
Sama seperti blog, setiap pasangan (suami-istri) pasti punya “niche”-nya juga. Misalnya, ibu-bapak mertua saya, suka banget jalan sehat dan nonton konser Koes Plus-an. Dimana pun dan siapa pun yang mengadakan jalan sehat, pasti ikut. Dan jam berapapun konser Koes Plus-an itu berakhir, pasti nonton.
Ada juga temen saya yang sama-sama suka lari. Berdua ikutan running competition di mana pun, sampai ke luar kota, bahkan luar negeri. Trus, ada juga yang sama-sama pecinta kuliner. Tempat kuliner baru pasti enggak luput untuk dikunjungi dan direview bersama. Dan, ada juga yang suka travelling. Seperti Dua Ransel, pasangan Dina dan Ryan yang hobi jalan-jalan keliling dunia.
Saya dan suami baru nikah 3 setengah tahun, belum nemu “niche”-nya apa. Suami yang hobinya musik, ngajak nonton, ya ayok. Saya yang sukanya ke acara seni, ngajak suami ikutan, ya ayok juga.
Dan seakan warisan dari bapak, yang enggak betah diem di rumah lama, saya pun juga begitu. Tiap liburan, bawaannya pengin jalan-jalan aja. Entah di dalam kota, atau keluar kota. Jadi setelah menikah, saya sering membisiki suami untuk meng-acc proposal liburan keluarga.
Tapi bedanya saya dan bapak, saya ini orangnya sangat well planned. Bahkan jauh-jauh bulan sebelum libur, saya sudah merencanakan itinenary liburan dengan matang. Seperti di akhir tahun ini, saya udah lirik tanggal-tanggal merahnya, hitung cutinya, dan survey harga tiket pesawat, kereta, sampai voucher hotelnya.
Ini yang biasa saya lakukan saat merencanakan liburan keluarga tahun depan. Read more