial Love Flavour?

Di kantor saya (sepertinya juga di kantor penerbitan lain), pernah ada wacana untuk mengganti kata EDITOR menjadi IDETOR. Alasannya, karena pekerjaan editor tidak hanya sebatas mengedit kata dan kalimat, tapi juga sampai mengonsep, mengamati tren buku di pasaran, sampai mengorder penulis untuk mengerjakan naskah yang sudah kita konsep tersebut.

Begitu pula dengan novel The Strawberry Surprise ini. Read more

Neverending Parenting

Hari Sabtu kemarin adalah pertama kalinya saya datang diskusi parenting yang diselenggarakan oleh daycare, tempat Luna bermain selama saya tinggal bekerja. Sengaja Bunda Cici, pemilik sekaligus kepala sekolah Bintang Bintang Daycare & Preschool, memilih hari Sabtu itu karena bebarengan dengan anak-anak field trip ke Kebun Agro. Jadi, sembari orangtua menunggu anak-anaknya, bisa sambil diskusi tentang parenting masa kini.

learning-to-read-with-phonics-21705020Tema parenting saat itu adalah “Mengajarkan Anak Membaca”. Duh, kayaknya masih jauh banget ya sama Luna di usia sekarang ini. Dan memang benar, saya adalah orangtua dengan anak termuda, yaitu 14 bulan. Otomatis, saya lebih banyak diam dan menyimak. Belum banyak hal berkenaan dengan topik itu, yang bisa saya share.

Kesan 15 menit pertama setelah mengikuti diskusi parenting itu adalah… Masalah anak ternyata enggak sebatas, susah makan. Makin dia tumbuh besar, makin kompleks permasalahannya. Ngg.. buat kita orangtua, mungkin itu masalah. Tapi buat anak-anak, masalahnya mereka cuma satu: kalau keinginannya enggak diturutin orangtuanya. *tepok jidat* Read more

Pengalaman Bawa ASIP ke Pesawat

Bulan April lalu, saya mendapat titah dari atasan untuk pergi ke Kuala Lumpur demi tugas yang menanti. Memang di sana selalu ada even tahunan, yaitu Kuala Lumpur International Book Fair di Putra World Trade Centre. Di tahun ini saya dan Intan yang mendapat tugas untuk berangkat. Lumayanlah, bisa working for traveling.

Tapi, masalah lain muncul. Saat itu Luna masih 9 bulan dan masih full ngASI. Setiap malam pun dia masih kebangun-bangun untuk ngASI. Gimana kalau saya tinggal berhari-hari ya.. Belum lagi, kalau mendadak ASIPnya abis gimana dong.. Padahal kan, saya emak yang irit (alias males beliin sufor), maunya anak ini minum ASI sampai 2 tahun.

Sempet sih, kepikir ajak suami dan Luna untuk ikut serta jalan-jalan ke KL. Tapi (sekali lagi), saya kan emak yang irit ya, biaya buat beli tiket PP Jog-KL ditambah tetek-bengek lainnya, pasti bikin anggaran rumah tangga bocor. Trus kebayang nanti malah jadi rempong dan enggak bisa kerja. Karena saya ke sana bukan buat jalan-jalan, tapi bekerja. Udah saya repot kerja sambil momong anak, Luna juga kasian enggak bisa menikmati perjalanan.

Akhirnya diputuskan bersama, saya akan berangkat ke KL, dan Luna di rumah bersama suami, dengan membajak ibu mertua ngungsi sementara ke rumah saya untuk momong cucunya. Read more

Oleh-Oleh Terlambat dari Kelas Inspirasi

Tiga bulan sudah berlalu. Tapi sisa-sisa kenangan dan semangat menginspirasi masih membekas di sini. Apalagi munculnya oleh-oleh yang terlambat dari sang videografer, membikin rasa kangen ini kian memuncak. Kangen sama teman-teman sekelompok di Kelas Inspirasi. Kangen juga sama adik-adik murid SDN Banyurejo 4.

Ah… Akan kukirim doa dari sini.

Menjadi apapun mereka esok, semoga kesuksesan bisa digenggam, untuk masa depan hidupnya yang lebih baik.

Dan semoga video-video ini bisa mengobati rasa kangen dan bisa membuat semangat menginspirasi terus menular ke semua orang.

Read more

Menanti 1 Juli

30 Juni. Pukul 10 malam

2012. Dua tahun yang lalu. Sebenarnya acara bidston sudah selesai pukul 6 sore, tapi rumah masih juga ramai. Semua saudara kumpul di rumah. Keluarga besar dari pihak Bapak yang mayoritas dari Malang, Surabaya, Banyuwangi, datang jauh-jauh ke Jogja. Ada yang naik mobil, naik kereta, sampai carter bis.

Keluarga besar Mama yang mayoritas dari Solo, Wonogiri, juga datang ke Jogja. Mereka ramai-ramai menginap di rumah mbah kakung di Seturan. Sedang keluarga dari Bapak, sebagian ada yang menginap di rumah, tapi sebagian besar di Guest House Candi Indah.

Malam itu, di luar masih ramai, tapi saya di dalam kamar sendirian, ditemani deretan hantaran cantik yang 5 jam lalu diberikan ke keluarga kami. Ada handuk yang dibentuk jadi burung, ada sprei dibentuk jadi bebek, ada juga boneka barbie bergaun batik.

Read more

Balada Diapers

Dulu, sebelum punya anak, saya selalu mbayangin bahwa pengeluaran setelah punya anak itu bakal buanyak buanget. Beli susu formula yang katanya sebulan bisa sejuta sendiri, beli baju karena anak cepet banget pertumbuhannya, dan beli diapers yang katanya satu bal isi 40 itu cuma bisa untuk satu minggu.

Tapi kenyataannya, semua terjadi kebalikannya, at least pada Luna sampe sekarang usia 1 thn ini.

Saya enggak pernah beliin Luna susu formula, karna sampe sekarang Luna masih ngASI full. Luna tergolong bayi yang mungil, ya karna bapak-ibunya juga mungil, jadi baju pun juga lebih awet. Dan sejak usia 3 bulan, Luna udah dilatih pipis dan pup ditatur sama eyang utinya, jadi irit celana, banget.

Utinya ini telaten banget untuk natur Luna. Tiap sebelum tidur, bangun tidur, abis makan dan minum, sama abis mandi. Pasti ditatur. Dan tiap gelagat Luna ngeden2 gak jelas, langsung angkat bawa ke WC, lalu pup-lah dia dengan sempurna.

Emang sih natur itu enggak selalu berhasil. Kadang Luna nolak ditatur, trus jadinya ngompol. Tapi enggak pa-pa, namanya juga lagi proses belajar toilet training.
Read more

D-Day Hari Inspirasi

Waa.. Saya punya utang cerita sama pembaca blog ini. Rencana ngeblog sih ada, ide ngeblog jelas udah ketancep di otak. Tapi apa daya, punya anak bayi itu rempong ya cyin.. Me time bakal berkurang. Dan giliran anak udah tidur, enggak serta merta saya bisa istirahat atau melakukan hobi, melainkan bersih-bersih rumah yang berantakan. *lap kringet*

Oke, satu-satu…

Di tengah kehectican jadi ibu, 24 April lalu, saya menyempatkan diri untuk berbagi bersama anak-anak lain melalui Kelas Inspirasi Yogyakarta #2.

Kan, ngajarnya di jam-jam kerja, jadi Luna pasti enggak bakal “kehilangan” saya dong… Itu pemikiran saya awal, saat ingin menjajal pengalaman baru. Tapi ternyata, ngajar sehari di Kelas Inspirasi itu butuh persiapan berhari-hari!

Berawal, saya harus meninggalkan Luna dan suami, berduaan doang di rumah, dan di hari Sabtu, untuk briefing sama teman-teman kelompok. Lalu, meninggalkan mereka berdua lagi di hari Minggu, karena saya harus survey SD Banyurejo, sekaligus rapat (lagi) sama teman-teman kelompok.

Lengkap, weekend saya yang biasanya full seharian sama Luna, jadi berkurang karena harus menyiapkan Kelas Inspirasi.

Untung, suami enggak jadi ikutan daftar Kelas Inspirasi Yogyakarta #2 kali itu. Padahal saya udah ngajakin untuk ikutan. Coba kalo dia ikut dan lolos, siapa dong yang jagain Luna?

Trus, beberapa minggu sebelumnya, saya masih harus memikirkan, gimana sih cara njelasin anak-anak ini tentang profesi Editor. Untungnya, Bentang Pustaka punya video lucu tentang proses naskah bisa menjadi buku dan dibaca semua orang. Tapi masak, ya cuma nonton video itu doang sih..

Read more

H-1 Menuju Hari Inspirasi

Semangat mereka pun menginspirasi kita.
Semangat mereka pun menginspirasi kita.

Tulisan ini baru pembukaan. Supaya nantinya tidak menjadi tulisan yang sangat panjang dalam satu postingan. Juga supaya kalian tidak lelah saat membacanya.

Jadi ceritanya, saya cukup beruntung karena terjaring dalam Kelas Inspirasi Yogyakarta #2. Apa itu Kelas Inspirasi? Yaitu di mana para profesional berkumpul di suatu SD negeri, lalu seharian mereka akan mengajari, menginspirasi, memotivasi, dan menceritakan tentang profesi mereka kepada anak-anak tersebut.

Di Kelas Inspirasi Yogyakarta #2 ini, saya dipertemukan oleh banyak teman baru dari berbagai macam profesi. Lalu setelah diacak-adut, saya dipertemukan dalam sebuah kelompok kecil yang nantinya akan menginspirasi SDN Banyurejo 4, Tempel, Sleman.

Teman-teman saya di kelompok ini ada berbagai macam profesi. Penari, Bankir, Web desainer, Programmer, Account Executive, Waitress, dan saya sendiri, Editor. Iih… mereka seru deh! Saya juga jadi terinspirasi oleh profesi mereka. Read more

Jangan Panggil Saya Bunda

IMG_20131130_114317Geng pumping kantor saya beranggotakan 3 orang; saya, Dila, dan Ani. Kami pumping di mushola kantor 2x, jam 11 dan 14.30. Di luar jam2 crowded orang sholat.

Enggak seru kalo selama pumping kami cuma diem2an. Dan kalo udah begitu, pasti salah satu dari kami akan berceletuk, “Ada cerita apa nih?”, “Ayo dong kalian cerita sesuatu.”

Cerita2 Geng Pumping memang selalu beragam. Mulai dari obrolan absurd, enggak penting, curhatan, gosip, tapi enggak dikit juga yang infomatif-inspiratif.

Nah kalo siang ini, pembicaraan kami agak enggak penting. Yaitu tentang panggilan orangtua oleh anak.

Saya manggil orangtua saya, Mama dan Bapak. Tapi saya mau membahasakan Luna untuk manggil kami orangtuanya, Ibuk dan Bapak. Alasannya, karena enggak mau ikut-ikut tren manggil Ayah-Bunda (bahasa kerennya, anti-mainstream #halah!), dan enggak mau terlalu kekotaan, manggil Papa-Mama. Apalagi keminggris, Mommy-Daddy. Kami cuma keluarga kecil yang tinggal di desa dan meniti karir di kota. #oposih? Read more

Semangat NgASI, Bunda!

Breastmilk vs Formula Nutrition
Breastmilk vs Formula Nutrition

Malam itu, bb saya berdenting, ada notifikasi message FB masuk. Sebuah pesan dari teman kuliah saya yang sekarang sedang hamil 8 bulan dan galau dengan proses kelahirannya besok. Tapi kali ini dia tidak menanyakan tentang proses kelahiran, melainkan menyusui. Satu hal yang sering banget kita lupakan karena sudah terlalu bahagia dengan berita kehamilan dan terlalu sibuk menyiapkan pernak-pernik untuk menyambut kelahirannya besok. Dan hal ini pula, sedikit saya lupakan ketika hamil Luna dulu.

Sekalipun saya ini anak ASI juga (18 bulan ASI full), tapi kesadaran saya untuk menyusui bukan datang dari orangtua melainkan dari dokter bedah. Iya, jadi di usia 20 tahun dulu saya kena Fam, sejenis tumor jinak di dalam payudara. Akhirnya, dioperasilah PD kanan saya untuk diambil benjolan Fam-nya. Setahun berlalu, dan benjolan itu muncul lagi di PD kiri. Ya Tuhan, saat itu saya takut dan sedih banget. Mana waktu itu barusan putus sama mantan pacar, jadi makin berasa terpuruk karena tidak ada yang mendampingi saya menghadapi cobaan ini. Saya takut setelah dioperasi bakal muncul lagi yang lainnya di semua PD saya, terus ini akan merembet ke kanker. Huaaa….

Tapi waktu itu dokter bedah saya bilang gini, “Ini memang sebaiknya diambil, tapi enggak usah buru-buru. Kalaupun diambil juga enggak akan menjamin besok kamu enggak kena lgi. Karena ini muncul akibat hormon yang berlebih. Solusinya, pola makanmu diatur, jangan makan yang berlemak seperti tart yang penuh whipped cream, makanan instan, juga makanan ber-MSG. Dan satu lagi, segeralah menikah lalu hamil dan anak sudah lahir wajib disusui dengan maksimal.” Read more